percaya atau tidak, foto ini tidak disetting sedemikian rupa..
tapi ternyata kami sama-sama tau objek apa yang menarik untuk dibidik..
inilah moment saat muai membidik pani, dan pada waktu yang sama, pani pun membidik muai.. :D
Showing posts with label fotografi. Show all posts
Showing posts with label fotografi. Show all posts
Wednesday, January 23, 2013
Wednesday, January 16, 2013
Merangkum yang tertinggal di desember
From Evernote: |
Merangkum yang tertinggal di desember |
udah januari 2013 aja ya boi.. jadi malu deh sama diri sendiri, ngeliat postingan bulan desember yang cuma satu-satunya itu.. *nyengir kuda*







tapi sebelum kita melangkah ke depan menuju masa depan gemilang *krik*, marilah kita tengok bulan desember yang ternyata tidak kelabu itu, hehe..
yang terekam di bulan desember 2012..
- tanggal 2: resepsi pernikahan imel dan achel yang meriah itu.. hari itu cukup menyenangkan karena bertemu dengan banyak kawan2 uk2k2.. :)


- tanggal 14-16: liputan UMKM bersama BI di solo.. tidak ada yang terlalu 'menonjol' dari liputan ke solo kali ini.. karena selain di solo hujan terus, saya cuma sekejap saja bertemu dengan keluarga di sana.. :| tapi biar begitu, saya suka banget foto gunung lawu di kejauhan ini.. :)

- tanggal 29: pernikahan anak sepupu saya mbak iwon dan mas yudhi, rani dan aris.. pernikahan sederhana yang penuh haru.. :')




yah, demikian dulu kiranya postingan pertama saya di 2013.. semoga tahun ini kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi dam berguna bagi orang banyak.. amiin.. :)
Thursday, November 29, 2012
Memperkenalkan Muaipani Photography..
hi blog, apa kabarmu? *mudah-mudahan baik yah..*
Sorry kalau udah beberapa kali saya posting kurang genah di blog ini, hehe..
Di tulisan kali ini, saya ingin memperkenalan, 'Muaipani Photography'.. ya, muai dan saya akhirnya memutuskan untuk menyeriusi sebuah hobi memotret menjadi sebuah jalan untuk menghasilkan sesuatu yang berarti dalam hidup kami berdua..
Tapi sebelum cerita tentang 'Muaipani Photography', saya ingin cerita tentang sebuah proyek foto yang kami namakan, 'Proyek 10 November 2012'..
***
Bermula ketika di pertengahan bulan september, mateship saya @justutterly minta tolong agar muai bisa mengabadikan acara akad nikah dia bersama @scralachtica tanggal 10 november 2012 lalu..
Kala itu saya sih seneng banget dimintain tolong.. Cukup merasa terhormat juga karena ada juga yang mempercayakan domentasi hari besarnya itu kepada suami saya, ihiy.. soalnya muai kan udah lama ga motret manten lagi..
Saat diberitahu, awalnya muai agak 'gak pede' dan sempet uring-uringan dengan proyek ini.. Masalahnya kala itu dia mengaku tidak punya 'alat' yang bisa dia andalkan untuk memotret.. Memang kami hanya punya kamera prosumer (compact) Lumix LX-5.. Lumix itu sebenarnya cukup bagus untuk kelas kamera compact, tapi muai ga yakin kamera itu bisa menghasilkan file yang 'layak' untuk sebuah foto manten..
Dia pun akhirnya berinisiatif untuk mengajak sepupunya Zaky yang punya kamera Nikon D90 untuk membantu dia.. Ditambah dengan @justutterly yang menjanjikan bisa meminjami Canon DSLR milik kantornya (yang akhirnya pas hari-H saya ketahui tipenya Canon 60D), untuk pemotretan hari itu..
Bulan berganti oktober, proyek 10 November kian mendekat.. Nampaknya si muai mulai tergerak hatinya untuk menjadikah proyek ini sebagai sebuah 'milestone' bagi dia untuk terjun lagi ke fotografi.. Dia pun meyakinkan saya untuk membeli sebuah kamera yang akan menjadi alat pegangannya, Fuji X100.. Sebuah kamera mirorrles dengan lensa fix keluaran Fujifilm.. Kamera yang menurut saya, "Apa iya sebagus itu?" Tapi dia meyakinkan kamera ini sangat bagus.. Meski lensanya fix, tapi 'jeroannya' sudah sangat cukup untuk menghasilkan foto-foto yang bagus juga.. :)
Kemudian sekitar tanggal 20 oktober (kalau saya ga salah), kamera Fuji X-E1 resmi meluncur di Indonesia.. Fuji X-E1 juga merupakan kamera mirorrless-nya Fuji, tapi dia bisa berganti lensa.. Fuji X-E1 merupakan seri lebih compact dari pendahulunya, Fuji X Pro-1..
Seperti sudah saya ceritakan di beberapa posting-an sebelumnya, muai akhirnya membeli X-E1 sebagai 'pegangannya', dan kami pun siap menjalani proyek 10 november 2012..
***
Lalu hari-h pun tiba.. Meski proyek 10 November adalah proyek minta tolong, tapi kala itu kami punya tujuan untuk dilakukan, yaitu merekam momen terindah dalam hidup mateship saya itu..
Kalau muai bilang ke saya tentang tujuan kami memotret, "Kita punya tujuan untuk membuat foto yang terindah dari sepersekian detik saat momen berlangsung. Seperti teori 'The Decesive Moment' yang dicetuskan fotografer Henri Cartier-Bresson."
Dan inilah foto yang kami hasilkan untuk @justutterly dan @scralachtica..
***
Berawal dari sebuah proyek untuk kawan, sekarang kami akan memulai petualangan baru kami melalui Muaipani Photography.. Oiya, bagi yang membutuhkan info lebih lanjut dan juga tertarik dengan konsep 'Muaipani Photography', kami bisa dikontak di muaipani2010@gmail.com :)
cheers..
Sorry kalau udah beberapa kali saya posting kurang genah di blog ini, hehe..
Di tulisan kali ini, saya ingin memperkenalan, 'Muaipani Photography'.. ya, muai dan saya akhirnya memutuskan untuk menyeriusi sebuah hobi memotret menjadi sebuah jalan untuk menghasilkan sesuatu yang berarti dalam hidup kami berdua..
Tapi sebelum cerita tentang 'Muaipani Photography', saya ingin cerita tentang sebuah proyek foto yang kami namakan, 'Proyek 10 November 2012'..
***
Bermula ketika di pertengahan bulan september, mateship saya @justutterly minta tolong agar muai bisa mengabadikan acara akad nikah dia bersama @scralachtica tanggal 10 november 2012 lalu..
Kala itu saya sih seneng banget dimintain tolong.. Cukup merasa terhormat juga karena ada juga yang mempercayakan domentasi hari besarnya itu kepada suami saya, ihiy.. soalnya muai kan udah lama ga motret manten lagi..
Saat diberitahu, awalnya muai agak 'gak pede' dan sempet uring-uringan dengan proyek ini.. Masalahnya kala itu dia mengaku tidak punya 'alat' yang bisa dia andalkan untuk memotret.. Memang kami hanya punya kamera prosumer (compact) Lumix LX-5.. Lumix itu sebenarnya cukup bagus untuk kelas kamera compact, tapi muai ga yakin kamera itu bisa menghasilkan file yang 'layak' untuk sebuah foto manten..
Dia pun akhirnya berinisiatif untuk mengajak sepupunya Zaky yang punya kamera Nikon D90 untuk membantu dia.. Ditambah dengan @justutterly yang menjanjikan bisa meminjami Canon DSLR milik kantornya (yang akhirnya pas hari-H saya ketahui tipenya Canon 60D), untuk pemotretan hari itu..
Bulan berganti oktober, proyek 10 November kian mendekat.. Nampaknya si muai mulai tergerak hatinya untuk menjadikah proyek ini sebagai sebuah 'milestone' bagi dia untuk terjun lagi ke fotografi.. Dia pun meyakinkan saya untuk membeli sebuah kamera yang akan menjadi alat pegangannya, Fuji X100.. Sebuah kamera mirorrles dengan lensa fix keluaran Fujifilm.. Kamera yang menurut saya, "Apa iya sebagus itu?" Tapi dia meyakinkan kamera ini sangat bagus.. Meski lensanya fix, tapi 'jeroannya' sudah sangat cukup untuk menghasilkan foto-foto yang bagus juga.. :)
Kemudian sekitar tanggal 20 oktober (kalau saya ga salah), kamera Fuji X-E1 resmi meluncur di Indonesia.. Fuji X-E1 juga merupakan kamera mirorrless-nya Fuji, tapi dia bisa berganti lensa.. Fuji X-E1 merupakan seri lebih compact dari pendahulunya, Fuji X Pro-1..
Seperti sudah saya ceritakan di beberapa posting-an sebelumnya, muai akhirnya membeli X-E1 sebagai 'pegangannya', dan kami pun siap menjalani proyek 10 november 2012..
***
Lalu hari-h pun tiba.. Meski proyek 10 November adalah proyek minta tolong, tapi kala itu kami punya tujuan untuk dilakukan, yaitu merekam momen terindah dalam hidup mateship saya itu..
Kalau muai bilang ke saya tentang tujuan kami memotret, "Kita punya tujuan untuk membuat foto yang terindah dari sepersekian detik saat momen berlangsung. Seperti teori 'The Decesive Moment' yang dicetuskan fotografer Henri Cartier-Bresson."
Dan inilah foto yang kami hasilkan untuk @justutterly dan @scralachtica..
***
Berawal dari sebuah proyek untuk kawan, sekarang kami akan memulai petualangan baru kami melalui Muaipani Photography.. Oiya, bagi yang membutuhkan info lebih lanjut dan juga tertarik dengan konsep 'Muaipani Photography', kami bisa dikontak di muaipani2010@gmail.com :)
cheers..
Wednesday, November 21, 2012
Thursday, October 25, 2012
Muai and his new gear, Fuji X-E1..
Hari itu, Rabu (24/10), saya dan muai udah semangat banget semenjak pagi.. Soalnya hari itu muai mau ketemuan sama kawan barunya yang membuat dia ga bisa tidur selama sebulan belakangan.. :p
Mulanya kami mau pergi ke satu toko di kawasan kemang yang konon paling hip di dunia para fotografer, ataupun hobbyist.. Tapi ternyata di sana ga ada kawan barunya muai sesuai yang diinginkan.. Mana lagi di sana masih mengenakan surcharge 2% untuk transaksi dengan kartu kredit cuuy.. *hare gene masih ngenain surcharge???*
Akhirnya kami mengontak toko lainnya yang ada di kemang juga, Oktagon. Di oktagon kemang, barang yang muai mau juga stock-nya kosong. Jadi lah kami memutuskan berangkat ke Oktagon Gunung Sahari.. *jauh ya boook..*
Tapi gapapa sih.. Saya turut bahagia muai mendapatkan kawan yang dia suka.. Kawan yang membuatnya berbinar-binar.. Kawan yang kami harap bisa membuka banyak peluang di depan sana.. :')
Ayo kita hunting foto, sayang.. :)
Mulanya kami mau pergi ke satu toko di kawasan kemang yang konon paling hip di dunia para fotografer, ataupun hobbyist.. Tapi ternyata di sana ga ada kawan barunya muai sesuai yang diinginkan.. Mana lagi di sana masih mengenakan surcharge 2% untuk transaksi dengan kartu kredit cuuy.. *hare gene masih ngenain surcharge???*
Akhirnya kami mengontak toko lainnya yang ada di kemang juga, Oktagon. Di oktagon kemang, barang yang muai mau juga stock-nya kosong. Jadi lah kami memutuskan berangkat ke Oktagon Gunung Sahari.. *jauh ya boook..*
Tapi gapapa sih.. Saya turut bahagia muai mendapatkan kawan yang dia suka.. Kawan yang membuatnya berbinar-binar.. Kawan yang kami harap bisa membuka banyak peluang di depan sana.. :')
Ayo kita hunting foto, sayang.. :)
Tuesday, August 07, 2012
Blog Multiply Ditutup.. :(
Meski masih 1 Desember 2012 nanti, tapi saya langsung sedih.. Bagi saya blog multiply adalah kepingan cerita lain dalam hidup saya.. Ada beberapa hal yang hanya saya tulis di sana, saya upload di sana, termasuk foto-foto indah di hari pernikahan muaipani hasil karya mas iwan.. (akan saya buat tulisan terpisah soal ini..)
Kali ini saya mau me-repost foto2 di bali agustus 2008. Foto-foto ketika saya dan muai kembali bertemu setelah 3 bulan berpisah.. Juga foto-foto istimewa yang dibuat muai untuk saya.. :)
(GWK)
(Garuda)
(Wisnu)
(celah)
(wisnu tersenyum padaku)
(senja di uluwatu)
(kami...)
(di Jimbaran)
(sunset at kuta)
(backpaker dan pengunjung kuta)
(aku dan matahari)
(pantai pecatu)
(nice beach
I'm gonna miss you blog multiply.. :'(
Kali ini saya mau me-repost foto2 di bali agustus 2008. Foto-foto ketika saya dan muai kembali bertemu setelah 3 bulan berpisah.. Juga foto-foto istimewa yang dibuat muai untuk saya.. :)
(GWK)
(Garuda)
(Wisnu)
(celah)
(wisnu tersenyum padaku)
(senja di uluwatu)
(kami...)
(di Jimbaran)
(sunset at kuta)
(backpaker dan pengunjung kuta)
(aku dan matahari)
(pantai pecatu)
(nice beach
I'm gonna miss you blog multiply.. :'(
Monday, July 23, 2012
Selalu ada Cerita dari Jogja.. :)
Halo semua.. kali ini saya mau cerita soal pengalaman saya di Jogja 3-5 Juli lalu untuk liputan bareng Jasa Raharja..
Sebelum saya cerita lebih jauh, adakah yang tau perusahaan apa Jasa Raharja itu?? *udah berasa humasnya Jasa Raharja aja ni eike.. hehe..*
(foto dari http://www.jasaraharja.co.id)
Sebagai informasi, Jasa Raharja itu ialah sebuah BUMN Asuransi Sosial. Perusahaan ini yang memberikan santunan bagi korban kecelakaan. Korban kecelakaan yang masuk tanggungan Jasa Marga adalah korban kecelakaan lalu lintas yang disebabkan minimal 2 kendaraan (kalau kecelakaan tunggal ga masuk klaim). Yang masuk klaim ialah pemilik kendaraan, dan juga penumpang bus (biasanya bus pariwisata) yang membeli tiket.
Kalau untuk kecelakaan kereta api, kapal laut, dan pesawat udara, korban yang akan mendapatkan santunan jasa raharja ialah mereka yang membeli tiket.
Untuk kecelakaan lalu-lintas, kereta api, dan laut besaran santunannya sudah ditetapkan undang-undang. Yaitu santunan korban meninggakl dunia Rp25 juta. Kemudian santunan untuk korban luka-luka yang dirawat maksimal Rp10 juta, untuk korban cacat permanen maksimal Rp20 juta, dan untuk penguburan Rp2 juta.
Sementara santunan untuk korban kecelakaan udara yang meninggal dunia Rp50 juta. Kemudian santunan untuk korban luka-luka yang dirawat maksimal Rp25 juta, untuk korban cacat permanen maksimal Rp50 juta, dan untuk penguburan Rp2 juta.
Sudah cukup menggambarkan kira-kira si Jasa Raharja ini? Jadi yuk kita mulai ceritanya.. :D
Hari itu Selasa (3/7), jam 06.15 saya sudah tiba terminal 2F bandara Soekarna hatta dari jadwal ngumpul jam 06.30.
Trus yang keliatan orang2 yang ngumpul itu laki2 semua& TUIR2 semua. Malah ada satu orang wartawan radio yang 6 bulan lagi pensiun.. :)) Tapi akhirnya ada juga sih satu wartawan cewe dari bisnis.. Lumayan lah ya ga krik2 banget.. X)
Oiya, di liputan kali ini saya agak2 takjub juga sebenernya. Selain ga pernah liputan Jasa Raharja, ga kenal-orangnya, trus kesan pertama dapet sms dari humasnya yang berinisial D, agak aneh gimana gitu. Masa janjian jam 06.30, eh jam 05.45 doi udah neror, "saya sudah sampai bandara." Saat itu sebenernya pengen saya jawab, "trus kenapa? janjiannya kan jam 06.30? *sensi..* Tapi akhirnya saya cuma jawab, "Ok." *Tapi yaudahsihya.. Mau ke JOGJA ni kita.. :D*
Waktu kami terbang menuju jogja, terlihat dua puncak gunung mengintip di atas awan..
Kami mendarat di bandara Adi Sucipto jam 09.15 dan disambut oleh seorang ibu yang ramah banget. Kirain doi humasnya Jasa Raharja jogja, eh taunya doi kepala cabangnya, hihi.. Hari itu agendanya ketemu Dirlantas Polda Jogja, Ketua Organda jogja, dan juga Kepala Cabang Jasa Raharja Jogja..
Eniho dari agendannya saya nyadar nih, kayaknya bakal susah ni tulisannya karena isunya jogja banget.. Tapi akhirnya kepikiran nulis soal total klaim yang sudah disalurkan secara nasional sih.. Meski narsumnya Kabag Penyuluhan tapi ya berita saya masih layak muat berita itu, hihi.. XD
Sorenya kami kunjungan lapangan ke PO Bus yang bekerja sama dengan jasa raharja.. Di saat saya lagi wawancara dirutnya tuh PO, tiba-tiba ada suara ribut2 antara ayahnya si dirut PO dengan orang jasa raharja yang (gosipnya petantang-petenteng kerjanya, hihi..)
saya sih ga telalu denger apa yang mereka perdebatkan.. Tapi yang jelas pihak PO bus ngadu kalau untuk meminta surat keterangan kecelakaan lalulintas ke polisi itu suka dimintain duit. (meski kata dirlantas jogja ga ada tuh permintaan duit, aih)
Tapi di sisi lain meski saya ga sepenuhnya denger apa yang mereka perdebatkan saya denger si ayahnya dirut PO bus itu bilang, "Korban kecelakaan itu kan ga akan rugi karena dapat santunan. Seperti dapat rezeki dari langit." (WTF)
Saat itu juga saya yang niatnya mau bua wawancara dengan PO bus itu untuk rubrik eksekutif langsung malas seada2ya cuuy..
Liputan hari pertama pun beres.. Malam itu kami makan di Cak Koting, dan mampir ke Malioboro sebentar, tapi udah kemaleman jadi dah banyak toko yang tutup..
Oiya, kami menginap di Jogjakarta Plaza Hotel di daerah kaliurang deket UGM. Hotelnya meski jadul tapi jawani banget.. Cuma yang ga saya suka dari hotel itu, bantalnya yang tipis&lepes (karena saya sulit tidur klo bantalnya tipis.. hiks..)
***
Lanjut liputan hari kedua, Rabu (4/7) yang ternyata ga lebih baik dari hari pertama.. *halah* :))
Sebenernya bukan ga lebih baik sih.. Tapi karena jadwal liputannya itu kunjungan ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS Bethesda, trus Kantor Perwakilan Bantul, dan mitra-mitra binaan Jasa Raharja di Jogja, saya makin bingung lah mau nulis berita apa.. -_-"
Tapi meski bingung nulis berita apa, saya justru mendapat banyak cerita tentang hidup hari itu.. :)
Pertama, saya baru tahu kalau RS PKU Muhammadiyah tarifnya jauh lebih murah dari tarif RS Swasta kebanyakan.
"RS Muhammadiyah ini bisa dibilang RS buat orang dhuafa kali ya?" kata seorang wartawan.
Saya ga jawab pertanyaan yang ga perlu dijawab itu. Rasanya memang pendiri muhammadiyah punya niat mulia untuk membantu orang.
Kedua, kami mengunjungi salah satu korban kecelakaan lalulintas yang masuk kategori mendapatkan santunan dari Jasa Raharja. Saya sempat memoto si bapak korban kecelakaan yang tetep aja masih bersyukur meski paha kirinya patah. Udah gitu bukan cuma dia lagi korbannya. Istrinya juga mengalami patah tulang paha kiri dan terbaring di ranjang sebelahnya.
Si bapak ini guru, dia bilang kecelakaan terjadi saat dia&istrinya mau belok kiri ke minimarket di pinggir jalan raya sleman. Meski sudah memberi sen kiri, tiba-tiba ada motor berkepatan tinggi menabraknya dari belakang. Dia dan istrinya terpelanting ke kiri hingga kirinya pahanya patah. :(
*Saya trenyuh banget denger ceritanya, tapi justru si bapak korban malah masih bisa tersenyum dan bersyukur masih hidup..*
Ketiga, kami lalu melanjutkan perjalanan ke RS Bethesda. Di salah satu rumah sakit terbesar di jogja itu saya melihat koran MI di ruang humasnya.. *hohoho penting banget deh info ini..*
Di Bethesda ini humasnya Bu Nuri cerita kalau santunan Jasa Raharja itu jauh dari cukup. Sebab korban kecelakaan lalulintas yang butuh dioperasi pasti biayanya di atas Rp10 juta (padahal maksimal santunan untuk korban kecelakaan itu Rp10 juta). Untuk itu RS Bethesda juga memfasilitasi pasien-pasien yang dijamin jamkesmas, ataupun jamkesda.
Keempat, kami menuju ke kantor pelayanan cabang bantul. Di sana kantornya berbentuk ruko, dan pegawai Jasa Raharja-nya dua orang saja. Si Pak Kepala dan anak buahnya yang merangkap divisi umum (angkat2 bangku, beliin minuman tamu, dll). Di kantor pelayanan cabang itu korban/keluarga korban kecelakaan bisa mencairkan dana santunan. Lalu kenapa pegawainya hanya 2 orang, karena memang secara keseluruhan di provinsi yogjakarta pegawai Jasa Raharja hanya 25 atau 26 orang. *krik-krik banget deh*
Lalu kunjungan kerja diselingi makan siang di sebuah rumah penduduk di (daerah) belakang kampus Institut Seni Indonesia (ISI). Di situ ada sebuah rumah milik Mbah Marto yang menjual menu makanan gudeg nggeneng, krecek, garang asem, dan lele mangut.
Penampakan rumahnya ya kaya rumah-rumah di kampung pada umumnya. Trus untuk ngambil makanannya di dapurnya Mbah Marto yang tungkunya masaknya pakai arang. Di situ juga berapa harga makanan yang dibeli diitung langsung sama si mbah, ga pake kalkulator/kertas..
Nah makannya di ruang tamu dan terasnya yang ada meja makan dan bangku panjang. Serta di bale-bale di dalam dan di luar rumah..
Si mbah marto ini katanya umurnya udah mau 90 tahun. Kalau kata anak bungsunya yg juga bantuin ngelayanin di situ, sekarang si mbah udah suka salah-salah kalau ngitung. Seinget saya waktu itu total yang harus dibayar untuk 12 orang (rombongan kami) yang makannya buanyak banget itu Rp250 ribuan. Ga tau juga deh tuh bener apa salah ngitungnya.
Humasnya jasa raharja, mas triadi bilang sama saya, "Itu ngitungnya udah pusing banget loh. Mana ga ada bonnya."
"Trus reimburse-nya gimana mas?" tanya saya.
"Ya mboh." katanya. *dudul*
Lalu meski menu yang dijual sederhana, tapi keliatannya tempat makan mbah marto ini cukup terkenal deh. Menurut anak bungsunya, rata-rata omzet per harinya itu Rp500 ribu-Rp750 ribu kalau ga terlalu rame. Tapi kalau musim liburan kaya kemarin, omzetnya bisa sampai Rp1,5 juta.
Trus si mbah marto ini pernah diliput harian Bernas tahun jebot, hehe.. (karena kala itu doi umurnya masih 70 tahun, cuy..)
Saya juga sempat ngambil fotonya mbah marto, dan foto bareng dia..
Semoga mbah marto sehat selalu yah.. :)
Selesai makan di rumah mbah marto kami mengunjungi dua mitra binaan jasa raharja di daerah kota gede.. Sekedar intermezo, salah satu alasan saya menyukai jogja ialah lalulintasnya yang tertib, dan ketaatan berlalulintas yang lebih baik daripada di jakarta. Tapi waktu di jalan raya bantul saya ngeliat pemandangan ini..
kalau dari belakang keliatannya romantis ya? tapi sejujurnya itu ternyata dua2nya cewek, dan sangat membahayakan kendaraan di belakangnya.. :(
Kunjungan ke mitra binaan itu yang pertama ialah mereka bikin kerajinan becak mini, sepeda ontel mini, dan pajangan topeng dari bahan aluminium, perak, tembaga dan kawan-kawan. Di sini beberapa kawan wartawan cukup lama wawancara si mitra binaan. Tapi kalau saya agak males juga wawancara karena ga yakin bakal bisa dimuat.. Tapi saya sempat memoto proses pembuatan pajangan topeng..
Sebagai perbandingan saja, pajangan topeng aluminium ukuran sedang kalau dibeli dari pengerajin itu harganya sekitar Rp75 ribu. Tapi kalau sudah masuk toko, misalnya mirotta, harganya bisa jadi Rp300 ribuan ciiing..
Dari pengerajin becak mini, kami menuju ke pengerajin bambu.. Yang dibuat itu gerabah, keranjang, tas, lampu, dan lain-lain. Saya sempet beli tudung saji untuk menyajikan hidangan lebaran nanti di rumah.. *duile*
Dari sana berarti sebenernya seluruh rangkaian liputan sudah beres. Saya pun sudah merebahkan diri di kasur nunggu waktunya makan malem.
Tapi kemudian saya dapet BBM dari Mas Tir, kawan indopos yang mau pulang ke solo jadi ga balik bareng ke jakarta. "Kalian jadi mau beli batik ga? Aku sama pak sopir nunggu di luar ya, ngerokok."
Aku dan Dinda, kawan dari bisnis, baru inget kalau hari sebelumnya Pak Heru, sopirnya jasa raharja jogja bilang sama kami kalau dia mau nganter ke tempat batik yang bagus2 dan biasa dikunjungi orang-orang jasa raharja.
"Harga batiknya mulai dari Rp75 ribu sih, tapi dijamin bagus. Bisa dapat diskon juga," kata Pak Heru.
Saya yang udah setengah tepar langsung semangat mau belanja batik, hahahaha.. Akhirnya setelah nge-drop Mas Tir di stasiun lempuyangan, trus nganterin mas dwi (poskota) yang katanya mau nyari telkomsel untuk connect ipad-nya (tapi akhirnya ga ketemu tuh si gedung telkomsel), saya dan dinda dianterin lah ke batik rumah. Ni kartu namanya sempet saya bawa..
Di sana semacam butik gitu kali ya, jadi desainnya ga pasaran, dan jahitannya bagus. Saya membelikan muai kemeja batik 1, saya atasan batik 1, dan celana pendek batik yang bahannya adem 1. Pas di kasir dapet diskon 20% lumayan.. :D
Dari situ si pak heru nganterin kami ke mirotta. Baik banget deh si pak heru ini. Udah gitu kerjanya semangat banget. Padahal meski dia udah 5 tahun jadi sopir di Jasa Raharja, statusnya itu outsource. Jadi tiap tahun dia memperbaharui kontrak.
Dia bilang sama saya, "Saya sih bisa mba meski sampai rumah jam 3 pagi, kalau jam 5 harus jemput tamu ya siap."
"Emang ga capek pak?" tanya saya.
"Capek sih capek mba, tapi kalau kerja itu memang harus tetap semangat. Saya juga mau memberi contoh kawan-kawan (pengemudi) yang lain kalau kerja itu harus ikhlas. Insya Allah rezekinya baik."
*dan saya pun terdiam..*
Akhirnya malam itu diakhiri dengan makan malam wedangan JAC di halaman belakang kraton. Ada banyak hal lain sebenernya yang menarik, tapi rasanya saya sudah cukup banyak mendapat pelajaran tentang hidup hari itu.
Sampai di hotel, saya kembali bermasalah dengan bantal lepes. Saya pun mengganjal bantal dengan plastik oleh-oleh mirotta dan celana pendek.
****
Hari terakhir di jogja, Kamis (5/7) udah tinggal pulang ntar siangnya. Tapi hari itu kami menyempatkan diri berkunjung ke Kraton Jogja.. Asiiik... Saya belum pernah loh masuk kraton, jadi rasanya bersuka cita.. *uhuy*
Kunjungan diawali di Museum Kereta Karaton Ngayogyakarta.. Di sana ada 29 kereta yang dipajang, dan meski umurnya udah 100-200 tahun masih bisa dipakai berjalan. Menurut guide kami, kereta-ketera buatan belanda umumnya lebih bagus karena kacanya terbuat dari kristal. Begitu juga dengan bahan-bahan pembuat rodanya.
Di museum, saya sempat berfoto dengan kereta termegah yang hanya digunakan untuk penobatan raja. Jika nanti sultan hamengkubuwono X digantikan penerusnya, baru kereta itu digunakan lagi..
Dari Museum kereta kami lanjut ke kraton. Rasanya adem ya di dalem kraton.. :) Tanahnya dilapisi pasir, yang kata guide kami tujuannya agar kain para abdi dalem tidak mudah kotor jika duduk di pasir.
Lalu saya juga baru tahu kalau di dalam kraton kita tidak diperbolehkan memakai topi, ataupun membuka payung. Sebab kita sebagai tamu harus menghormati tuan rumah.
Kemudian, saya juga baru tahu kalau ada ruangan yang isinya lukisan Raden Saleh yang 3D. Kenapa 3D, karena mata orang yang di dalam lukisan ngeliat ke arah kita meskipun kita pindah-pindah posisi.. *sebenernya sedikit ngeri sih, haha*
Selesai dari kraton, kami makan siang di rumah makan prasmanan sabar menanti, dan lepas landas ke jakarta sekitar pukl 14.30.
Ketika ngambil bagasi di Bandara Soekarno-Hatta saya sungguh terperangah.. Buseeeet banyak banget kardus-kardus yang harus dibawa.. Selain 2 paket oleh2 (bakpia&gudeg) ternyata tas&tudung saji yang saya beli di mitra binaan juga dimasukin kardus.. Beneran kaya balik mudik.. -_-
*meski itu yang tas biru&satu kardus bukan punya saya sih.. tapi tetep aja..*
***
Lalu sesampainya di rumah saya menyadari kok oleh-oleh mirotta dan celana pendek batik saya ga ada???
Ternyata boi, mereka ketinggalan di bawah bantal di kamar..
OH MY GOD... Mau nangis.. :'(
Saya pun mengontak humas jasa raharja jogja untuk nanyain ke hotelnya.. *dan alhamdulillah ada..*
Lalu saya juga ngontak ami sepupunya muai untuk ngirim tu oleh2 ke jakarta.. *Soalnya ga enak ngerusuhin orang jasa raharja lagi..*
Setelah merepotkan banyak orang, akhirnya tu oleh2 bisa sampai di tangan saya hari Senin (9/7).. Ini dia beberapa isinya..
***
akhir kata.. meski perjalanan ga sepenuhnya mulus.. saya selalu senang bisa kembali ke jogja.. :)
Sebelum saya cerita lebih jauh, adakah yang tau perusahaan apa Jasa Raharja itu?? *udah berasa humasnya Jasa Raharja aja ni eike.. hehe..*
(foto dari http://www.jasaraharja.co.id)
Sebagai informasi, Jasa Raharja itu ialah sebuah BUMN Asuransi Sosial. Perusahaan ini yang memberikan santunan bagi korban kecelakaan. Korban kecelakaan yang masuk tanggungan Jasa Marga adalah korban kecelakaan lalu lintas yang disebabkan minimal 2 kendaraan (kalau kecelakaan tunggal ga masuk klaim). Yang masuk klaim ialah pemilik kendaraan, dan juga penumpang bus (biasanya bus pariwisata) yang membeli tiket.
Kalau untuk kecelakaan kereta api, kapal laut, dan pesawat udara, korban yang akan mendapatkan santunan jasa raharja ialah mereka yang membeli tiket.
Untuk kecelakaan lalu-lintas, kereta api, dan laut besaran santunannya sudah ditetapkan undang-undang. Yaitu santunan korban meninggakl dunia Rp25 juta. Kemudian santunan untuk korban luka-luka yang dirawat maksimal Rp10 juta, untuk korban cacat permanen maksimal Rp20 juta, dan untuk penguburan Rp2 juta.
Sementara santunan untuk korban kecelakaan udara yang meninggal dunia Rp50 juta. Kemudian santunan untuk korban luka-luka yang dirawat maksimal Rp25 juta, untuk korban cacat permanen maksimal Rp50 juta, dan untuk penguburan Rp2 juta.
Sudah cukup menggambarkan kira-kira si Jasa Raharja ini? Jadi yuk kita mulai ceritanya.. :D
Hari itu Selasa (3/7), jam 06.15 saya sudah tiba terminal 2F bandara Soekarna hatta dari jadwal ngumpul jam 06.30.
Trus yang keliatan orang2 yang ngumpul itu laki2 semua& TUIR2 semua. Malah ada satu orang wartawan radio yang 6 bulan lagi pensiun.. :)) Tapi akhirnya ada juga sih satu wartawan cewe dari bisnis.. Lumayan lah ya ga krik2 banget.. X)
Oiya, di liputan kali ini saya agak2 takjub juga sebenernya. Selain ga pernah liputan Jasa Raharja, ga kenal-orangnya, trus kesan pertama dapet sms dari humasnya yang berinisial D, agak aneh gimana gitu. Masa janjian jam 06.30, eh jam 05.45 doi udah neror, "saya sudah sampai bandara." Saat itu sebenernya pengen saya jawab, "trus kenapa? janjiannya kan jam 06.30? *sensi..* Tapi akhirnya saya cuma jawab, "Ok." *Tapi yaudahsihya.. Mau ke JOGJA ni kita.. :D*
Waktu kami terbang menuju jogja, terlihat dua puncak gunung mengintip di atas awan..
Kami mendarat di bandara Adi Sucipto jam 09.15 dan disambut oleh seorang ibu yang ramah banget. Kirain doi humasnya Jasa Raharja jogja, eh taunya doi kepala cabangnya, hihi.. Hari itu agendanya ketemu Dirlantas Polda Jogja, Ketua Organda jogja, dan juga Kepala Cabang Jasa Raharja Jogja..
Eniho dari agendannya saya nyadar nih, kayaknya bakal susah ni tulisannya karena isunya jogja banget.. Tapi akhirnya kepikiran nulis soal total klaim yang sudah disalurkan secara nasional sih.. Meski narsumnya Kabag Penyuluhan tapi ya berita saya masih layak muat berita itu, hihi.. XD
Sorenya kami kunjungan lapangan ke PO Bus yang bekerja sama dengan jasa raharja.. Di saat saya lagi wawancara dirutnya tuh PO, tiba-tiba ada suara ribut2 antara ayahnya si dirut PO dengan orang jasa raharja yang (gosipnya petantang-petenteng kerjanya, hihi..)
saya sih ga telalu denger apa yang mereka perdebatkan.. Tapi yang jelas pihak PO bus ngadu kalau untuk meminta surat keterangan kecelakaan lalulintas ke polisi itu suka dimintain duit. (meski kata dirlantas jogja ga ada tuh permintaan duit, aih)
Tapi di sisi lain meski saya ga sepenuhnya denger apa yang mereka perdebatkan saya denger si ayahnya dirut PO bus itu bilang, "Korban kecelakaan itu kan ga akan rugi karena dapat santunan. Seperti dapat rezeki dari langit." (WTF)
Saat itu juga saya yang niatnya mau bua wawancara dengan PO bus itu untuk rubrik eksekutif langsung malas seada2ya cuuy..
Liputan hari pertama pun beres.. Malam itu kami makan di Cak Koting, dan mampir ke Malioboro sebentar, tapi udah kemaleman jadi dah banyak toko yang tutup..
Oiya, kami menginap di Jogjakarta Plaza Hotel di daerah kaliurang deket UGM. Hotelnya meski jadul tapi jawani banget.. Cuma yang ga saya suka dari hotel itu, bantalnya yang tipis&lepes (karena saya sulit tidur klo bantalnya tipis.. hiks..)
***
Lanjut liputan hari kedua, Rabu (4/7) yang ternyata ga lebih baik dari hari pertama.. *halah* :))
Sebenernya bukan ga lebih baik sih.. Tapi karena jadwal liputannya itu kunjungan ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS Bethesda, trus Kantor Perwakilan Bantul, dan mitra-mitra binaan Jasa Raharja di Jogja, saya makin bingung lah mau nulis berita apa.. -_-"
Tapi meski bingung nulis berita apa, saya justru mendapat banyak cerita tentang hidup hari itu.. :)
Pertama, saya baru tahu kalau RS PKU Muhammadiyah tarifnya jauh lebih murah dari tarif RS Swasta kebanyakan.
"RS Muhammadiyah ini bisa dibilang RS buat orang dhuafa kali ya?" kata seorang wartawan.
Saya ga jawab pertanyaan yang ga perlu dijawab itu. Rasanya memang pendiri muhammadiyah punya niat mulia untuk membantu orang.
Kedua, kami mengunjungi salah satu korban kecelakaan lalulintas yang masuk kategori mendapatkan santunan dari Jasa Raharja. Saya sempat memoto si bapak korban kecelakaan yang tetep aja masih bersyukur meski paha kirinya patah. Udah gitu bukan cuma dia lagi korbannya. Istrinya juga mengalami patah tulang paha kiri dan terbaring di ranjang sebelahnya.
Si bapak ini guru, dia bilang kecelakaan terjadi saat dia&istrinya mau belok kiri ke minimarket di pinggir jalan raya sleman. Meski sudah memberi sen kiri, tiba-tiba ada motor berkepatan tinggi menabraknya dari belakang. Dia dan istrinya terpelanting ke kiri hingga kirinya pahanya patah. :(
*Saya trenyuh banget denger ceritanya, tapi justru si bapak korban malah masih bisa tersenyum dan bersyukur masih hidup..*
Ketiga, kami lalu melanjutkan perjalanan ke RS Bethesda. Di salah satu rumah sakit terbesar di jogja itu saya melihat koran MI di ruang humasnya.. *hohoho penting banget deh info ini..*
Di Bethesda ini humasnya Bu Nuri cerita kalau santunan Jasa Raharja itu jauh dari cukup. Sebab korban kecelakaan lalulintas yang butuh dioperasi pasti biayanya di atas Rp10 juta (padahal maksimal santunan untuk korban kecelakaan itu Rp10 juta). Untuk itu RS Bethesda juga memfasilitasi pasien-pasien yang dijamin jamkesmas, ataupun jamkesda.
Keempat, kami menuju ke kantor pelayanan cabang bantul. Di sana kantornya berbentuk ruko, dan pegawai Jasa Raharja-nya dua orang saja. Si Pak Kepala dan anak buahnya yang merangkap divisi umum (angkat2 bangku, beliin minuman tamu, dll). Di kantor pelayanan cabang itu korban/keluarga korban kecelakaan bisa mencairkan dana santunan. Lalu kenapa pegawainya hanya 2 orang, karena memang secara keseluruhan di provinsi yogjakarta pegawai Jasa Raharja hanya 25 atau 26 orang. *krik-krik banget deh*
Lalu kunjungan kerja diselingi makan siang di sebuah rumah penduduk di (daerah) belakang kampus Institut Seni Indonesia (ISI). Di situ ada sebuah rumah milik Mbah Marto yang menjual menu makanan gudeg nggeneng, krecek, garang asem, dan lele mangut.
Penampakan rumahnya ya kaya rumah-rumah di kampung pada umumnya. Trus untuk ngambil makanannya di dapurnya Mbah Marto yang tungkunya masaknya pakai arang. Di situ juga berapa harga makanan yang dibeli diitung langsung sama si mbah, ga pake kalkulator/kertas..
Nah makannya di ruang tamu dan terasnya yang ada meja makan dan bangku panjang. Serta di bale-bale di dalam dan di luar rumah..
Si mbah marto ini katanya umurnya udah mau 90 tahun. Kalau kata anak bungsunya yg juga bantuin ngelayanin di situ, sekarang si mbah udah suka salah-salah kalau ngitung. Seinget saya waktu itu total yang harus dibayar untuk 12 orang (rombongan kami) yang makannya buanyak banget itu Rp250 ribuan. Ga tau juga deh tuh bener apa salah ngitungnya.
Humasnya jasa raharja, mas triadi bilang sama saya, "Itu ngitungnya udah pusing banget loh. Mana ga ada bonnya."
"Trus reimburse-nya gimana mas?" tanya saya.
"Ya mboh." katanya. *dudul*
Lalu meski menu yang dijual sederhana, tapi keliatannya tempat makan mbah marto ini cukup terkenal deh. Menurut anak bungsunya, rata-rata omzet per harinya itu Rp500 ribu-Rp750 ribu kalau ga terlalu rame. Tapi kalau musim liburan kaya kemarin, omzetnya bisa sampai Rp1,5 juta.
Trus si mbah marto ini pernah diliput harian Bernas tahun jebot, hehe.. (karena kala itu doi umurnya masih 70 tahun, cuy..)
Saya juga sempat ngambil fotonya mbah marto, dan foto bareng dia..
Semoga mbah marto sehat selalu yah.. :)
Selesai makan di rumah mbah marto kami mengunjungi dua mitra binaan jasa raharja di daerah kota gede.. Sekedar intermezo, salah satu alasan saya menyukai jogja ialah lalulintasnya yang tertib, dan ketaatan berlalulintas yang lebih baik daripada di jakarta. Tapi waktu di jalan raya bantul saya ngeliat pemandangan ini..
kalau dari belakang keliatannya romantis ya? tapi sejujurnya itu ternyata dua2nya cewek, dan sangat membahayakan kendaraan di belakangnya.. :(
Kunjungan ke mitra binaan itu yang pertama ialah mereka bikin kerajinan becak mini, sepeda ontel mini, dan pajangan topeng dari bahan aluminium, perak, tembaga dan kawan-kawan. Di sini beberapa kawan wartawan cukup lama wawancara si mitra binaan. Tapi kalau saya agak males juga wawancara karena ga yakin bakal bisa dimuat.. Tapi saya sempat memoto proses pembuatan pajangan topeng..
Sebagai perbandingan saja, pajangan topeng aluminium ukuran sedang kalau dibeli dari pengerajin itu harganya sekitar Rp75 ribu. Tapi kalau sudah masuk toko, misalnya mirotta, harganya bisa jadi Rp300 ribuan ciiing..
Dari pengerajin becak mini, kami menuju ke pengerajin bambu.. Yang dibuat itu gerabah, keranjang, tas, lampu, dan lain-lain. Saya sempet beli tudung saji untuk menyajikan hidangan lebaran nanti di rumah.. *duile*
Dari sana berarti sebenernya seluruh rangkaian liputan sudah beres. Saya pun sudah merebahkan diri di kasur nunggu waktunya makan malem.
Tapi kemudian saya dapet BBM dari Mas Tir, kawan indopos yang mau pulang ke solo jadi ga balik bareng ke jakarta. "Kalian jadi mau beli batik ga? Aku sama pak sopir nunggu di luar ya, ngerokok."
Aku dan Dinda, kawan dari bisnis, baru inget kalau hari sebelumnya Pak Heru, sopirnya jasa raharja jogja bilang sama kami kalau dia mau nganter ke tempat batik yang bagus2 dan biasa dikunjungi orang-orang jasa raharja.
"Harga batiknya mulai dari Rp75 ribu sih, tapi dijamin bagus. Bisa dapat diskon juga," kata Pak Heru.
Saya yang udah setengah tepar langsung semangat mau belanja batik, hahahaha.. Akhirnya setelah nge-drop Mas Tir di stasiun lempuyangan, trus nganterin mas dwi (poskota) yang katanya mau nyari telkomsel untuk connect ipad-nya (tapi akhirnya ga ketemu tuh si gedung telkomsel), saya dan dinda dianterin lah ke batik rumah. Ni kartu namanya sempet saya bawa..
Di sana semacam butik gitu kali ya, jadi desainnya ga pasaran, dan jahitannya bagus. Saya membelikan muai kemeja batik 1, saya atasan batik 1, dan celana pendek batik yang bahannya adem 1. Pas di kasir dapet diskon 20% lumayan.. :D
Dari situ si pak heru nganterin kami ke mirotta. Baik banget deh si pak heru ini. Udah gitu kerjanya semangat banget. Padahal meski dia udah 5 tahun jadi sopir di Jasa Raharja, statusnya itu outsource. Jadi tiap tahun dia memperbaharui kontrak.
Dia bilang sama saya, "Saya sih bisa mba meski sampai rumah jam 3 pagi, kalau jam 5 harus jemput tamu ya siap."
"Emang ga capek pak?" tanya saya.
"Capek sih capek mba, tapi kalau kerja itu memang harus tetap semangat. Saya juga mau memberi contoh kawan-kawan (pengemudi) yang lain kalau kerja itu harus ikhlas. Insya Allah rezekinya baik."
*dan saya pun terdiam..*
Akhirnya malam itu diakhiri dengan makan malam wedangan JAC di halaman belakang kraton. Ada banyak hal lain sebenernya yang menarik, tapi rasanya saya sudah cukup banyak mendapat pelajaran tentang hidup hari itu.
Sampai di hotel, saya kembali bermasalah dengan bantal lepes. Saya pun mengganjal bantal dengan plastik oleh-oleh mirotta dan celana pendek.
****
Hari terakhir di jogja, Kamis (5/7) udah tinggal pulang ntar siangnya. Tapi hari itu kami menyempatkan diri berkunjung ke Kraton Jogja.. Asiiik... Saya belum pernah loh masuk kraton, jadi rasanya bersuka cita.. *uhuy*
Kunjungan diawali di Museum Kereta Karaton Ngayogyakarta.. Di sana ada 29 kereta yang dipajang, dan meski umurnya udah 100-200 tahun masih bisa dipakai berjalan. Menurut guide kami, kereta-ketera buatan belanda umumnya lebih bagus karena kacanya terbuat dari kristal. Begitu juga dengan bahan-bahan pembuat rodanya.
Di museum, saya sempat berfoto dengan kereta termegah yang hanya digunakan untuk penobatan raja. Jika nanti sultan hamengkubuwono X digantikan penerusnya, baru kereta itu digunakan lagi..
Dari Museum kereta kami lanjut ke kraton. Rasanya adem ya di dalem kraton.. :) Tanahnya dilapisi pasir, yang kata guide kami tujuannya agar kain para abdi dalem tidak mudah kotor jika duduk di pasir.
Lalu saya juga baru tahu kalau di dalam kraton kita tidak diperbolehkan memakai topi, ataupun membuka payung. Sebab kita sebagai tamu harus menghormati tuan rumah.
Kemudian, saya juga baru tahu kalau ada ruangan yang isinya lukisan Raden Saleh yang 3D. Kenapa 3D, karena mata orang yang di dalam lukisan ngeliat ke arah kita meskipun kita pindah-pindah posisi.. *sebenernya sedikit ngeri sih, haha*
Selesai dari kraton, kami makan siang di rumah makan prasmanan sabar menanti, dan lepas landas ke jakarta sekitar pukl 14.30.
Ketika ngambil bagasi di Bandara Soekarno-Hatta saya sungguh terperangah.. Buseeeet banyak banget kardus-kardus yang harus dibawa.. Selain 2 paket oleh2 (bakpia&gudeg) ternyata tas&tudung saji yang saya beli di mitra binaan juga dimasukin kardus.. Beneran kaya balik mudik.. -_-
*meski itu yang tas biru&satu kardus bukan punya saya sih.. tapi tetep aja..*
***
Lalu sesampainya di rumah saya menyadari kok oleh-oleh mirotta dan celana pendek batik saya ga ada???
Ternyata boi, mereka ketinggalan di bawah bantal di kamar..
OH MY GOD... Mau nangis.. :'(
Saya pun mengontak humas jasa raharja jogja untuk nanyain ke hotelnya.. *dan alhamdulillah ada..*
Lalu saya juga ngontak ami sepupunya muai untuk ngirim tu oleh2 ke jakarta.. *Soalnya ga enak ngerusuhin orang jasa raharja lagi..*
Setelah merepotkan banyak orang, akhirnya tu oleh2 bisa sampai di tangan saya hari Senin (9/7).. Ini dia beberapa isinya..
***
akhir kata.. meski perjalanan ga sepenuhnya mulus.. saya selalu senang bisa kembali ke jogja.. :)
Monday, April 02, 2012
yang tertinggal di bulan maret..
udah april aja ni.. bbm ga jadi naik ya boi? seneng dong yang masih pake premium, meski sebenarnya mampu beli pertamax.. eh kok jadi nyinyir.. :p
saya di sini ga mau nyinyir sebenernya, saya justru mau cerita tentang tugas luar kota (singkat) ke bali kemarin.. saya bilang singkat karena meski judulnya tanggal 26-28 maret, tapi aslinya adalah saya sampai bali senin (26/3) petang saat matahari terbenam dan balik rabu (28/3) subuh.. wakwaaaw.. *senangnya saya sempat merekam si sunset yang terekam dari hotel djayakarta, legian ini..*

lalu acara temu koordinasi humas (semacam seminar) tentang kopi dimulai jam 20.00 wita sampai jam 22.30 wita. yang membuat miris adalah di acara itu narsum utamanya ga ada yg dateng. contohnya, dirjen perkebunan diwakili sesditjen, direktur rempah diwakili kasubsit rempah, cuma kepala dinas perkebunan bali aja kali yang dateng.
tapi secara materi, pengembangan kopi spesial Indonesia itu menurut saya menarik. sebab pada akhirnya tujuannya meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. trus karena saya bertanya di sesi tanya jawab, kasubdit rempah ngasi saya buku soal kopi lho.. :D
hari kedua di bali diisi dengan kunjungan lapangan ke kabupaten bangli di bali timur. perjalanannya ke daerah pegunungan itu jauh dan berliku. kami sempat ngelewatin pemandangan gunung batur dan danau batur yang legendaris itu.. tapi sayang karena cuma bisa ngambil foto dari bus, ya ga terlalu kerekam kecantikan gunung dan danau itu..

sampai di desa catur, kecamatan kintamani, kabupaten bangli, saya trenyuh sama cerita petani di sana, pak i ketut jati. petani di desa catur menghasilkan kopi arabika kintamani yang memiliki sertifikat identifikasi geografis (IG). sebab karena kopi di sana memiliki rasa khas asam jeruk karena di tanam di atas ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. namun kopi istimewa khas kintamani itu belum tersebar luas, karena minimnya mesin pengolah, sumber daya manusia yang terampil, dan akses pemasaran.. :(
dari desa catur kami naik lagi kurang lebih satu jam ke desa landih, kecamatan bangli, kabupaten bangli. di sana ada lokasi agrowisata kopi luwak milik pak i wayan jamin, yang juga kepala desa desa landih. kebun milik pak jamin lebih modern daripada milik pak jati. kopi luwak organik di sana (dalam bentuk bubuk) bahkan memiliki harga termahal di dunia, Rp5 juta per kilogram. sebab di kebun seluas 1 ha, pak jamin membuat pagar di sekeliling kebunnya, sehingga luwak bisa hidup bebas seperti di habitat alaminya.



masalah yang sama juga dialami pak jamin. meski kopi yang dihasilkannya kualitas premium dan dihargai mahal, pengolahan kopinya masih sangat terbatas. selain itu, untuk menjangkau ekspor, kopi bangli itu harus melalui pihak ketiga di surabaya. pergantian merek sangat mungkin terjadi sehingga ketika sampai di tangan konsumen, kopi luwak itu bukan lagi kopi luwak bangli, tapi bisa menjadi kopi luwak jawa atau lainnya.. :(
selesai liputan ke kabupaten bangli, kami kembali ke legian saat matahari sudah tenggelam (setelah sebelumnya diisi belanja oleh-oleh di krisna). dan seperti saya bilang sebelumnya, pesawat wartawan adalah penerbangan pertama hari rabu (28/3) pukul 06.30 wita. jadi sia-sia saja harapan bisa jalan-jalan di bali.. :(
namun, karena kebetulan mba mingky (kakak saya) lagi liburan di bali, saya diajaknya ketemuan dan nyobain kuliner paling hip di bali, "nasi pedas bu andika". yeah, lumayan menghibur sih bisa jalan2 keluar dari 'perangkap liputan madesu' itu. biar lengkap, kami pun foto-foto di depan hard rock kuta. awalnya mau foto di tugu bom bali, tapi ga jadi karena di sana parkir mobil Rp10 ribu saja.

esok harinya pukul 04.30 wita, humas2 kementan udah ribut nelpon-nelpon. ilfil dan kantuk membuat saya hanya cuci muka, gosok gigi, cuci ketek #eh, ganti baju, dan langsung menuju lobby. langit bali pun masih gelap saat kami keluar hotel menuju bandara. *sinting*
akhirnya kami boarding tepat waktu. meski mengantuk saya justru ga bisa tidur dan merasa beruntung dapat duduk di 29A pesawat lion JT011 yang posisinya sebelah jendela. saya berhasil membuat beberapa foto saat kami tinggal landas, dan berhasil menyelesaikan tulisan kedua saya menjelang kami mendarat di soekarno-hatta.. :)



dari bandara saya pulang ke rumah dengan kelelahan luar biasa. saya sempat mengirim tiga foto untuk memperkaya dua tulisan yang saya buat.
(foto 1: petani kopi arabika kintamani lagi memilah biji kopi)
(foto 2: I Ketut Jati, petani kopi arabika kintamani yang mengeluhkan akses pemasaran)
(foto 3: I Wayan Jamin, petani kopi luwak arabika organik menunjukkan pohon kopinya)
saking capeknya, hari itu saya sempat ling-lung, kok rasanya ga seger banget ya badannya.. ternyata sodara-sodara, saya dari pagi belum mandi.. :)) abisan pesawat subuh kan, jadinya ga mandi dulu, hehehe.. tapi tetap aja sih, malam itu saya tidur jam19.00 wib, dan baru bangun esok paginya, hahahaha..
Alhamdulillah, esoknya Kamis (29/3) dua tulisan saya&dua foto (foto 1 dan foto 3) yang saya kirim dimuat.. :) bagi saya, kelelahan yang luar biasa itu terbayar.. :') saya pun berharap para petani kopi di kabupateng bangli, bali, bisa lebih berdaya.. amiiin..
saya di sini ga mau nyinyir sebenernya, saya justru mau cerita tentang tugas luar kota (singkat) ke bali kemarin.. saya bilang singkat karena meski judulnya tanggal 26-28 maret, tapi aslinya adalah saya sampai bali senin (26/3) petang saat matahari terbenam dan balik rabu (28/3) subuh.. wakwaaaw.. *senangnya saya sempat merekam si sunset yang terekam dari hotel djayakarta, legian ini..*

lalu acara temu koordinasi humas (semacam seminar) tentang kopi dimulai jam 20.00 wita sampai jam 22.30 wita. yang membuat miris adalah di acara itu narsum utamanya ga ada yg dateng. contohnya, dirjen perkebunan diwakili sesditjen, direktur rempah diwakili kasubsit rempah, cuma kepala dinas perkebunan bali aja kali yang dateng.
tapi secara materi, pengembangan kopi spesial Indonesia itu menurut saya menarik. sebab pada akhirnya tujuannya meningkatkan kesejahteraan petani Indonesia. trus karena saya bertanya di sesi tanya jawab, kasubdit rempah ngasi saya buku soal kopi lho.. :D
hari kedua di bali diisi dengan kunjungan lapangan ke kabupaten bangli di bali timur. perjalanannya ke daerah pegunungan itu jauh dan berliku. kami sempat ngelewatin pemandangan gunung batur dan danau batur yang legendaris itu.. tapi sayang karena cuma bisa ngambil foto dari bus, ya ga terlalu kerekam kecantikan gunung dan danau itu..

sampai di desa catur, kecamatan kintamani, kabupaten bangli, saya trenyuh sama cerita petani di sana, pak i ketut jati. petani di desa catur menghasilkan kopi arabika kintamani yang memiliki sertifikat identifikasi geografis (IG). sebab karena kopi di sana memiliki rasa khas asam jeruk karena di tanam di atas ketinggian 800 meter di atas permukaan laut. namun kopi istimewa khas kintamani itu belum tersebar luas, karena minimnya mesin pengolah, sumber daya manusia yang terampil, dan akses pemasaran.. :(
dari desa catur kami naik lagi kurang lebih satu jam ke desa landih, kecamatan bangli, kabupaten bangli. di sana ada lokasi agrowisata kopi luwak milik pak i wayan jamin, yang juga kepala desa desa landih. kebun milik pak jamin lebih modern daripada milik pak jati. kopi luwak organik di sana (dalam bentuk bubuk) bahkan memiliki harga termahal di dunia, Rp5 juta per kilogram. sebab di kebun seluas 1 ha, pak jamin membuat pagar di sekeliling kebunnya, sehingga luwak bisa hidup bebas seperti di habitat alaminya.



masalah yang sama juga dialami pak jamin. meski kopi yang dihasilkannya kualitas premium dan dihargai mahal, pengolahan kopinya masih sangat terbatas. selain itu, untuk menjangkau ekspor, kopi bangli itu harus melalui pihak ketiga di surabaya. pergantian merek sangat mungkin terjadi sehingga ketika sampai di tangan konsumen, kopi luwak itu bukan lagi kopi luwak bangli, tapi bisa menjadi kopi luwak jawa atau lainnya.. :(
selesai liputan ke kabupaten bangli, kami kembali ke legian saat matahari sudah tenggelam (setelah sebelumnya diisi belanja oleh-oleh di krisna). dan seperti saya bilang sebelumnya, pesawat wartawan adalah penerbangan pertama hari rabu (28/3) pukul 06.30 wita. jadi sia-sia saja harapan bisa jalan-jalan di bali.. :(
namun, karena kebetulan mba mingky (kakak saya) lagi liburan di bali, saya diajaknya ketemuan dan nyobain kuliner paling hip di bali, "nasi pedas bu andika". yeah, lumayan menghibur sih bisa jalan2 keluar dari 'perangkap liputan madesu' itu. biar lengkap, kami pun foto-foto di depan hard rock kuta. awalnya mau foto di tugu bom bali, tapi ga jadi karena di sana parkir mobil Rp10 ribu saja.

esok harinya pukul 04.30 wita, humas2 kementan udah ribut nelpon-nelpon. ilfil dan kantuk membuat saya hanya cuci muka, gosok gigi, cuci ketek #eh, ganti baju, dan langsung menuju lobby. langit bali pun masih gelap saat kami keluar hotel menuju bandara. *sinting*
akhirnya kami boarding tepat waktu. meski mengantuk saya justru ga bisa tidur dan merasa beruntung dapat duduk di 29A pesawat lion JT011 yang posisinya sebelah jendela. saya berhasil membuat beberapa foto saat kami tinggal landas, dan berhasil menyelesaikan tulisan kedua saya menjelang kami mendarat di soekarno-hatta.. :)



dari bandara saya pulang ke rumah dengan kelelahan luar biasa. saya sempat mengirim tiga foto untuk memperkaya dua tulisan yang saya buat.



saking capeknya, hari itu saya sempat ling-lung, kok rasanya ga seger banget ya badannya.. ternyata sodara-sodara, saya dari pagi belum mandi.. :)) abisan pesawat subuh kan, jadinya ga mandi dulu, hehehe.. tapi tetap aja sih, malam itu saya tidur jam19.00 wib, dan baru bangun esok paginya, hahahaha..
Alhamdulillah, esoknya Kamis (29/3) dua tulisan saya&dua foto (foto 1 dan foto 3) yang saya kirim dimuat.. :) bagi saya, kelelahan yang luar biasa itu terbayar.. :') saya pun berharap para petani kopi di kabupateng bangli, bali, bisa lebih berdaya.. amiiin..
Subscribe to:
Posts (Atom)