udah april aja ni.. bbm ga jadi naik ya boi? seneng dong yang masih pake premium, meski sebenarnya mampu beli pertamax.. eh kok jadi nyinyir.. :p
saya di sini ga mau nyinyir sebenernya, saya justru mau cerita tentang tugas luar kota (singkat) ke bali kemarin.. saya bilang singkat karena meski judulnya tanggal 26-28 maret, tapi aslinya adalah saya sampai bali senin (26/3) petang saat matahari terbenam dan balik rabu (28/3) subuh.. wakwaaaw.. *senangnya saya sempat merekam si sunset yang terekam dari hotel djayakarta, legian ini..*
lalu acara temu koordinasi humas (semacam seminar) tentang kopi dimulai jam 20.00 wita sampai jam 22.30 wita. yang membuat miris adalah di acara itu narsum utamanya ga ada yg dateng. contohnya, dirjen perkebunan diwakili sesditjen, direktur rempah diwakili kasubsit rempah, cuma kepala dinas perkebunan bali aja kali yang dateng.
tapi secara materi, pengembangan kopi spesial Indonesia itu menurut saya menarik. sebab pada akhirnya tujuannya meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. trus karena saya bertanya di sesi tanya jawab, kasubdit rempah ngasi saya buku soal kopi lho.. :D
hari kedua di bali diisi dengan kunjungan lapangan ke kabupaten bangli di bali timur. perjalanannya ke daerah pegunungan itu jauh dan berliku. kami sempat ngelewatin pemandangan gunung batur dan danau batur yang legendaris itu.. tapi sayang karena cuma bisa ngambil foto dari bus, ya ga terlalu kerekam kecantikan gunung dan danau itu..
sampai di desa catur, kecamatan kintamani, kabupaten bangli, saya trenyuh sama cerita petani di sana, pak i ketut jati. petani di desa catur menghasilkan kopi arabika kintamani yang memiliki sertifikat identifikasi geografis (IG). sebab karena kopi di sana memiliki rasa khas asam jeruk karena di tanam di atas ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. namun kopi istimewa khas kintamani itu belum tersebar luas, karena minimnya mesin pengolah, sumber daya manusia yang terampil, dan akses pemasaran.. :(
dari desa catur kami naik lagi kurang lebih satu jam ke desa landih, kecamatan bangli, kabupaten bangli. di sana ada lokasi agrowisata kopi luwak milik pak i wayan jamin, yang juga kepala desa desa landih. kebun milik pak jamin lebih modern daripada milik pak jati. kopi luwak organik di sana (dalam bentuk bubuk) bahkan memiliki harga termahal di dunia, Rp5 juta per kilogram. sebab di kebun seluas 1 ha, pak jamin membuat pagar di sekeliling kebunnya, sehingga luwak bisa hidup bebas seperti di habitat alaminya.
masalah yang sama juga dialami pak jamin. meski kopi yang dihasilkannya kualitas premium dan dihargai mahal, pengolahan kopinya masih sangat terbatas. selain itu, untuk menjangkau ekspor, kopi bangli itu harus melalui pihak ketiga di surabaya. pergantian merek sangat mungkin terjadi sehingga ketika sampai di tangan konsumen, kopi luwak itu bukan lagi kopi luwak bangli, tapi bisa menjadi kopi luwak jawa atau lainnya.. :(
selesai liputan ke kabupaten bangli, kami kembali ke legian saat matahari sudah tenggelam (setelah sebelumnya diisi belanja oleh-oleh di krisna). dan seperti saya bilang sebelumnya, pesawat wartawan adalah penerbangan pertama hari rabu (28/3) pukul 06.30 wita. jadi sia-sia saja harapan bisa jalan-jalan di bali.. :(
namun, karena kebetulan mba mingky (kakak saya) lagi liburan di bali, saya diajaknya ketemuan dan nyobain kuliner paling hip di bali, "nasi pedas bu andika". yeah, lumayan menghibur sih bisa jalan2 keluar dari 'perangkap liputan madesu' itu. biar lengkap, kami pun foto-foto di depan hard rock kuta. awalnya mau foto di tugu bom bali, tapi ga jadi karena di sana parkir mobil Rp10 ribu saja.
esok harinya pukul 04.30 wita, humas2 kementan udah ribut nelpon-nelpon. ilfil dan kantuk membuat saya hanya cuci muka, gosok gigi, cuci ketek #eh, ganti baju, dan langsung menuju lobby. langit bali pun masih gelap saat kami keluar hotel menuju bandara. *sinting*
akhirnya kami boarding tepat waktu. meski mengantuk saya justru ga bisa tidur dan merasa beruntung dapat duduk di 29A pesawat lion JT011 yang posisinya sebelah jendela. saya berhasil membuat beberapa foto saat kami tinggal landas, dan berhasil menyelesaikan tulisan kedua saya menjelang kami mendarat di soekarno-hatta.. :)
dari bandara saya pulang ke rumah dengan kelelahan luar biasa. saya sempat mengirim tiga foto untuk memperkaya dua tulisan yang saya buat.
(foto 1: petani kopi arabika kintamani lagi memilah biji kopi)
(foto 2: I Ketut Jati, petani kopi arabika kintamani yang mengeluhkan akses pemasaran)
(foto 3: I Wayan Jamin, petani kopi luwak arabika organik menunjukkan pohon kopinya)
saking capeknya, hari itu saya sempat ling-lung, kok rasanya ga seger banget ya badannya.. ternyata sodara-sodara, saya dari pagi belum mandi.. :)) abisan pesawat subuh kan, jadinya ga mandi dulu, hehehe.. tapi tetap aja sih, malam itu saya tidur jam19.00 wib, dan baru bangun esok paginya, hahahaha..
Alhamdulillah, esoknya Kamis (29/3) dua tulisan saya&dua foto (foto 1 dan foto 3) yang saya kirim dimuat.. :) bagi saya, kelelahan yang luar biasa itu terbayar.. :') saya pun berharap para petani kopi di kabupateng bangli, bali, bisa lebih berdaya.. amiiin..
No comments:
Post a Comment