Ibrahim Pijar Muaipani, begitu saya dan muai menamainya..
Anak kedua kami yang usianya sudah dua bulan tiga belas hari.. Sebuah lompatan waktu yang cukup lama dari kali terakhir saya menulis di blog ini..
Kenapa begitu lama baru update?
karena saya selalu merasa 'kehabisan waktu', atau mungkin lebih tepatnya belum bisa membagi waktu denga baik sehingga menulis di blog pun belum sempat.. Maaf ya blog, padahal dengan menulis saya kelak bisa membuka lagi jejak-jejak cerita kehidupan yang telah berlalu..
Lalu apa yang mau diceritakan sampai kini?
Yang ingin saya ceritakan saat ini adalah tentang kelahiran Ibrahim yang mengubah segalanya. Yup, litterally segalanya karena dia lahir melalui operasi caesar emergency karena pada saat itu placenta saya--yang memberikan suplai makanan dan oksigen untuknya--ada bagian yang lepas..
hmm.. ini mungkin seperti mengulang cerita untuk kesekian kalinya, cuma kamu perlu tahu blog, bahwa saya dan muai mengalami kecelakaan pada tgl 19 Maret 2018 di jalan joglo raya, saat kamu mau menyeberang dari gang proyek ke gang soneta. Alih-alih memotong jalan untuk menghindari lampu merah perempatan joglo, ada motor vario hitam dari sebelah kanan yang tiba-tiba menabrak kami..
Motor kami pun jatuh ke sisi kanan. kaki kanan muai tertimpa mesin motor dan kelima jari kaki kanannya patah. Sementara saya jatuh miring dengan posisi perut terkena aspal.
saat itu saya tenang, tidak panik, meski perit saya terasa keras, tetapi saya bisa merasakan jabang bayi saya masih aktif bergerak di perut.. saya lebih panik melihat muai yang mengaku kakinya panas dan keungkinan patah. Bentuk kakinya ada yang berubah, sepertinya tulangnya ada yang dislokasi..
Singkat cerita, dengan ambulans jaringan masjid-musala yang ditelpon oleh kakak saya, dan juga bantuan tetangga belakang rumah kami yang membawa motor muai pulang, kami akhirnya berangkat ke RSPI Puri Indah. Kenapa ke sana? Agar saya bisa sekalian mengecek keadaan janin saya.
banyak orang yang menjenguk kami bertanya, "Siapa yang menabrak?","Bertanggung jawab ga dia?", "Kontaknya berapa?". Jujur saya saat itu seperti pasrah dan cenderung bersikap apatis saat si pelaku yang berboncengan motor dengan istri dan anaknya itu mengatakan, "Saya kira bapak mau lurus, taunya belok kanan. Kalau saya ga ambil kanan lebih parah itu tabrakannya."
hmm.. dia berkata begitu sepertinya membela diri. saya diam sambil melihat motornya vario dengan pelat E, berarti dari daerah. Istrinya, yang dia bonceng, celana di bagian pahanya sobek dan jari kaki kirinya ada yang kukunya lepas. Wajah si istri seperti orang yang menangis ditahan, dia kesakitan. Anaknya (sepertinya laki-lakui) tetap di pangkuannya, usianya mungkin 3 atau 4 tahun..
Saya saat itu sungguh ga kepikiran untuk meminta dia bertanggung jawab dan ikut kami ke rumah sakit. Kenapa? saya tahu pasti kejadian ini akan menyusahkan mereka. Ya sudah yang penting kami segera tertangangi, dan kondisi kehamilan saya bisa dicek. Semoga tidak ada yang serius ya.
Si pelaku mencium tangan saya dan muai dan meminta maaf. Saya sudah memaafkan dia cuma saya masih akan selalu ingat wajahnya. Mudah-mudahan dia tidak berbuat hal yang sama lagi ke orang lain ya.
Fast forward di rumah sakit..
Kami dibawa ke igd. karena muai yang terlihat sangat kesakitan, dia pun ditangani lebih awal. yaitu difoto rontgent dan baru kemudian saya juga diperiksa CTG oleh bidan. saat di rumah sakit, Alhamdulillah ada mas jaka (antara) yang membantu kami. dia yang mengurusi administrasi hingga kami bisa dirwat di rumah sakit itu, dengan jaminan kantor muai, dan ditempatkan di satu kamar.
saat saya di-CTG, suster igd bertanya ke saya apakah saya mau diperiksa di poliklinik oleh dr kandungan saya, dr Ni Komang Yeni yang saat itu masih ada di poli. saya pun meng-iya-kan. karena saya ingin tahu keadaan kandungan saya.
Seingat saya saat di CTG, saya bisa merasakan janin saya masih aktif bergerak. namun ada suatu ketika terjadi getaran seperti detak jantung yang sangat keras. Saya baru tahu bahwa itu namanya kontraksi jelang melahirkan. Sebelum ke poli obgyn di lantai 7, saya sempat izin ke toilet dan merasakan sensasi (maaf) pipis yang berbeda, seperti lebih deras. Namun karena tidak ada pendarahan, saya masih biasa-biasa saja. Sensasi yang berbeda itu ternyata pecah ketuban.. zzz.. *maklum saat lahiran jibril kan saya tidak merasakan kontraksi ataupun pecah ketuban..*
Waktu menunjukkan pukul 19.00 saat saya tiba di poli obgyn. saat itu dokter yeni belum ada di ruangan karena dia sedang ada tindakan kuret, dan kemudian visit pasien. saya masih bisa ngobrol dengan suster di poli dan mengatakan bahwa jadwal saya kontrol seharusnya esok harinya, tgl 20 maret. tapi karena hari itu saya kecelakaan, jadi ya sekalian periksa..
tidak lama kemudian dokter yeni datang. dia pun melakukan usg dan saat itu wajahnya menunjukkan kekhawatiran. "Ibu tadi saya liat kontraksinya jelek sekali. ini perut ibu keras sekali dan ada plasenta yang lepas. Ibu harus operasi sekarang juga, tidak boleh pulang lagi ya.."
saat itu saya speechless.. saya WA muai yang masih di igd bawah, tapi nampaknya pesannya tidak langsung sampai. saya juga mengirim pesan ke kakak saya, grup wa editor kantor, dan juga biios.
Selanjutnya yang saya ingat adalah operasi caesar dadakan ini lebih menyakitkan dari operasi saat melahirkan jibril. saya bisa merasakan perih saat dokter saya melakukan sayatan operasi.. OMG..
saat si bayi akhirnya lahir, saya berkesempatan untuk bisa melakukan IMD yang dulu saat jibril tidak sempat saya rasakan.. tapi baru beberapa detik si bayi diletakkan di dada saya, saya mengaku tidak kuat dan meminta bayi diangkat. saya merasa sangat kesakitan, dan setelah itu saya tidak ingat apa-apa lagi. yang saya ingat kemudian saya sudah berada di ruang pemulihan dan melihat kakak saya di kejauahn..
kala itu saya mendengar dokter saya mengatakan bahwa selain operasi caesar juga dilakukan operasi pengangkatan miom yang berjumlah 5 buah karena pendarahan yang tidak berhenti-henti setelah operasi caesar. hal itu membuat operasi berlangsung cukup lama, 2 jam lebih. dokter yeni juga mengatakan meminta persetujuan kakak saya sebagai pihak keluarga dan tindakan pun dilakukan. dia juga mengatakan sudah menjelaskan sedetil-detilnya ke pihak asuransi agar tindakan tersebut dicover asuransi.
saya pun hanya bisa menghela nafas panjang dan kemudian saya diantar ke kamar..
saya melihat foto dan video ibrahim dari kakak saya.. Alhamdulillah dia lahir ke dunia dengan selamat.. nampaknya dia memang sudah waktunya lahir ke dunia, dan takdir dari Allah lah yang membuat dia lahir setelah ayah ibunya kecelakaan..
Kisah ibrahim tidak selesai sampai di situ karena Muai baru dioperasi keesokan harinya. Dia sempat tegang dan uring-uringan karena hampir 24 jam setelah kejadian, kakinya masih ditopang dan dibalut tetapi belum juga dioperasi.
Operasi muai berjalan lebih lama, totalnya hingga dia kembali ke ruangan adalah 4 jam. Saat itu sudah pukul 21.30 malam dan menyisakan jibril dan yangti yang belum pulang dari rumah sakit. Jibril sangat ingin bertemu bapaknya setelah sehari sebelumnya tidak bertemu. Saat Muai kembali ke ruangan, nampaknya dia masih dipengaruhi bius jadi tidak fokus menyapa jibril..
Tapi lagi-lagi Alhamdulillah operasi berjalan lancar dan Muai memakan 5 pen di kakinya.. Akhirnya satu pen di jari tengah sudah diangkat dan kini dia tengah memasuki masa pemulihan selepas angkat pen tersebut..
Mungkin sampai di sini dulu cerita tentang Ibrahim.. Bayi yang hadir sebagai pelipur lara saat kedua orangtuanya mengalami musibah.. bayi yang (Alhamdulillah) tidak mengalami berat badan turun seperti masnya yang membuat kedua orangtuanya kesusahan..
Semoga kamu sehat selalu ya Ibrahim.. semoga kamu bisa tumbuh pintar dan kelak menjadi anak soleh.. Amiiin..
***
Oiya, sebelum saya lupa.. Meski saya enggak tahu mereka akan baca atau enggak, tapi saya mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya untuk kakak saya dan suaminya, pak deddy, mamah yang menjaga Jibril (sampai kini pun masih saya repotkan menjaga Jibril), Opa Solo dan Bude Fau, Mbah Tri, Mbah Teguh, Om Juli dan Om Amet, Mbak Mar, Mas Jaka antara yang membantu kami bisa masuk dan dirawat dengan baik di RS, dokter ni komang yeni spOG yang membantu kelahiran Ibrahim dan juga dokter dan suster-suster yang baik hati selama saya dirawat di rumah sakit..
Saya juga mengcapkan terima kasih untuk tim HRD MI yang sangat membantu dan pengertian, UPZ Masjid Nursiyah Daud Paloh, para dedengkot micom, tim desk politik LKBN Antara, mbak tia, mba cici, mba ida, mbak rosi, yani, bunga, mbak titis, tante heri, mas ijul, ibu-ibu pengajian Al-Latiefah, dan juga ibu-ibu PKK RT013 yang menyempatkan diri menjenguk saat kami sudah di rumah..
Saya juga mengucapkan terima kasih kawan-kawan yang menjenguk ke rumah dan memberikan kebahagiaan untuk kami sekeluarga..
***
terakhir saya lampirkan foto Jibril dan Ibrahim ya.. Sampai jumpa di postingan selanjutnya.. :)
Friday, June 01, 2018
Thursday, February 22, 2018
memasuki usia kehamilan 8 bulan..
what??? bulan depan udah mau lahiran???
sungguh perasaan saya sangat gado-gado, karedok, ketoprak (apa sih?) membayangkan tinggal sebentar lagi keluarga Muaipani akan menghadapi 'petualangan' baru.. Antara ga sabar, tapi di sisi lain juga ada kekhawatiran, ketakukan, dan hal-hal lainnya..
ada beberapa hal yang pengen saya curhatin kali ini sebenarnya.. mulai dari hasil pemeriksaan ke dokter kandungan minggu lalu, soal renovasi rumah yang udah tinggal finishing tapi ga finish finish (orang yang renovasi rumah pasti ngerti soal ini..), plus tingkah dan polah Jibril yang makin hari makin zzz...
Kita bahas satu-satu ya...
Kamis pekan lalu, saat usia kehamilan 33 minggu, saya ditemani Muai kembali kontrol ke Dr Ni Komang Yeni di RSPI Puri Indah. Kontrol kehamilan selalu membuat saya harap-harap cemas.. Pekan lalu hujan deras turun dari pagi sampe sore (saya jadwal kontrol jam 15.30).. udah pesen taksi online baru dapet jam 3 lewat, tarif surcharge pulak, dan doi lamaaaaaaa banget nyampenya.. keliatannya lalu lintas emang padat karena hari hujan..
saya ampe nelpon ke poli obgyn biar ditungguin, dan ketika saya hampir sampai rumah sakit beneran ditelpon lagi sama suster poli obgyn nanya saya jadi ke dokter apa enggak.. udah senewen duluan padahal belum diperiksa.. untuk pas diperiksa tensi ga ikutan naik tuh tensi..
Muai pun yang tadinya rencananya mau nge-gojek aja karena males akhirnya bawa motor juga ke RS.. abis katanya susah dapetnya.. sekalinya dapet eh lokasinya masih di cbd tuh sopir.. jauh bener..
Lalu tibalah saat kami masuk dan diperiksa.. Sekadar informasi, sebelum kontrol kali ini, saya menjalani USG 4D untuk screening keadaan si bayi saat 31-32 minggu, saya merasa lega karena si bayi Alhamdulillah dalam kondisi baik.. Nah, pas diperiksa kemarin itu, dr yeni justru concern karena katanya janin saya beratnya kok kurang.. dari yang harusnya naik 400 gram, tapi kok cuma naik 200 gram..
"Bu, kok bayinya kurus? Ibu ga diet kan? tanyanya.
*DUAR.. langsung deg2an lah saya..*
"Bu, kayaknya ibu kurang protein ni bu. Ibu saya kasih peptisol ya, dan makan telur rebus putihnya 3 kali sehari, sekali makan dua telur.."
"Baik dok."
Kok bisa bayinya kurus? padahal berat badan ibunya naik sekilo.. :'( Sedih banget deh saya waktu itu..
Tapi kemudian saya mikir, apakah karena saya sempat lupa minum vitamin dokter selama seminggu? (lupa kok seminggu, kebiasaan kali itu pan! Jitak)
Lalu apakah karena kebanyakan makan nasi padang yang kelebihan karbo itu?? (menurut ngana???)
*sigh*
Maaf ya adek bayi, kalau kamu kurang nutrisi..
Akhirnya saya meminum peptisol (makanan cair tinggi protein, mirip susu tapi klo diminum kaya minum sereal gitu loh, ga kaya minum susu..) dan makan 6 telur rebus (ya ga setiap hari 6 sih), cuma dua hari sempet makan 6 telur dan rasanya luar biasa banget ya... ya intinya 2-4 telur deh yang masih sanggup saya makan, trus mengurangi nasi dan menambah asupan protein..
doain pas kontrol minggu depan berat badan adek bayi sudah sesuai chart ya... Insya Allah, Amiiin..
Hal yang kedua adalah soal renovasi rumah yang sudah memasuki tahap finishing.. pasang jendela, pintu, ngecet, pasang plafon, pasang pintu baru di bawah dan yang masih belum adalah benerin plafon teras rumah bawah, pasang handrail, poles lantai, pasang korden, dan masih banyak lagi..
Kira-kira akan selesai seminggu lagi.. lalu seminggu lagi.. dan mungkin minggu depan seminggu lagi.. (hiks, hayati lelah bang..)
Tapi di luar hal finishing yang tak kunjung finish itu, saya (dan Muai) bersyukur juga karena kami akhirnya bisa merenovasi rumah, menambah ruangan, dan membangun cerita baru di rumah.. :)
Saya berharap sih dengan tambahan ruang dan Insya Allah kehadiran anggota baru di keluarga Muaipani, kami bisa membangun memori-memori baru untuk keluarga kami.. cieee..
Nah yang terakhir dan tidak kalah penting adalah tingkah polah Jibril yang makin menjadi-jadi..
Sekarang ini, Jibril lagi fasenya susah banget disuruh makan.. susah banget dibilangin.. sampe jadinya sering banget ibunya (sekarang bapaknya juga) keseeeel banget sama dia.. Dia akan menegasi semua hal yang dibilangin ke dia..
Contoh 1:
"Jibril ibu mau kerja ya, Jibril jangan rewel ya.."
"Aku mau rewel aja.."
Contoh 2:
"Ibu aku mau makan permen.."
"Ga boleh makan permen, makan nasi dulu baru boleh makan permen abis itu.."
"Aku ga mau makan nasi.."
"Yaudah ga usah makan permen.."
"Aku ga mau makan nasi.."
*ibu yang lagi melow langsung sebel dan nangis karena dah susah-susah disiapin makan.. klo kata bapak ga usah nangis, anaknya emang lagi begitu
contoh 3:
"Jibril jangan naik-naik jendela.."
*Jibril tetep naik-naik jendela*
contoh 4:
"Jibril ayo mandi.."
"Aku ga mau mandi sama ibu, aku mau mandi sama bapak aja.."
"Bapak lagi kerja (biasanya ngedit berita)"
"Aku ga mau mandi sama ibu, aku mau mandi sama bapak aja.."
"Jibril ga nurut ya, kalau ga nurut mainannya ibu simpen.."
"Ga disimpen. (Jibril) nurut.."
*tapi jibril tetep ga nurut..*
daaaan masih banyak hal lainnya yang bikin spaneng dan dramatis.. tapi sungguh deh, mungkin ini fase yang wajar dan saya sedang menjadi ibu yang lebay.. Tapi gapapa ya saya sharing di sini biar di masa depan nanti saya inget dan seharusnya bisa lebih sabar..
"Sabar bunda, dia ga akan selamanya jadi anak kecil.. Tau-tau dia sudah dewasa dan kita akan kehilangan dia.." demikian ucapan bijak buku/artikel parenting.. zzz..
Doakan ya ibu tetep waras... dan bisa update blog lagi lebih reguler..
samjum ya..
sungguh perasaan saya sangat gado-gado, karedok, ketoprak (apa sih?) membayangkan tinggal sebentar lagi keluarga Muaipani akan menghadapi 'petualangan' baru.. Antara ga sabar, tapi di sisi lain juga ada kekhawatiran, ketakukan, dan hal-hal lainnya..
ada beberapa hal yang pengen saya curhatin kali ini sebenarnya.. mulai dari hasil pemeriksaan ke dokter kandungan minggu lalu, soal renovasi rumah yang udah tinggal finishing tapi ga finish finish (orang yang renovasi rumah pasti ngerti soal ini..), plus tingkah dan polah Jibril yang makin hari makin zzz...
Kita bahas satu-satu ya...
Kamis pekan lalu, saat usia kehamilan 33 minggu, saya ditemani Muai kembali kontrol ke Dr Ni Komang Yeni di RSPI Puri Indah. Kontrol kehamilan selalu membuat saya harap-harap cemas.. Pekan lalu hujan deras turun dari pagi sampe sore (saya jadwal kontrol jam 15.30).. udah pesen taksi online baru dapet jam 3 lewat, tarif surcharge pulak, dan doi lamaaaaaaa banget nyampenya.. keliatannya lalu lintas emang padat karena hari hujan..
saya ampe nelpon ke poli obgyn biar ditungguin, dan ketika saya hampir sampai rumah sakit beneran ditelpon lagi sama suster poli obgyn nanya saya jadi ke dokter apa enggak.. udah senewen duluan padahal belum diperiksa.. untuk pas diperiksa tensi ga ikutan naik tuh tensi..
Muai pun yang tadinya rencananya mau nge-gojek aja karena males akhirnya bawa motor juga ke RS.. abis katanya susah dapetnya.. sekalinya dapet eh lokasinya masih di cbd tuh sopir.. jauh bener..
Lalu tibalah saat kami masuk dan diperiksa.. Sekadar informasi, sebelum kontrol kali ini, saya menjalani USG 4D untuk screening keadaan si bayi saat 31-32 minggu, saya merasa lega karena si bayi Alhamdulillah dalam kondisi baik.. Nah, pas diperiksa kemarin itu, dr yeni justru concern karena katanya janin saya beratnya kok kurang.. dari yang harusnya naik 400 gram, tapi kok cuma naik 200 gram..
"Bu, kok bayinya kurus? Ibu ga diet kan? tanyanya.
*DUAR.. langsung deg2an lah saya..*
"Bu, kayaknya ibu kurang protein ni bu. Ibu saya kasih peptisol ya, dan makan telur rebus putihnya 3 kali sehari, sekali makan dua telur.."
"Baik dok."
Kok bisa bayinya kurus? padahal berat badan ibunya naik sekilo.. :'( Sedih banget deh saya waktu itu..
Tapi kemudian saya mikir, apakah karena saya sempat lupa minum vitamin dokter selama seminggu? (lupa kok seminggu, kebiasaan kali itu pan! Jitak)
Lalu apakah karena kebanyakan makan nasi padang yang kelebihan karbo itu?? (menurut ngana???)
*sigh*
Maaf ya adek bayi, kalau kamu kurang nutrisi..
Akhirnya saya meminum peptisol (makanan cair tinggi protein, mirip susu tapi klo diminum kaya minum sereal gitu loh, ga kaya minum susu..) dan makan 6 telur rebus (ya ga setiap hari 6 sih), cuma dua hari sempet makan 6 telur dan rasanya luar biasa banget ya... ya intinya 2-4 telur deh yang masih sanggup saya makan, trus mengurangi nasi dan menambah asupan protein..
doain pas kontrol minggu depan berat badan adek bayi sudah sesuai chart ya... Insya Allah, Amiiin..
Hal yang kedua adalah soal renovasi rumah yang sudah memasuki tahap finishing.. pasang jendela, pintu, ngecet, pasang plafon, pasang pintu baru di bawah dan yang masih belum adalah benerin plafon teras rumah bawah, pasang handrail, poles lantai, pasang korden, dan masih banyak lagi..
Kira-kira akan selesai seminggu lagi.. lalu seminggu lagi.. dan mungkin minggu depan seminggu lagi.. (hiks, hayati lelah bang..)
Tapi di luar hal finishing yang tak kunjung finish itu, saya (dan Muai) bersyukur juga karena kami akhirnya bisa merenovasi rumah, menambah ruangan, dan membangun cerita baru di rumah.. :)
Saya berharap sih dengan tambahan ruang dan Insya Allah kehadiran anggota baru di keluarga Muaipani, kami bisa membangun memori-memori baru untuk keluarga kami.. cieee..
Nah yang terakhir dan tidak kalah penting adalah tingkah polah Jibril yang makin menjadi-jadi..
Sekarang ini, Jibril lagi fasenya susah banget disuruh makan.. susah banget dibilangin.. sampe jadinya sering banget ibunya (sekarang bapaknya juga) keseeeel banget sama dia.. Dia akan menegasi semua hal yang dibilangin ke dia..
Contoh 1:
"Jibril ibu mau kerja ya, Jibril jangan rewel ya.."
"Aku mau rewel aja.."
Contoh 2:
"Ibu aku mau makan permen.."
"Ga boleh makan permen, makan nasi dulu baru boleh makan permen abis itu.."
"Aku ga mau makan nasi.."
"Yaudah ga usah makan permen.."
"Aku ga mau makan nasi.."
*ibu yang lagi melow langsung sebel dan nangis karena dah susah-susah disiapin makan.. klo kata bapak ga usah nangis, anaknya emang lagi begitu
contoh 3:
"Jibril jangan naik-naik jendela.."
*Jibril tetep naik-naik jendela*
contoh 4:
"Jibril ayo mandi.."
"Aku ga mau mandi sama ibu, aku mau mandi sama bapak aja.."
"Bapak lagi kerja (biasanya ngedit berita)"
"Aku ga mau mandi sama ibu, aku mau mandi sama bapak aja.."
"Jibril ga nurut ya, kalau ga nurut mainannya ibu simpen.."
"Ga disimpen. (Jibril) nurut.."
*tapi jibril tetep ga nurut..*
daaaan masih banyak hal lainnya yang bikin spaneng dan dramatis.. tapi sungguh deh, mungkin ini fase yang wajar dan saya sedang menjadi ibu yang lebay.. Tapi gapapa ya saya sharing di sini biar di masa depan nanti saya inget dan seharusnya bisa lebih sabar..
"Sabar bunda, dia ga akan selamanya jadi anak kecil.. Tau-tau dia sudah dewasa dan kita akan kehilangan dia.." demikian ucapan bijak buku/artikel parenting.. zzz..
Doakan ya ibu tetep waras... dan bisa update blog lagi lebih reguler..
samjum ya..
Friday, January 19, 2018
Kali Ini Soal Tips-Tips Parenting
Kemarin waktu di kantor, saya sempat membaca blognya diana rikasari soal gimana dia bisa survive ngasuh dua anak di negeri orang tanpa nanny di sini..
Ga semuanya bisa saya aplikasikan sih, cuma ada satu hal yang menarik perhatian saya itu soal gimana si diana ini bangun lebih pagi dari anak-anaknya agar dia bisa me time dulu.. jadi karena dia udah me time, jadi bisa lebih 'siap' deh menghadapi kejutan di hari itu..
tapi bagi saya ini PR BUANGET, hahaha.. secara Jibril konsisten bangun antara jam 5-6 pagi.. sementara saya (dan muai) kerap kali tidur di atas jam11 malem yang akibatnya abis salat subuh kita pengennya molor lagi.. sementara Jibril udah siap untuk beraktivitas.. zzz.. *PR BANGET MASBRO MBAKSIS*
Ini sebenernya salah sih.. harusnya kami bisa disiplin soal jam tidur malam, jadinya paginya ga terlalu zombie di pagi hari.. cuma ya gitu deh.. teorinya gampang dijalaninnya susah..
Selain soal bangun pagi ini, tips dari diana yang menurut saya okeh banget itu adalah soal membiarkan anaknya pecicilan aja gitu.. biarkan dia berlari-larian, teriak-teriak, bebaskeun aja.. anggap berisik dan pecicilannya tu anak sebagai "white noise".. biarkan anak-anak menghabiskan energinya yang berlebih.. biar mereka lelah dan akhirnya akan beristirahat.. saya sendiri ga paham sih maksudnya white noise, cuma mungkin jika diartikan secara bebas ya santai aja lah.. ga usah tegang2 banget.. ga usah kayak orang dewasa yang ga asik saat keganggu dan kebrisikan..
nah, hari ini kan kebetulan saya lagi libur.. trus jibril hari ini lagi seneng main bareng sama sepupunya di ruang tamu bawah.. nah ada lah saatnya mereka rebutan mainan, trus ada yang nangis sebentar.. trus ada saatnya Jibril lari-larian muter-muter dorong troli belanja mainan.. mungkin lebih dari lima menit ya dia itu muter-muter dan suara troli yang berderit-derit itu.. Jujur itu rasanya udah geregetan banget dengerinnya.. tapi di sisi lain saya liat sepupunya jibril selow aja tuh denger suara berisik.. malah ikut happy lari-larian.. sampai akhirnya mendekati waktu tidur siangnya jibril dan saya ajak jibril udahan main untuk tidur..
Meski anaknya menolak tidur siang, tapi dengan hati dan perasaan (ibunya) yang lagi ga spaneng, anaknya bisa dibujukin naik ke kamar untuk tidur siang.. tetep sih ga langsung tidur, masih petakilan sana-sini di kasur.. tapi ya akhirnya tidur juga sih dalam waktu yang ga terlalu lama juga.. *HOREEE.. TIPS INI BERHASIL..*
mungkin memang ibunya yang mesti belajar sabar.. ga sumbu pendek.. menikmati kebrisikan dan pecicilannya si anak, ketimbang marah-marah karena keganggu.. doakan ibu lebih sabar ya.. soalnya beberapa kali bapaknya jibril negur saya untuk sabar, dan saya sebel banget karena ditegur di depan anak.. *ZBL BGT KAKAK..*
Tips parenting lainnya bukan dari blog nya diana rikasari sih.. tapi berdasarkan pengalaman saya aja ni.. Soal toilet training dan mengajarkan kemandirian ke anak ni misalnya.. Saat ini kan jibril udah lulus toilet training, dah bisa bilang kalau mau pipis dan pup.. tapi apakah berarti ibu sudah terbebas dari masalah ompol dan pup di celana? oh tentu tidak dong, hehehe..
karena kadang dia juga telat bilang mau pipis dan akhirnya udah basah deh celananya.. malah lebih parah kalau bapak ibunya lupa ajak dia ke toilet dalam beberapa waktu, dia bisa nahan pipis dan akhirnya ngewer aja dia, huhuhu..
soal pup juga begitu, sering dia sukses bilang mau pup lalu dia pup di wc dengan sukses.. tapi di lain waktu dia baru bilang mau pup setelah pup di celana.. *ZZZ..* seperti sore ini.. mendadak dia buka celana lalu ke kamar toilet.. pas saya tanya dia bilang mau pipis tapi dia sambil main shower untuk bersihin sesuatu di lantai yang ternyata pup yang jatuh.. *OH NOOOOO..* pas didudukin di toilet dia ternyata beneran masih pup, tapi sebelumnya sudah pup di celana..
dari kejadian sore tadi, selain masalah jibril telat bilang mau pup, ada hal yang menarik sebenarnya.. yaitu dia secara sadar langsung masuk ke kamar mandi sendiri dan berusaha untuk membersihkan pupnya dia.. suatu tindakan yang menurut saya mandiri dan bertanggung jawab dari seorang anak berumur 3,5 tahun.. *WAY TO GO JIBRIL..*
mamah saya pun sempet bilang, "Ya namanya juga punya anak kecil. Mesti terbiasa soal ompol dan pup ini.. Ga bisa lah jijikan.." *DAN SAYA PUN AGAK MALU.. KARENA ZAMAN DULU KAN GA ADA POSPAK BROSIS..*
well, saya belum lulus ujian kesabaran sih menjadi orangtua bagi Jibril (dan Insya Allah adiknya nanti).. tapi yang jelas saya mesti terus belajar dan bersabar.. karena balik lagi ke magic mantra, "Happy mommy, Happy kid.." :)
Ga semuanya bisa saya aplikasikan sih, cuma ada satu hal yang menarik perhatian saya itu soal gimana si diana ini bangun lebih pagi dari anak-anaknya agar dia bisa me time dulu.. jadi karena dia udah me time, jadi bisa lebih 'siap' deh menghadapi kejutan di hari itu..
tapi bagi saya ini PR BUANGET, hahaha.. secara Jibril konsisten bangun antara jam 5-6 pagi.. sementara saya (dan muai) kerap kali tidur di atas jam11 malem yang akibatnya abis salat subuh kita pengennya molor lagi.. sementara Jibril udah siap untuk beraktivitas.. zzz.. *PR BANGET MASBRO MBAKSIS*
Ini sebenernya salah sih.. harusnya kami bisa disiplin soal jam tidur malam, jadinya paginya ga terlalu zombie di pagi hari.. cuma ya gitu deh.. teorinya gampang dijalaninnya susah..
Selain soal bangun pagi ini, tips dari diana yang menurut saya okeh banget itu adalah soal membiarkan anaknya pecicilan aja gitu.. biarkan dia berlari-larian, teriak-teriak, bebaskeun aja.. anggap berisik dan pecicilannya tu anak sebagai "white noise".. biarkan anak-anak menghabiskan energinya yang berlebih.. biar mereka lelah dan akhirnya akan beristirahat.. saya sendiri ga paham sih maksudnya white noise, cuma mungkin jika diartikan secara bebas ya santai aja lah.. ga usah tegang2 banget.. ga usah kayak orang dewasa yang ga asik saat keganggu dan kebrisikan..
nah, hari ini kan kebetulan saya lagi libur.. trus jibril hari ini lagi seneng main bareng sama sepupunya di ruang tamu bawah.. nah ada lah saatnya mereka rebutan mainan, trus ada yang nangis sebentar.. trus ada saatnya Jibril lari-larian muter-muter dorong troli belanja mainan.. mungkin lebih dari lima menit ya dia itu muter-muter dan suara troli yang berderit-derit itu.. Jujur itu rasanya udah geregetan banget dengerinnya.. tapi di sisi lain saya liat sepupunya jibril selow aja tuh denger suara berisik.. malah ikut happy lari-larian.. sampai akhirnya mendekati waktu tidur siangnya jibril dan saya ajak jibril udahan main untuk tidur..
Meski anaknya menolak tidur siang, tapi dengan hati dan perasaan (ibunya) yang lagi ga spaneng, anaknya bisa dibujukin naik ke kamar untuk tidur siang.. tetep sih ga langsung tidur, masih petakilan sana-sini di kasur.. tapi ya akhirnya tidur juga sih dalam waktu yang ga terlalu lama juga.. *HOREEE.. TIPS INI BERHASIL..*
mungkin memang ibunya yang mesti belajar sabar.. ga sumbu pendek.. menikmati kebrisikan dan pecicilannya si anak, ketimbang marah-marah karena keganggu.. doakan ibu lebih sabar ya.. soalnya beberapa kali bapaknya jibril negur saya untuk sabar, dan saya sebel banget karena ditegur di depan anak.. *ZBL BGT KAKAK..*
Tips parenting lainnya bukan dari blog nya diana rikasari sih.. tapi berdasarkan pengalaman saya aja ni.. Soal toilet training dan mengajarkan kemandirian ke anak ni misalnya.. Saat ini kan jibril udah lulus toilet training, dah bisa bilang kalau mau pipis dan pup.. tapi apakah berarti ibu sudah terbebas dari masalah ompol dan pup di celana? oh tentu tidak dong, hehehe..
karena kadang dia juga telat bilang mau pipis dan akhirnya udah basah deh celananya.. malah lebih parah kalau bapak ibunya lupa ajak dia ke toilet dalam beberapa waktu, dia bisa nahan pipis dan akhirnya ngewer aja dia, huhuhu..
soal pup juga begitu, sering dia sukses bilang mau pup lalu dia pup di wc dengan sukses.. tapi di lain waktu dia baru bilang mau pup setelah pup di celana.. *ZZZ..* seperti sore ini.. mendadak dia buka celana lalu ke kamar toilet.. pas saya tanya dia bilang mau pipis tapi dia sambil main shower untuk bersihin sesuatu di lantai yang ternyata pup yang jatuh.. *OH NOOOOO..* pas didudukin di toilet dia ternyata beneran masih pup, tapi sebelumnya sudah pup di celana..
dari kejadian sore tadi, selain masalah jibril telat bilang mau pup, ada hal yang menarik sebenarnya.. yaitu dia secara sadar langsung masuk ke kamar mandi sendiri dan berusaha untuk membersihkan pupnya dia.. suatu tindakan yang menurut saya mandiri dan bertanggung jawab dari seorang anak berumur 3,5 tahun.. *WAY TO GO JIBRIL..*
mamah saya pun sempet bilang, "Ya namanya juga punya anak kecil. Mesti terbiasa soal ompol dan pup ini.. Ga bisa lah jijikan.." *DAN SAYA PUN AGAK MALU.. KARENA ZAMAN DULU KAN GA ADA POSPAK BROSIS..*
well, saya belum lulus ujian kesabaran sih menjadi orangtua bagi Jibril (dan Insya Allah adiknya nanti).. tapi yang jelas saya mesti terus belajar dan bersabar.. karena balik lagi ke magic mantra, "Happy mommy, Happy kid.." :)
Tuesday, January 09, 2018
Di Atas Meja - Payung Teduh
[Verse 1]
Di atas meja rindu itu hilang
Dalam kata-kata
Sebentar lagi kita saling lupa
[Pre-Chorus 1]
Kita menjelma pagi dingin yang dipayungi kabut
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
[Chorus]
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang
Di sela-sela gelisah yang menunggu reda
[Verse 2]
Di dalam kamar rindu itu menguap
Dalam kebisuan
Sebentar lagi kita semakin lupa
[Pre-Chorus 2]
Kita menjelma kebisuan yang tak bisa diungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
[Chorus]
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang
Di sela-sela gelisah yang menunggu reda
Verse 3]
Di tiap langkah rindu kita menghilang
Penuh keraguan
Lalu kita pun sungguh smakin lupa
Oooo..
[Pre-Chorus 3]
Kita menjelma kebisuan yang tak kunjung terungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
[Chorus]
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang
Disela-sela gelisah yang menunggu reda
Ou ooh..
Ou ooh..
***
Saya tulis lirik lagi Di Atas Meja - Payung Teduh ini karena saya jujur gemes banget di video liriknya nulisnya Diatas Meja.. booook, di atas itu dipisah kali.. #evaluasibahasa
It HURT my eyes you know.. zzz
Di sisi lain, jujur lagu memberikan 'kesadaran baru' bahwa banyak rasa yang bisa diciptakan, tetapi orang sering fokusnya ke sedih atau lara.. :')
***
Terima kasih Payung Teduh..
Di atas meja rindu itu hilang
Dalam kata-kata
Sebentar lagi kita saling lupa
[Pre-Chorus 1]
Kita menjelma pagi dingin yang dipayungi kabut
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
[Chorus]
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang
Di sela-sela gelisah yang menunggu reda
[Verse 2]
Di dalam kamar rindu itu menguap
Dalam kebisuan
Sebentar lagi kita semakin lupa
[Pre-Chorus 2]
Kita menjelma kebisuan yang tak bisa diungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
[Chorus]
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang
Di sela-sela gelisah yang menunggu reda
Verse 3]
Di tiap langkah rindu kita menghilang
Penuh keraguan
Lalu kita pun sungguh smakin lupa
Oooo..
[Pre-Chorus 3]
Kita menjelma kebisuan yang tak kunjung terungkap
Tak bisa lagi bercerita apa adanya
[Chorus]
Mengapa takut pada lara
Sementara semua rasa bisa kita cipta
Akan selalu ada tenang
Disela-sela gelisah yang menunggu reda
Ou ooh..
Ou ooh..
***
Saya tulis lirik lagi Di Atas Meja - Payung Teduh ini karena saya jujur gemes banget di video liriknya nulisnya Diatas Meja.. booook, di atas itu dipisah kali.. #evaluasibahasa
It HURT my eyes you know.. zzz
Di sisi lain, jujur lagu memberikan 'kesadaran baru' bahwa banyak rasa yang bisa diciptakan, tetapi orang sering fokusnya ke sedih atau lara.. :')
***
Terima kasih Payung Teduh..
Subscribe to:
Posts (Atom)