Selesai tour keliling desa nelayan dan dua gurun, meskipun badan kotor penuh pasir, kami ga langsung menuju ke hotel.. kami sempatkan diri makan malam seafood di Hoang Vu Restaurant Lounge and Bar yng menjadi salah satu rekomendasi restoran di Lonely Planet..
kami milih restoran ini karena ini restoran milik orang vietnam.. awalnya dia buka satu restoran, lalu kemudian berkembang hingga sekarang restorannya jadi dua sebelahan.. *semacam dilebarin gitu*
kami memilih cumi segar untuk dibakar dan kerang segar untuk appetiser.. juga set menu kakap merah goreng tepung dan sayur2an.. karena kelaparan kami makan sampai kekenyangan.. hingga hanya satu foto kerang yang menjadi bukti kami benar2 makan seafood di situ.. :D
sebelaum makanan datang, yang cukup menarik adalah pembicaraan kami dengan pelayan di situ.. dia berusaha cerita dengan bahasa english terpatah2 kalau biaya pembuatan paspor di vietnam itu ga mahal, di bilang sekitar 200 ribu VND (sekitar Rp100 ribu).. cuma dia mengeluhkan mahalnya harga tiket pesawat di sana..
sebenernya mungkin 11-12 juga ya harga tiket di Indonesia dan Vietnam kalau kita bandinginnya vietnam airline sama Garuda Indonesia.. tapi mungkin orang Indonesia seperti saya bisa lebih bersyukur bisa terbang ke luar negeri dengan adanya air asia dan maskapai LCC lainnya.. :)
dari hoang vu kami bergeser nyari warnet untuk booking sisa satu malam yang akan kami habiskan di saigon.. penjaga warnet di sana tau indonesia.. dia tau kalau di Indonesia pada bulan november nanti akan diadakan sea games.. kayaknya di vietnam publikasi sea games cukup gencar, bagaimana dengan publikasi sea games di Indonesia yah? apa orang2 tau akan ada sea games di jakarta dan palembang tahun ini?
demikian cerita makan malam seafood kami.. malam itu kami kembali ke allezboo, menikmati kasur yang nyaman kaya di rumah.. *lho kok* :))
No comments:
Post a Comment