Wednesday, April 13, 2011

hati-hati dengan mulutmu/ lidahmu..

kalau berbicara pepatah, "mulutmu harimaumu" rasanya judul postingan ini menjadi sangat relevan.. karena sepertinya saya harus mulai saat ini harus menjaga mulut saya dalam berkata2.. apalagi kalau di depan kawan2 wartawan nan kritis..

soal jaga mulut bermula saat saya liputan Asean Finance Ministers Meeting (AFMM) ke-15 di Bali 6-9 April kemarin yang akhirnya mempertemukan saya dengan Sri Mulyani Indrawati, idola saya.. :)

Yup, yang paling istimewa dalam liputan AFMM ini adalah kehadiran Bu Ani yang sudah ditunggu oleh wartawan sejagat raya *lebay*.. :D

Kalau saya pribadi sih memang pernah dua kali mimpi ketemu Bu Ani setelah doi pindah kerja ke kantor World Bank di Washington DC sono.. Mimpi yang pertama ketemu di Amerika, mimpi yang kedua ketemu di Indonesia..
banyak kawan yang bilang kalau mimpi itu adalah 'pertanda' saya akan bertemu dengan Sri Mulyani beneran..

dan

saya pun bertemu idola saya itu..






memandangi dari ujung rambut sampai ujung kakinya.. *mulai ngeri deh pan..*
Bu Ani masih tetap setia dengan rambut pendeknya.. tapi kala itu sepertinya dia tidak sempat ngeblow rambut..
dia masih pake jam tangan kulit hitam, dan cincin kawin di jari manis kirinya..
dia juga masih memilih pake gaun batik yang kalau kata mas sof dan wartawan senior makro lainnya adalah baju untuk memamerkan betis indahnya.. *kayaknya cowo2 ini aja yang pervert*
Tapi saya juga lihat betisnya bu ani ada baretnya? kaya kena kawat? *dibahas*

yang jelas saya waktu itu merekam sebanyak mungkin gerak2 bu Ani untuk melepas rindu.. :)

sampai ada seorang camera person nanya sama saya, "Mba, ga wawancara (bu Ani)?"
dan saya pun lempeng aja jawab, "Engga mas, saya pengen ngeliatin aja. udah lama ga ketemu.."

#eaaa

kutipan spontan saya pun langsung dibikin berita sama kawan2 di sana.. lupa saya judulnya lagi liputan dan bukan lagi jumpa fans..

Saya pun sampe dibikin nangis terharu gara2 dicengin kawan2 ini.. *jahat ya mereka* padahal tadinya sama sekali saya ga pengen nangis looh.. harusnya kan bahagia bisa ketemu idola.. tapi akhirnya jadi berkaca2..

bahkan waktu sorenya ketemu lagi sama bu Ani, si kawan2 banteng ini sengaja bilang ke ybs,"Bu, tadi Pani ampe nangis terharu loh bu, ketemu ibu.."
dan Bu Ani pun menepuk pundak saya,"ah, so sweet.."
*yeaaaah kawan2 saya pun dapat kutipan yang bagus untuk feturesnya...*

dan kejadian "ga jaga mulut" itu pun berakhir nama saya dimuat di The Jakarta Post Sabtu (9/4).
*agak2 malu2 seneng gimana gitu rasanya.. tapi banyak malunya sih, haha..*

pesan moral: jagalah mulut anda jika di depan wartawan.. apalagi kalau ucapan anda bisa menjadi kutipan yang bagus untuk menjadi"warna" di berita..

Sunday, April 03, 2011

Pekan yang berwarna..

Pekan yang berwarna..

Yup, pekan ini sungguh berwarna..
Berwarna dalam artian suasana hati bahagia, tapi kok di sisi lain kepala saya cenat-cenut *eh*, lalu jantung saya berdetak lebih cepat, dan rasa sedih menyeruak ke permukaan..

Kenapa bisa?
Karena saya barusaja berulang tahun.. Berulang tahun berarti merasa 'istimewa' pada suatu hari.. Karena bisa tersenyum meski kerjaan menumpuk&perintah2 atasan membuat misuh2.. Karena harus berkumpul jam7 pagi di kantor menko, untuk liputan ke Marunda hingga siang.. Tapi tetap saja disuruh lanjut liputan ke DPR.. Belum lagi kena grimis-film-korea yang bikin kepala pening&akhirnya badan greges2..
Tapi hari itu menjadi tidak terasa menyebalkan karena sang suami yang selalu membuat tawa.. :)

Tapi itu satu hari..
Hari esoknya saya ternyata benar2 tepar. Lelah. Tidak bisa 'memaksakan' diri untuk liputan dan menulis.. Nampaknya ungkapan 'putri lilin' aka penyakitan dari ibu saya jadi bener2 terwujud ni.. Dan itu bukan suatu pencapaian.. :(

Hari itu juga suami saya tugas luar kota ke jambi, meliput wapres. Dan saya pun manyun. Manyun karena ditinggal suami, dan karena iri pengen liputan wapres juga.. :( *iri kok liputan wapres*

Ya, saya kangen liputan wapres.. Karena dia selalu menghargai wartawan yang meliputnya.. Meski dia jarang 'berinteraksi' dengan wartawan.. Tapi dia selalu ramah jika bertemu kami.. Dia tahu, selalu ada wartawan yang menunggu dia setiap hari, saat ada banyak berita, ataupun di kala sepi..
Dikala suatu rangkaian acara selesai, dia pun akan menemui wartawan, menyalami kamu, dan dia pun bilang, "Makasih ya de.." :)
*hal kecil, tapi berarti besar..*

Berbeda dengan menteri yang akhir2 ini bertingkah seperti 'raja kecil' saja.. Pergi ke luar kota kerap kali pp, untuk meliput dia meresmikan pabrik pupuk, meresmikan parik minyak goreng, meresmikan kongres Ikatan Alumni almamaternya, dll..dll..
Saya sih alhamdulillah ga pernah diajak, eh pernah sih sekali tapi batal karena nama saya dia coret.. Meski akhirnya pun dia&rombongan batal berangkat karena di panggil 'rajanya'..
Menteri yang selalu ingin disorot kamera.. Berbicara selalu optimis akan negeri ini, berbicara mimpi, berbicara sekali..
Tapi adakah hasilnya, pak?

Wooh, maaf jika tulisan saya jadi melebar.. Karena dia juga yang membuat saya berpikir bahwa bela2in liputan ngikutin dia itu tidak 'worth it'..

Hari jumat kemarin saya kembali liputan pagi.. Badan Pusat Statistik (BPS) memajukan jadwal preskon bulanannya menjadi jam09.00 pagi..
Hari yang cukup berat karena muai sedang tugas luar kota, dan badan masih greges2..
Tapi hari itu saya ga ingin memaksakan diri untuk siapapun..
Pencapaian deflasi 0,32% pada bulan maret saya nilai bukan prestasi.. Bahkan saya suudzon bahwa data itu dimanipulasi..
Tapi yasudahlah..

Sabtu saya masuk kerja.. Membuat tiga berita 'moderat'... Tapi akhirnya saya tidak berangkat ngantor karena matahari bersinar sangat cantik.. Panasnya terasa sampai ke dalam rumah..

Hari ini, waktunya arisan kelurga.. Tidak terlalu ramai, tetapi juga tidak sepi.. Cape juga yah beres2in piring..
Tapi akhirnya sudah selesai, dan saya bisa selonjoran.. :)

Alhamdulillah..



Sent from my BlackBerry®
powered by Sinyal Kuat INDOSAT