Halo semua.. kali ini saya mau cerita soal pengalaman saya di Jogja 3-5 Juli lalu untuk liputan bareng Jasa Raharja..
Sebelum saya cerita lebih jauh, adakah yang tau perusahaan apa Jasa Raharja itu?? *udah berasa humasnya Jasa Raharja aja ni eike.. hehe..*
(foto dari http://www.jasaraharja.co.id)
Sebagai informasi, Jasa Raharja itu ialah sebuah BUMN Asuransi Sosial. Perusahaan ini yang memberikan santunan bagi korban kecelakaan. Korban kecelakaan yang masuk tanggungan Jasa Marga adalah korban kecelakaan lalu lintas yang disebabkan minimal 2 kendaraan (kalau kecelakaan tunggal ga masuk klaim). Yang masuk klaim ialah pemilik kendaraan, dan juga penumpang bus (biasanya bus pariwisata) yang membeli tiket.
Kalau untuk kecelakaan kereta api, kapal laut, dan pesawat udara, korban yang akan mendapatkan santunan jasa raharja ialah mereka yang membeli tiket.
Untuk kecelakaan lalu-lintas, kereta api, dan laut besaran santunannya sudah ditetapkan undang-undang. Yaitu santunan korban meninggakl dunia Rp25 juta. Kemudian santunan untuk korban luka-luka yang dirawat maksimal Rp10 juta, untuk korban cacat permanen maksimal Rp20 juta, dan untuk penguburan Rp2 juta.
Sementara santunan untuk korban kecelakaan udara yang meninggal dunia Rp50 juta. Kemudian santunan untuk korban luka-luka yang dirawat maksimal Rp25 juta, untuk korban cacat permanen maksimal Rp50 juta, dan untuk penguburan Rp2 juta.
Sudah cukup menggambarkan kira-kira si Jasa Raharja ini? Jadi yuk kita mulai ceritanya.. :D
Hari itu Selasa (3/7), jam 06.15 saya sudah tiba terminal 2F bandara Soekarna hatta dari jadwal ngumpul jam 06.30.
Trus yang keliatan orang2 yang ngumpul itu laki2 semua& TUIR2 semua. Malah ada satu orang wartawan radio yang 6 bulan lagi pensiun.. :)) Tapi akhirnya ada juga sih satu wartawan cewe dari bisnis.. Lumayan lah ya ga krik2 banget.. X)
Oiya, di liputan kali ini saya agak2 takjub juga sebenernya. Selain ga pernah liputan Jasa Raharja, ga kenal-orangnya, trus kesan pertama dapet sms dari humasnya yang berinisial D, agak aneh gimana gitu. Masa janjian jam 06.30, eh jam 05.45 doi udah neror, "saya sudah sampai bandara." Saat itu sebenernya pengen saya jawab, "trus kenapa? janjiannya kan jam 06.30? *sensi..* Tapi akhirnya saya cuma jawab, "Ok." *Tapi yaudahsihya.. Mau ke JOGJA ni kita.. :D*
Waktu kami terbang menuju jogja, terlihat dua puncak gunung mengintip di atas awan..
Kami mendarat di bandara Adi Sucipto jam 09.15 dan disambut oleh seorang ibu yang ramah banget. Kirain doi humasnya Jasa Raharja jogja, eh taunya doi kepala cabangnya, hihi.. Hari itu agendanya ketemu Dirlantas Polda Jogja, Ketua Organda jogja, dan juga Kepala Cabang Jasa Raharja Jogja..
Eniho dari agendannya saya nyadar nih, kayaknya bakal susah ni tulisannya karena isunya jogja banget.. Tapi akhirnya kepikiran nulis soal total klaim yang sudah disalurkan secara nasional sih.. Meski narsumnya Kabag Penyuluhan tapi ya berita saya masih layak muat berita itu, hihi.. XD
Sorenya kami kunjungan lapangan ke PO Bus yang bekerja sama dengan jasa raharja.. Di saat saya lagi wawancara dirutnya tuh PO, tiba-tiba ada suara ribut2 antara ayahnya si dirut PO dengan orang jasa raharja yang (gosipnya petantang-petenteng kerjanya, hihi..)
saya sih ga telalu denger apa yang mereka perdebatkan.. Tapi yang jelas pihak PO bus ngadu kalau untuk meminta surat keterangan kecelakaan lalulintas ke polisi itu suka dimintain duit. (meski kata dirlantas jogja ga ada tuh permintaan duit, aih)
Tapi di sisi lain meski saya ga sepenuhnya denger apa yang mereka perdebatkan saya denger si ayahnya dirut PO bus itu bilang, "Korban kecelakaan itu kan ga akan rugi karena dapat santunan. Seperti dapat rezeki dari langit." (WTF)
Saat itu juga saya yang niatnya mau bua wawancara dengan PO bus itu untuk rubrik eksekutif langsung malas seada2ya cuuy..
Liputan hari pertama pun beres.. Malam itu kami makan di Cak Koting, dan mampir ke Malioboro sebentar, tapi udah kemaleman jadi dah banyak toko yang tutup..
Oiya, kami menginap di Jogjakarta Plaza Hotel di daerah kaliurang deket UGM. Hotelnya meski jadul tapi jawani banget.. Cuma yang ga saya suka dari hotel itu, bantalnya yang tipis&lepes (karena saya sulit tidur klo bantalnya tipis.. hiks..)
***
Lanjut liputan hari kedua, Rabu (4/7) yang ternyata ga lebih baik dari hari pertama.. *halah* :))
Sebenernya bukan ga lebih baik sih.. Tapi karena jadwal liputannya itu kunjungan ke RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta, RS Bethesda, trus Kantor Perwakilan Bantul, dan mitra-mitra binaan Jasa Raharja di Jogja, saya makin bingung lah mau nulis berita apa.. -_-"
Tapi meski bingung nulis berita apa, saya justru mendapat banyak cerita tentang hidup hari itu.. :)
Pertama, saya baru tahu kalau RS PKU Muhammadiyah tarifnya jauh lebih murah dari tarif RS Swasta kebanyakan.
"RS Muhammadiyah ini bisa dibilang RS buat orang dhuafa kali ya?" kata seorang wartawan.
Saya ga jawab pertanyaan yang ga perlu dijawab itu. Rasanya memang pendiri muhammadiyah punya niat mulia untuk membantu orang.
Kedua, kami mengunjungi salah satu korban kecelakaan lalulintas yang masuk kategori mendapatkan santunan dari Jasa Raharja. Saya sempat memoto si bapak korban kecelakaan yang tetep aja masih bersyukur meski paha kirinya patah. Udah gitu bukan cuma dia lagi korbannya. Istrinya juga mengalami patah tulang paha kiri dan terbaring di ranjang sebelahnya.
Si bapak ini guru, dia bilang kecelakaan terjadi saat dia&istrinya mau belok kiri ke minimarket di pinggir jalan raya sleman. Meski sudah memberi sen kiri, tiba-tiba ada motor berkepatan tinggi menabraknya dari belakang. Dia dan istrinya terpelanting ke kiri hingga kirinya pahanya patah. :(
*Saya trenyuh banget denger ceritanya, tapi justru si bapak korban malah masih bisa tersenyum dan bersyukur masih hidup..*
Ketiga, kami lalu melanjutkan perjalanan ke RS Bethesda. Di salah satu rumah sakit terbesar di jogja itu saya melihat koran MI di ruang humasnya.. *hohoho penting banget deh info ini..*
Di Bethesda ini humasnya Bu Nuri cerita kalau santunan Jasa Raharja itu jauh dari cukup. Sebab korban kecelakaan lalulintas yang butuh dioperasi pasti biayanya di atas Rp10 juta (padahal maksimal santunan untuk korban kecelakaan itu Rp10 juta). Untuk itu RS Bethesda juga memfasilitasi pasien-pasien yang dijamin jamkesmas, ataupun jamkesda.
Keempat, kami menuju ke kantor pelayanan cabang bantul. Di sana kantornya berbentuk ruko, dan pegawai Jasa Raharja-nya dua orang saja. Si Pak Kepala dan anak buahnya yang merangkap divisi umum (angkat2 bangku, beliin minuman tamu, dll). Di kantor pelayanan cabang itu korban/keluarga korban kecelakaan bisa mencairkan dana santunan. Lalu kenapa pegawainya hanya 2 orang, karena memang secara keseluruhan di provinsi yogjakarta pegawai Jasa Raharja hanya 25 atau 26 orang. *krik-krik banget deh*
Lalu kunjungan kerja diselingi makan siang di sebuah rumah penduduk di (daerah) belakang kampus Institut Seni Indonesia (ISI). Di situ ada sebuah rumah milik Mbah Marto yang menjual menu makanan gudeg nggeneng, krecek, garang asem, dan lele mangut.
Penampakan rumahnya ya kaya rumah-rumah di kampung pada umumnya. Trus untuk ngambil makanannya di dapurnya Mbah Marto yang tungkunya masaknya pakai arang. Di situ juga berapa harga makanan yang dibeli diitung langsung sama si mbah, ga pake kalkulator/kertas..
Nah makannya di ruang tamu dan terasnya yang ada meja makan dan bangku panjang. Serta di bale-bale di dalam dan di luar rumah..
Si mbah marto ini katanya umurnya udah mau 90 tahun. Kalau kata anak bungsunya yg juga bantuin ngelayanin di situ, sekarang si mbah udah suka salah-salah kalau ngitung. Seinget saya waktu itu total yang harus dibayar untuk 12 orang (rombongan kami) yang makannya buanyak banget itu Rp250 ribuan. Ga tau juga deh tuh bener apa salah ngitungnya.
Humasnya jasa raharja, mas triadi bilang sama saya, "Itu ngitungnya udah pusing banget loh. Mana ga ada bonnya."
"Trus reimburse-nya gimana mas?" tanya saya.
"Ya mboh." katanya. *dudul*
Lalu meski menu yang dijual sederhana, tapi keliatannya tempat makan mbah marto ini cukup terkenal deh. Menurut anak bungsunya, rata-rata omzet per harinya itu Rp500 ribu-Rp750 ribu kalau ga terlalu rame. Tapi kalau musim liburan kaya kemarin, omzetnya bisa sampai Rp1,5 juta.
Trus si mbah marto ini pernah diliput harian Bernas tahun jebot, hehe.. (karena kala itu doi umurnya masih 70 tahun, cuy..)
Saya juga sempat ngambil fotonya mbah marto, dan foto bareng dia..
Semoga mbah marto sehat selalu yah.. :)
Selesai makan di rumah mbah marto kami mengunjungi dua mitra binaan jasa raharja di daerah kota gede.. Sekedar intermezo, salah satu alasan saya menyukai jogja ialah lalulintasnya yang tertib, dan ketaatan berlalulintas yang lebih baik daripada di jakarta. Tapi waktu di jalan raya bantul saya ngeliat pemandangan ini..
kalau dari belakang keliatannya romantis ya? tapi sejujurnya itu ternyata dua2nya cewek, dan sangat membahayakan kendaraan di belakangnya.. :(
Kunjungan ke mitra binaan itu yang pertama ialah mereka bikin kerajinan becak mini, sepeda ontel mini, dan pajangan topeng dari bahan aluminium, perak, tembaga dan kawan-kawan. Di sini beberapa kawan wartawan cukup lama wawancara si mitra binaan. Tapi kalau saya agak males juga wawancara karena ga yakin bakal bisa dimuat.. Tapi saya sempat memoto proses pembuatan pajangan topeng..
Sebagai perbandingan saja, pajangan topeng aluminium ukuran sedang kalau dibeli dari pengerajin itu harganya sekitar Rp75 ribu. Tapi kalau sudah masuk toko, misalnya mirotta, harganya bisa jadi Rp300 ribuan ciiing..
Dari pengerajin becak mini, kami menuju ke pengerajin bambu.. Yang dibuat itu gerabah, keranjang, tas, lampu, dan lain-lain. Saya sempet beli tudung saji untuk menyajikan hidangan lebaran nanti di rumah.. *duile*
Dari sana berarti sebenernya seluruh rangkaian liputan sudah beres. Saya pun sudah merebahkan diri di kasur nunggu waktunya makan malem.
Tapi kemudian saya dapet BBM dari Mas Tir, kawan indopos yang mau pulang ke solo jadi ga balik bareng ke jakarta. "Kalian jadi mau beli batik ga? Aku sama pak sopir nunggu di luar ya, ngerokok."
Aku dan Dinda, kawan dari bisnis, baru inget kalau hari sebelumnya Pak Heru, sopirnya jasa raharja jogja bilang sama kami kalau dia mau nganter ke tempat batik yang bagus2 dan biasa dikunjungi orang-orang jasa raharja.
"Harga batiknya mulai dari Rp75 ribu sih, tapi dijamin bagus. Bisa dapat diskon juga," kata Pak Heru.
Saya yang udah setengah tepar langsung semangat mau belanja batik, hahahaha.. Akhirnya setelah nge-drop Mas Tir di stasiun lempuyangan, trus nganterin mas dwi (poskota) yang katanya mau nyari telkomsel untuk connect ipad-nya (tapi akhirnya ga ketemu tuh si gedung telkomsel), saya dan dinda dianterin lah ke batik rumah. Ni kartu namanya sempet saya bawa..
Di sana semacam butik gitu kali ya, jadi desainnya ga pasaran, dan jahitannya bagus. Saya membelikan muai kemeja batik 1, saya atasan batik 1, dan celana pendek batik yang bahannya adem 1. Pas di kasir dapet diskon 20% lumayan.. :D
Dari situ si pak heru nganterin kami ke mirotta. Baik banget deh si pak heru ini. Udah gitu kerjanya semangat banget. Padahal meski dia udah 5 tahun jadi sopir di Jasa Raharja, statusnya itu outsource. Jadi tiap tahun dia memperbaharui kontrak.
Dia bilang sama saya, "Saya sih bisa mba meski sampai rumah jam 3 pagi, kalau jam 5 harus jemput tamu ya siap."
"Emang ga capek pak?" tanya saya.
"Capek sih capek mba, tapi kalau kerja itu memang harus tetap semangat. Saya juga mau memberi contoh kawan-kawan (pengemudi) yang lain kalau kerja itu harus ikhlas. Insya Allah rezekinya baik."
*dan saya pun terdiam..*
Akhirnya malam itu diakhiri dengan makan malam wedangan JAC di halaman belakang kraton. Ada banyak hal lain sebenernya yang menarik, tapi rasanya saya sudah cukup banyak mendapat pelajaran tentang hidup hari itu.
Sampai di hotel, saya kembali bermasalah dengan bantal lepes. Saya pun mengganjal bantal dengan plastik oleh-oleh mirotta dan celana pendek.
****
Hari terakhir di jogja, Kamis (5/7) udah tinggal pulang ntar siangnya. Tapi hari itu kami menyempatkan diri berkunjung ke Kraton Jogja.. Asiiik... Saya belum pernah loh masuk kraton, jadi rasanya bersuka cita.. *uhuy*
Kunjungan diawali di Museum Kereta Karaton Ngayogyakarta.. Di sana ada 29 kereta yang dipajang, dan meski umurnya udah 100-200 tahun masih bisa dipakai berjalan. Menurut guide kami, kereta-ketera buatan belanda umumnya lebih bagus karena kacanya terbuat dari kristal. Begitu juga dengan bahan-bahan pembuat rodanya.
Di museum, saya sempat berfoto dengan kereta termegah yang hanya digunakan untuk penobatan raja. Jika nanti sultan hamengkubuwono X digantikan penerusnya, baru kereta itu digunakan lagi..
Dari Museum kereta kami lanjut ke kraton. Rasanya adem ya di dalem kraton.. :) Tanahnya dilapisi pasir, yang kata guide kami tujuannya agar kain para abdi dalem tidak mudah kotor jika duduk di pasir.
Lalu saya juga baru tahu kalau di dalam kraton kita tidak diperbolehkan memakai topi, ataupun membuka payung. Sebab kita sebagai tamu harus menghormati tuan rumah.
Kemudian, saya juga baru tahu kalau ada ruangan yang isinya lukisan Raden Saleh yang 3D. Kenapa 3D, karena mata orang yang di dalam lukisan ngeliat ke arah kita meskipun kita pindah-pindah posisi.. *sebenernya sedikit ngeri sih, haha*
Selesai dari kraton, kami makan siang di rumah makan prasmanan sabar menanti, dan lepas landas ke jakarta sekitar pukl 14.30.
Ketika ngambil bagasi di Bandara Soekarno-Hatta saya sungguh terperangah.. Buseeeet banyak banget kardus-kardus yang harus dibawa.. Selain 2 paket oleh2 (bakpia&gudeg) ternyata tas&tudung saji yang saya beli di mitra binaan juga dimasukin kardus.. Beneran kaya balik mudik.. -_-
*meski itu yang tas biru&satu kardus bukan punya saya sih.. tapi tetep aja..*
***
Lalu sesampainya di rumah saya menyadari kok oleh-oleh mirotta dan celana pendek batik saya ga ada???
Ternyata boi, mereka ketinggalan di bawah bantal di kamar..
OH MY GOD... Mau nangis.. :'(
Saya pun mengontak humas jasa raharja jogja untuk nanyain ke hotelnya.. *dan alhamdulillah ada..*
Lalu saya juga ngontak ami sepupunya muai untuk ngirim tu oleh2 ke jakarta.. *Soalnya ga enak ngerusuhin orang jasa raharja lagi..*
Setelah merepotkan banyak orang, akhirnya tu oleh2 bisa sampai di tangan saya hari Senin (9/7).. Ini dia beberapa isinya..
***
akhir kata.. meski perjalanan ga sepenuhnya mulus.. saya selalu senang bisa kembali ke jogja.. :)
Monday, July 23, 2012
Friday, July 20, 2012
Marhaban ya Ramadan.. :)
Kemarin, Kamis (19/7), di kantor saya diadakan munggahan (makan-makan bersama) jelang Ramadan. Acara tahunan yang selalu riuh dan persaingan (berebut) makanannya sungguh mengerikan.. X) Tapi acara munggahan selalu ditunggu dan penuh tawa.. :))
Saat munggahan kemarin, Bang X-7 yang bertugas memimpin doa, mengajak semua yang hadir untuk menghargai adanya perbedaan saat memulai puasa Ramadan.
"Meski berbeda tetap mesra," begitu kata dia.
Sebab memang akhirnya 1 Ramadan dimulai tidak serentak di Indonesia. Pemerintah akan memulai Ramadan besok, Sabtu (21/7). Sedangkan Muhammadiyah, FPI, dan beberapa ormas Islam lainnya memulai puasa hari ini, Jumat (20/7).
Masalah perbedaan memulai puasa juga terjadi di rumah saya. Mamah, kakak, dan dua sepupu yang sedang menginap di rumah semua memulai puasa besok. Sebab mereka mengikuti pemerintah.
Sementara saya memulai puasa hari ini.. (doakan Insya Allah bisa tunai sampai Magrib)
Alasannya karena Muai (imam saya) memulai puasa hari ini. Meski Muai bukan Muhammadiyah, bukan juga FPI atau simpatisan ormas lainnya. Tapi dia meyakini 1 Ramadan dimulai hari ini karena Arab Saudi dan Mesir pun sudah mulai puasa hari ini.
Sebenarnya ga ada masalah memulai puasa hari ini atau besok. Bukan juga membandingkan siapa yang lebih benar atau siapa yang salah.
Tapi bagi saya menyikapi perbedaan juga butuh keikhlasan.
Mengapa? karena sejak dulu keluarga saya bukanlah keluarga yang terlalu mengambil pusing soal perbedaan. Sebab yang kami ikuti adalah yang ditentukan pemerintah.
Tapi sekarang situasinya sudah berbeda. Saya yang sudah bersuami tentu mengikuti imam saya. Imam yang baik, menuntun, danyang memberi pencerahan..
Insya Allah apapun kepercayaan kita, tentu kalau niatnya baik, hasilnya juga akan baik.. :)
ps: terimakasih untuk bumil @astiiew yang mau mendengarkan saya di tengah kegundahan.. :)
Sent from my iPad
Saat munggahan kemarin, Bang X-7 yang bertugas memimpin doa, mengajak semua yang hadir untuk menghargai adanya perbedaan saat memulai puasa Ramadan.
"Meski berbeda tetap mesra," begitu kata dia.
Sebab memang akhirnya 1 Ramadan dimulai tidak serentak di Indonesia. Pemerintah akan memulai Ramadan besok, Sabtu (21/7). Sedangkan Muhammadiyah, FPI, dan beberapa ormas Islam lainnya memulai puasa hari ini, Jumat (20/7).
Masalah perbedaan memulai puasa juga terjadi di rumah saya. Mamah, kakak, dan dua sepupu yang sedang menginap di rumah semua memulai puasa besok. Sebab mereka mengikuti pemerintah.
Sementara saya memulai puasa hari ini.. (doakan Insya Allah bisa tunai sampai Magrib)
Alasannya karena Muai (imam saya) memulai puasa hari ini. Meski Muai bukan Muhammadiyah, bukan juga FPI atau simpatisan ormas lainnya. Tapi dia meyakini 1 Ramadan dimulai hari ini karena Arab Saudi dan Mesir pun sudah mulai puasa hari ini.
Sebenarnya ga ada masalah memulai puasa hari ini atau besok. Bukan juga membandingkan siapa yang lebih benar atau siapa yang salah.
Tapi bagi saya menyikapi perbedaan juga butuh keikhlasan.
Mengapa? karena sejak dulu keluarga saya bukanlah keluarga yang terlalu mengambil pusing soal perbedaan. Sebab yang kami ikuti adalah yang ditentukan pemerintah.
Tapi sekarang situasinya sudah berbeda. Saya yang sudah bersuami tentu mengikuti imam saya. Imam yang baik, menuntun, danyang memberi pencerahan..
Insya Allah apapun kepercayaan kita, tentu kalau niatnya baik, hasilnya juga akan baik.. :)
ps: terimakasih untuk bumil @astiiew yang mau mendengarkan saya di tengah kegundahan.. :)
Sent from my iPad
Tuesday, July 17, 2012
Menuju Senja - Payung Teduh
(lirik&lagu: Is)
(*) Harum mawar di taman
menusuk hingga ke dalam sukma
dan menjadi tumpuan rindu cinta bersama
di sore itu menuju senja
bersama hati yang terluka
tertusuk pilu menganga luka itu
di antara senyum dan menapaki jejak kenangan
di sore yang gelap ditutupi awan
bersama setangkup bunga cerita yang kian
merambat di dinding penantian
ada yang mati saat itu dalam kerinduan tidak terobati
(interlude)
(*)
baru saja kuberanjak beberapa saat sebelum itu
ada yang mati menunggu sore menuju senja
bersama..
(*)
"Sebuah harapan sebuah cerita dan sebuah kerinduan untuk kumpulan bernama sore." -Payung Teduh-
Sent from my iPad
(*) Harum mawar di taman
menusuk hingga ke dalam sukma
dan menjadi tumpuan rindu cinta bersama
di sore itu menuju senja
bersama hati yang terluka
tertusuk pilu menganga luka itu
di antara senyum dan menapaki jejak kenangan
di sore yang gelap ditutupi awan
bersama setangkup bunga cerita yang kian
merambat di dinding penantian
ada yang mati saat itu dalam kerinduan tidak terobati
(interlude)
(*)
baru saja kuberanjak beberapa saat sebelum itu
ada yang mati menunggu sore menuju senja
bersama..
(*)
"Sebuah harapan sebuah cerita dan sebuah kerinduan untuk kumpulan bernama sore." -Payung Teduh-
Sent from my iPad
Monday, July 16, 2012
bersyukur.. :)
daripada terlalu lelah melihat ke atas, dan iri dengan apa yang orang lain punya.. Lebih baik mensyukuri yang kita miliki.. Syukur Alhamdulillah.. :)
Saturday, July 14, 2012
my mateship is getting married..
Setelah sekian lama akhirnya saya bertemu dengan mateship saya tercinta, nilam suri, sabtu (30/6) lalu.
Kali ini ketemuannya karena ada kabar bahagia.. Mateship saya itu akan menikah sama Arris di akhir tahun ini.. uhuy.. *bener kan ya begitu? haha*
Meskipun waktu ditanya soal budget, lokasi nikahan, dll-nya ni dua orang masih planga-plongo santai X), saya doakan semoga persiapannya lancar ya mateship.. :*
Aaaand here come the bride&the groom to be..
Thursday, July 12, 2012
Kali ini soal pemilu kada DKI*)
Halo.. apa kabar semua?
kali ini saya mau ngomongin soal pemilu kada DKI Jakarta yang udah berlangsung kemarin. *ya udah bisa keliatan dari judulnya kale, pan..*
Ternyata pasangan Jokowi-Ahok unggul sementara ya versi quick count. Ihiy..
*ketauan nyoblosnya siapa, hehe..*
Foke-Nara yang menempati urutan kedua sepertinya ga nyangka mereka di urutan kedua dengan suara hanya 32%-33%.
Apalagi Hidayat-Didik yang ternyata cuma dapet suara 10%-11%.
Kalau Alex-nono kalah sih saya bodo amat. Lagian siapa dia, kok pede bener bakal dapet suara banyak di DKI.. *dudududu..*
Trus kalau calon-calon independen dapet suara kecil, bagi saya bukan kejutan lagi.
Tapi sebelum saya lanjut cerita, bagi yang ga pengen baca silahkan melipir, tapi bagi yang tertarik lanjut baca, yuk mari mampir.. :P
Pemilu kada DKI selalu menjadi obrolan menarik antara saya dan muai. Obrolan kami bermula dari enam pasang kandidat yang diusung oleh 'parta-partai besar' dan juga calon independen beberapa bulan lalu. Saat Golkar memilih Alex Nurdin si Gubernur Sumsel padahal sebelumnya dukung Foke. Lalu PKS yang memilih Hidayat Nur Wahid sebagai cagub dan bukan Triwasaksana aka Bang Sani yang spanduknya udah eksis di mana-mana itu. Ditambah lagi PDIP dan Gerindra menggaet Jokowi yang masih berstatus Walikota Solo. Hal yang membuat Foke si Gubernur incumbent ga bisa jumawa lagi kaya pilkada 2007, saat dia didukung semua parpol kecuali PKS.
Kala itu Muai berkata sama saya, "Nampaknya parpol mulai memanaskan mesin-mesin poltiknya, sayang. Jakarta itu ibaratnya miniatur Indonesia. Kalau di Jakarta sukses, bisa dilihat elektabilitas mereka di 2014 nanti. Bakal rame ni."
Muai bilang Foke yang didukung Demokrat, PAN, PPP, PKB dan beberapa parpol gurem lainnya kemungkinan bakal berat peluangnya untuk menang. Dia kali ini harus berjuang keras untuk menang. Memang sih dia punya keuntungan dengan menjadi incumbent, tapi tetep aja dengan pamor Demokat yang menurun, elektabilitas dia menurun.
Muai juga cerita soal Jokowi yang akhirnya maju DKI 1 karena didukung oleh Prabowo (Gerindra). Awalnya PDIP bilang akan dukung Foke, tapi kemudian Megawati memberi restu Jokowi maju jadi Cagub DKI.
"Itu karena didorong prabowo, makanya akhirnya megawati setuju agar jokowi maju. Prabowo kan punya uang dan masih punya 'kuasa," kata Muai.
Saya yang saat itu nge-fans sama Jokowi sebagai walikota solo sempet jadi ga simpatik loh. Saya saat itu melihat jokowi kok seperti 'aji mumpung' dan ingin mencari kekuasaan sekali yah. Apalagi dengan icon naik metro mini ketika mendaftar ke KPU, pakai kemeja kotak-kotak, lalu mobil iklan jokowi-basuki di mana-mana.
Di sisi lain ada dua calon independen yaitu Faisal Basri, dan Hendarji Supanji. Dua calon ini akhirnya bisa mendaftar jadi cagub setelah mengumpulkan 400-an KTP (kalau ga salah) sebagai basis dukungan. Awalnya kalau ga salah si Faisal Basri sempat terganjal kasus KTP ganda, tapi kemudian dia bisa lolos verifikasi.
Seingat saya Muai ga terlalu banyak ngomentarin soal cagub dari independen ini. Yang ramai justru dukungan dari kawan-kawan saya media sosial. Ada yang ikutan ngumpulin KTP, turut bantu edukasi ide perubahan yang diusung calon independen, dan juga refleksi ada gerakan masyarakat yang sudah muak sama sistem parpol di Indonesia.
Kalau soal pasangan independen ini saya punya pendapat sendiri. Di luar saya ga terlalu suka sama Faisal Basri karena dia sebagai pengamat ekonomi udah ga pernah bisa ditelepon lagi. *alasannya pribadi banget gitu, haha..* Sementara kalau calon independen lainnya, Hendarji Supanji, saya kok ngeliatnya dia seperti 'job seeker' ya?
Selain itu bagi saya calon independen untuk gubernur DKI rasanya belum pas. Kenapa?
Karena untuk membuat keputusan seorang gubernur harus memiliki dukungan di DPRD yang notabene perwakilan dari parpol-parpol. Seingat saya, APBD DKI itu hampir selalu terlambat disahkan karena DPRD-nya lama memutuskannya. Bukan hanya itu, Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI 2010-2030 itu akhirnya baru bisa disahkan pertengahan tahun 2011. Jika tidak didukung oleh DPRD, bagaimana sebuah program bisa berjalan?
Jadi bagi saya, memilih calon dari parpol tetaplah yang terbaik saat ini. Seorang pemimpin yang hebat itu seharusnya bisa memperbaiki sistem dari dalam, bukan membuat sistem baru lagi.
Sebab saya teringat ucapan muai beberapa waktu lalu soal pendirian parpol baru jelang pemilu (termasuk salah satunya partai nasdem, ehem..) "Pendirian parpol baru oleh orang-orang wajah lama itu bukanlah bentuk dari 'demokrasi', tapi hanya 'patologi politik'," kata Muai. *duile banget deh tu quote.*
Tapi akhirnya saya menyadari bahwa quote itu bener, dan itulah yang membuat saya ga begitu respek dengan calon independen di pemilu kada DKI kali ini. *buat timfaisalbiem no offense*
***
Masalah klasik kedua dari pemilu/pemilu kada yang selalu terjadi tapi ga pernah bisa tuntas diselesaikan adalah soal manipulasi daftar pemilih tetap (DPT). Waktu pemilu/pilpres 2009 kemarin coba siapa aja yang menemukan indikasi kecurangan hingga pasangan SBY-Boediono unggul di atas 50% dalam 1x putaran?
Jujur aja saya kala itu termasuk orang yang curigesyen. Soalnya 'rasanya' cukup banyak yang nyoblos JK, tapi kok suaranya kecil banget ya? *saya agak lupa berapa persen suaranya JK* Tapi waktu itu soal DPT bermasalah kan ga pernah selesai diusut, jadi ya gitu deh... kecurangan sangat mungkin terjadi di pemilu kada DKI.
***
Kemarin hari pencoblosan berlangsung.. Memang ada keriuhan macam warga kelurahan ini ga terdaftar, pasien rumah sakit anu jadi bisa nyoblos karena salah bawa formulir, ataupun ada anak 15 tahun bisa nyoblos.. hohoho..
Tapi ternyata saya cukup terkejut dengan hasil quick count yang menempatkan pasangan jokowi-ahok mendapatkan 42%-43% suara.. waaaw.. Soalnya saya mengira jokowi suaranya kemungkinan nomor 2 lah, masih di bawah foke. Tapi ternyata justru foke yang di nomor 2.
"Tenyata di Jakarta itu banyak orang Jawa, sayang," kata muai waktu kami membahas keunggulan Jokowi.
Saya dan muai kemarin antusias banget ngebahas hasil quick count kemarin. Menurut muai ini adalah salah satu gebrakan PDIP-Gerindra jelang 2014.
"Menurutku PDIP beruntung. Di saat mereka paceklik kepemimpinan, tiba-ada tokoh yang disukai dan mempunyai track record bagus di mata masyarakat," kata muai.
"Jokowi itu memang bagus, sayang. Soalnya di solo itu tidak ada penolakan. Mulai dari kalangan ektrimis, nasionalis, alim, pengusaha china, dan lain-lain, semua ga menolak jokowi.," tambah dia.
Hmm.. mungkin itu juga yang terjadi di Jakarta..
Warga butuh perubahan, dan perubahan itu bukan hanya 'lip service' semata..
***
Akhir kata.. hasil pemilu kada yang resmi dari KPUD belum ada sih.. Tapi dengan hasil quick count kemarin cukup menggambarkan kalau akan ada pemilu kada putaran kedua Jokowi-Ahok vs Foke-Nara.
Siapa gubernur yang ingin anda pilih? Jangan lupa gunakan hati nurani anda, uhuy.. :P
*)disclaimer: tulisan ini merupakan opini pribadi
**)foto-foto dari http://kpujakarta.go.id/
kali ini saya mau ngomongin soal pemilu kada DKI Jakarta yang udah berlangsung kemarin. *ya udah bisa keliatan dari judulnya kale, pan..*
Ternyata pasangan Jokowi-Ahok unggul sementara ya versi quick count. Ihiy..
*ketauan nyoblosnya siapa, hehe..*
Foke-Nara yang menempati urutan kedua sepertinya ga nyangka mereka di urutan kedua dengan suara hanya 32%-33%.
Apalagi Hidayat-Didik yang ternyata cuma dapet suara 10%-11%.
Kalau Alex-nono kalah sih saya bodo amat. Lagian siapa dia, kok pede bener bakal dapet suara banyak di DKI.. *dudududu..*
Trus kalau calon-calon independen dapet suara kecil, bagi saya bukan kejutan lagi.
Tapi sebelum saya lanjut cerita, bagi yang ga pengen baca silahkan melipir, tapi bagi yang tertarik lanjut baca, yuk mari mampir.. :P
Pemilu kada DKI selalu menjadi obrolan menarik antara saya dan muai. Obrolan kami bermula dari enam pasang kandidat yang diusung oleh 'parta-partai besar' dan juga calon independen beberapa bulan lalu. Saat Golkar memilih Alex Nurdin si Gubernur Sumsel padahal sebelumnya dukung Foke. Lalu PKS yang memilih Hidayat Nur Wahid sebagai cagub dan bukan Triwasaksana aka Bang Sani yang spanduknya udah eksis di mana-mana itu. Ditambah lagi PDIP dan Gerindra menggaet Jokowi yang masih berstatus Walikota Solo. Hal yang membuat Foke si Gubernur incumbent ga bisa jumawa lagi kaya pilkada 2007, saat dia didukung semua parpol kecuali PKS.
Kala itu Muai berkata sama saya, "Nampaknya parpol mulai memanaskan mesin-mesin poltiknya, sayang. Jakarta itu ibaratnya miniatur Indonesia. Kalau di Jakarta sukses, bisa dilihat elektabilitas mereka di 2014 nanti. Bakal rame ni."
Muai bilang Foke yang didukung Demokrat, PAN, PPP, PKB dan beberapa parpol gurem lainnya kemungkinan bakal berat peluangnya untuk menang. Dia kali ini harus berjuang keras untuk menang. Memang sih dia punya keuntungan dengan menjadi incumbent, tapi tetep aja dengan pamor Demokat yang menurun, elektabilitas dia menurun.
Muai juga cerita soal Jokowi yang akhirnya maju DKI 1 karena didukung oleh Prabowo (Gerindra). Awalnya PDIP bilang akan dukung Foke, tapi kemudian Megawati memberi restu Jokowi maju jadi Cagub DKI.
"Itu karena didorong prabowo, makanya akhirnya megawati setuju agar jokowi maju. Prabowo kan punya uang dan masih punya 'kuasa," kata Muai.
Saya yang saat itu nge-fans sama Jokowi sebagai walikota solo sempet jadi ga simpatik loh. Saya saat itu melihat jokowi kok seperti 'aji mumpung' dan ingin mencari kekuasaan sekali yah. Apalagi dengan icon naik metro mini ketika mendaftar ke KPU, pakai kemeja kotak-kotak, lalu mobil iklan jokowi-basuki di mana-mana.
Di sisi lain ada dua calon independen yaitu Faisal Basri, dan Hendarji Supanji. Dua calon ini akhirnya bisa mendaftar jadi cagub setelah mengumpulkan 400-an KTP (kalau ga salah) sebagai basis dukungan. Awalnya kalau ga salah si Faisal Basri sempat terganjal kasus KTP ganda, tapi kemudian dia bisa lolos verifikasi.
Seingat saya Muai ga terlalu banyak ngomentarin soal cagub dari independen ini. Yang ramai justru dukungan dari kawan-kawan saya media sosial. Ada yang ikutan ngumpulin KTP, turut bantu edukasi ide perubahan yang diusung calon independen, dan juga refleksi ada gerakan masyarakat yang sudah muak sama sistem parpol di Indonesia.
Kalau soal pasangan independen ini saya punya pendapat sendiri. Di luar saya ga terlalu suka sama Faisal Basri karena dia sebagai pengamat ekonomi udah ga pernah bisa ditelepon lagi. *alasannya pribadi banget gitu, haha..* Sementara kalau calon independen lainnya, Hendarji Supanji, saya kok ngeliatnya dia seperti 'job seeker' ya?
Selain itu bagi saya calon independen untuk gubernur DKI rasanya belum pas. Kenapa?
Karena untuk membuat keputusan seorang gubernur harus memiliki dukungan di DPRD yang notabene perwakilan dari parpol-parpol. Seingat saya, APBD DKI itu hampir selalu terlambat disahkan karena DPRD-nya lama memutuskannya. Bukan hanya itu, Rancangan Tata Ruang Wilayah (RTRW) DKI 2010-2030 itu akhirnya baru bisa disahkan pertengahan tahun 2011. Jika tidak didukung oleh DPRD, bagaimana sebuah program bisa berjalan?
Jadi bagi saya, memilih calon dari parpol tetaplah yang terbaik saat ini. Seorang pemimpin yang hebat itu seharusnya bisa memperbaiki sistem dari dalam, bukan membuat sistem baru lagi.
Sebab saya teringat ucapan muai beberapa waktu lalu soal pendirian parpol baru jelang pemilu (termasuk salah satunya partai nasdem, ehem..) "Pendirian parpol baru oleh orang-orang wajah lama itu bukanlah bentuk dari 'demokrasi', tapi hanya 'patologi politik'," kata Muai. *duile banget deh tu quote.*
Tapi akhirnya saya menyadari bahwa quote itu bener, dan itulah yang membuat saya ga begitu respek dengan calon independen di pemilu kada DKI kali ini. *buat timfaisalbiem no offense*
***
Masalah klasik kedua dari pemilu/pemilu kada yang selalu terjadi tapi ga pernah bisa tuntas diselesaikan adalah soal manipulasi daftar pemilih tetap (DPT). Waktu pemilu/pilpres 2009 kemarin coba siapa aja yang menemukan indikasi kecurangan hingga pasangan SBY-Boediono unggul di atas 50% dalam 1x putaran?
Jujur aja saya kala itu termasuk orang yang curigesyen. Soalnya 'rasanya' cukup banyak yang nyoblos JK, tapi kok suaranya kecil banget ya? *saya agak lupa berapa persen suaranya JK* Tapi waktu itu soal DPT bermasalah kan ga pernah selesai diusut, jadi ya gitu deh... kecurangan sangat mungkin terjadi di pemilu kada DKI.
***
Kemarin hari pencoblosan berlangsung.. Memang ada keriuhan macam warga kelurahan ini ga terdaftar, pasien rumah sakit anu jadi bisa nyoblos karena salah bawa formulir, ataupun ada anak 15 tahun bisa nyoblos.. hohoho..
Tapi ternyata saya cukup terkejut dengan hasil quick count yang menempatkan pasangan jokowi-ahok mendapatkan 42%-43% suara.. waaaw.. Soalnya saya mengira jokowi suaranya kemungkinan nomor 2 lah, masih di bawah foke. Tapi ternyata justru foke yang di nomor 2.
"Tenyata di Jakarta itu banyak orang Jawa, sayang," kata muai waktu kami membahas keunggulan Jokowi.
Saya dan muai kemarin antusias banget ngebahas hasil quick count kemarin. Menurut muai ini adalah salah satu gebrakan PDIP-Gerindra jelang 2014.
"Menurutku PDIP beruntung. Di saat mereka paceklik kepemimpinan, tiba-ada tokoh yang disukai dan mempunyai track record bagus di mata masyarakat," kata muai.
"Jokowi itu memang bagus, sayang. Soalnya di solo itu tidak ada penolakan. Mulai dari kalangan ektrimis, nasionalis, alim, pengusaha china, dan lain-lain, semua ga menolak jokowi.," tambah dia.
Hmm.. mungkin itu juga yang terjadi di Jakarta..
Warga butuh perubahan, dan perubahan itu bukan hanya 'lip service' semata..
***
Akhir kata.. hasil pemilu kada yang resmi dari KPUD belum ada sih.. Tapi dengan hasil quick count kemarin cukup menggambarkan kalau akan ada pemilu kada putaran kedua Jokowi-Ahok vs Foke-Nara.
Siapa gubernur yang ingin anda pilih? Jangan lupa gunakan hati nurani anda, uhuy.. :P
*)disclaimer: tulisan ini merupakan opini pribadi
**)foto-foto dari http://kpujakarta.go.id/
Wednesday, July 11, 2012
Akhir Liburan yang Menegangkan.. *wakwaaw..*
Hari itu, Selasa (15/5), hari terakhir kami liburan.. Hari itu kami tidak lagi ambisius untuk mengunjungi objek-objek wisata tertentu.. Sebab kami harus naik bus dari KL ke Singapore, lalu lanjut naik pesawat dari Singapore ke Jakarta.. Jadi tujuan kami hanyalah pulang dengan selamat di Jakarta..
Tapi ternyata hari itu kami justru berpetualang.. Ibaratnya jantung saya berdebarnya dah ga karuan.. Ditambah kepala nyut-nyutan saking stressnya..
Bagaimana itu bisa terjadi?? Saya rekap aja deh ya tweets saya hari itu
sebagai rekap akhir cerita liburan kami..
Pagi itu, Selasa (15/5), saya&muai sudah siap berangkat dari rumah mas Ollie menuju terminal bersepadu selatan.. Hari yang cerah untuk memulai perjalanan.. Stasiun PWTC pun masih sepi..
Setelah sampai di TBS&sukses beli tiket bus, saya pun ngetwit..
"Sudah sampai terminal bersepadu selatan (#tbs) #KL.. beli 2 tiket bus harganya RM78, uang di dompet RM80.. :))" 9:02 AM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
bahkan saya sempat berbalas pantun dengan runi&ima..
"@Runii @alatasima klo kata mas arief naik motor pake sarung biasa aja, cuma ruang gerak terbatas, haha" 9:24 AM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"@alatasima di #KL mah kita naik kereta mulu ma, jd ga sarungan takut melorot.. :))" 9:27 AM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
hingga akhirnya kami berangkat..
"Kita nak brangkat dulu naik bas.. Mohon doa sihat selalu di jalan.. *mulai ke malay2an..* :)) I'll cu #KL" 9:31 AM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
***
Setelah mengalami perjalanan yang menegangkan, di changi airport saya pun mulai bercerita..
"Perjalanan dari #KL ke #SG hari ini bisa dibilang sebagai hari yg bikin jantung mau copot&kepala cekot2.." 7:17 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"bermula dari harap2 cemas di #tbs di #KL karena kami belum pesan tiket bus online. Ternyata kami cuma salah antri aja.. :)" 7:20 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Abis dpy tiket, kami sarapan kesiangan dulu di terminal #tbs itu. Oiya, kami milih bus judulnya konsorsium krn waktu dari #SG kami naik itu." 7:21 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Bus konsorsium berangkat tepat waktu jam11 waktu #KL, kami pun tenang2 saja." 7:22 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
*ini foto saya ketika menunggu bus datang di terminal super kece itu..*
"Selama perjalanan, kami mampir ke satu tempat istirahat 30 menit (sy lupa namanya, tp ada 'lucky') nya.. Itu masih aman2 aja.." 7:24 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Tapi setelah jalan dari tempat istirahat, ni bus mulai aneh. Pertama,
supirnya brenti ngisi bensin self service lama bgt." 7:25 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Kedua, dia nurunin penumpang anak kecil di pinggir jalan tol. Saya ga tau tu anak apa penumpang beneran, sodara supirnya atau siapa." 7:26 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Ketiga, ni bus juga sempet nurunin orang 2x sebelum terminal larkin johor baru. Orang2 yg turun rata2 india (maaf bkn bermaksud rasis)." 7:27 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Keempat, selain nurunin orang di tengah jalan, ni bus juga 2x brenti krn (kayaknya) ada kerusakan teknis di setirnya." 7:29 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Kelima, kami tiba di check point woodland #SG. antrian panjang bgt&muai sempet KETAHAN DI IMIGRASI. keliatannya di curigai teroris.. #cih" 7:30 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Klo menurut saya, kami apes aja dapet petugas imigrasi woodland ibu2 yg lamaaaa bgt meriksa2 dokumen&curigaan.." 7:32 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Akhirnya muai dibawa masuk ke pemeriksaan imigrasi&saya dijutekin diperintah untuk nunggu di luar terminal. #cih" 7:33 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Truuuuus yg paling MAHA MENYEBALKAN adalah tu bus konsorsium ga ada loh di parkiran.. Kami DITINGGAL BUS sodara2.. :((" 7:34 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"setelah deg2an gatau mau ngapain, akhirnya kami naik bus umum ke arah Queens Rd (dekat bugis) dg tarif S$2,4 per orang (harus uang pas).." 7:35 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Saya ngoprek2 dompet, untung ada uang S$5 loh, jadi akhirnya kami naik&berdoa supaya bisa nyampe changi tepat waktu.." 7:36 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Kami tiba di terminal bus jam18.00 di Queens Rd, lalu nyari MRT bugis yg jaraknya +/-400 meter dari situ." 7:38 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
*intermezo sejenak, kami akhirnya mulai lega saat menemukan bugis street.. karena ga jauh dari sana ada bugis MRT..*
"Kami naik MRT ke arah changi, dah ga mikir tu MRT penuh banget krn jam pulang kerja.." 7:39 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Akhirnya jam19.10 kami sampai di terminal 1 changi&masih ada sisa waktu 50 menit untuk check in." 7:40 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Alhamdulillah sekarang nunggu untuk naik pesawat, doakan selamat sampai jakarta yah.." 7:45 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
*ini foto saya ketika menunggu..*
***
Alhamdulillah akhirnya kami melihat daratan jakarta..
Akhir cerita liburan yang menegangkan pun ga jadi berakhir tragis.. Singkat kata, untuk memperlancar perjalanan antar kota, antar negara, pilihlah perusahaan bus yang lebih terpercaya.. Kalau bisa jangan bertingkah mencurigakan sampai harus tertahan di imigrasi.. *amit2 ga lagi2..*
***
PS: si muai protes dengan tulisan 'bertingkah mencurigakan' yang saya tulis di atas.. menurut dia, si ibu imigrasi woodland itu aja yang rasis dan berlebihan.. *yeah muai emang ga salah dan insiden di imigrasi itu bisa jadi catatan buruk/tidak mengenakkan soal singapore, bukan hanya untuk muai, tapi juga untuk saya..
Tapi ternyata hari itu kami justru berpetualang.. Ibaratnya jantung saya berdebarnya dah ga karuan.. Ditambah kepala nyut-nyutan saking stressnya..
Bagaimana itu bisa terjadi?? Saya rekap aja deh ya tweets saya hari itu
sebagai rekap akhir cerita liburan kami..
Pagi itu, Selasa (15/5), saya&muai sudah siap berangkat dari rumah mas Ollie menuju terminal bersepadu selatan.. Hari yang cerah untuk memulai perjalanan.. Stasiun PWTC pun masih sepi..
Setelah sampai di TBS&sukses beli tiket bus, saya pun ngetwit..
"Sudah sampai terminal bersepadu selatan (#tbs) #KL.. beli 2 tiket bus harganya RM78, uang di dompet RM80.. :))" 9:02 AM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
bahkan saya sempat berbalas pantun dengan runi&ima..
"@Runii @alatasima klo kata mas arief naik motor pake sarung biasa aja, cuma ruang gerak terbatas, haha" 9:24 AM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"@alatasima di #KL mah kita naik kereta mulu ma, jd ga sarungan takut melorot.. :))" 9:27 AM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
hingga akhirnya kami berangkat..
"Kita nak brangkat dulu naik bas.. Mohon doa sihat selalu di jalan.. *mulai ke malay2an..* :)) I'll cu #KL" 9:31 AM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
***
Setelah mengalami perjalanan yang menegangkan, di changi airport saya pun mulai bercerita..
"Perjalanan dari #KL ke #SG hari ini bisa dibilang sebagai hari yg bikin jantung mau copot&kepala cekot2.." 7:17 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"bermula dari harap2 cemas di #tbs di #KL karena kami belum pesan tiket bus online. Ternyata kami cuma salah antri aja.. :)" 7:20 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Abis dpy tiket, kami sarapan kesiangan dulu di terminal #tbs itu. Oiya, kami milih bus judulnya konsorsium krn waktu dari #SG kami naik itu." 7:21 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Bus konsorsium berangkat tepat waktu jam11 waktu #KL, kami pun tenang2 saja." 7:22 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
*ini foto saya ketika menunggu bus datang di terminal super kece itu..*
"Selama perjalanan, kami mampir ke satu tempat istirahat 30 menit (sy lupa namanya, tp ada 'lucky') nya.. Itu masih aman2 aja.." 7:24 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Tapi setelah jalan dari tempat istirahat, ni bus mulai aneh. Pertama,
supirnya brenti ngisi bensin self service lama bgt." 7:25 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Kedua, dia nurunin penumpang anak kecil di pinggir jalan tol. Saya ga tau tu anak apa penumpang beneran, sodara supirnya atau siapa." 7:26 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Ketiga, ni bus juga sempet nurunin orang 2x sebelum terminal larkin johor baru. Orang2 yg turun rata2 india (maaf bkn bermaksud rasis)." 7:27 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Keempat, selain nurunin orang di tengah jalan, ni bus juga 2x brenti krn (kayaknya) ada kerusakan teknis di setirnya." 7:29 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Kelima, kami tiba di check point woodland #SG. antrian panjang bgt&muai sempet KETAHAN DI IMIGRASI. keliatannya di curigai teroris.. #cih" 7:30 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Klo menurut saya, kami apes aja dapet petugas imigrasi woodland ibu2 yg lamaaaa bgt meriksa2 dokumen&curigaan.." 7:32 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Akhirnya muai dibawa masuk ke pemeriksaan imigrasi&saya dijutekin diperintah untuk nunggu di luar terminal. #cih" 7:33 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Truuuuus yg paling MAHA MENYEBALKAN adalah tu bus konsorsium ga ada loh di parkiran.. Kami DITINGGAL BUS sodara2.. :((" 7:34 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"setelah deg2an gatau mau ngapain, akhirnya kami naik bus umum ke arah Queens Rd (dekat bugis) dg tarif S$2,4 per orang (harus uang pas).." 7:35 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Saya ngoprek2 dompet, untung ada uang S$5 loh, jadi akhirnya kami naik&berdoa supaya bisa nyampe changi tepat waktu.." 7:36 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Kami tiba di terminal bus jam18.00 di Queens Rd, lalu nyari MRT bugis yg jaraknya +/-400 meter dari situ." 7:38 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
*intermezo sejenak, kami akhirnya mulai lega saat menemukan bugis street.. karena ga jauh dari sana ada bugis MRT..*
"Kami naik MRT ke arah changi, dah ga mikir tu MRT penuh banget krn jam pulang kerja.." 7:39 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Akhirnya jam19.10 kami sampai di terminal 1 changi&masih ada sisa waktu 50 menit untuk check in." 7:40 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
"Alhamdulillah sekarang nunggu untuk naik pesawat, doakan selamat sampai jakarta yah.." 7:45 PM - 15 May 12 via Twitter for iPhone
*ini foto saya ketika menunggu..*
***
Alhamdulillah akhirnya kami melihat daratan jakarta..
Akhir cerita liburan yang menegangkan pun ga jadi berakhir tragis.. Singkat kata, untuk memperlancar perjalanan antar kota, antar negara, pilihlah perusahaan bus yang lebih terpercaya.. Kalau bisa jangan bertingkah mencurigakan sampai harus tertahan di imigrasi.. *amit2 ga lagi2..*
***
PS: si muai protes dengan tulisan 'bertingkah mencurigakan' yang saya tulis di atas.. menurut dia, si ibu imigrasi woodland itu aja yang rasis dan berlebihan.. *yeah muai emang ga salah dan insiden di imigrasi itu bisa jadi catatan buruk/tidak mengenakkan soal singapore, bukan hanya untuk muai, tapi juga untuk saya..
Tuesday, July 10, 2012
Yang Tersisa Dari Malaysia
Bulan sudah berganti Juli, tapi laporan perjalanan Singapura-Malaysia Mei lalu belum juga selesai. Maklum lah kesibukan dan kemalasan menulis menjadi masalah utama tertundanya laporan perjalanan itu.. *duile*
Tapi sebelum basi beneran, saya mau laporan secara garis besar aja deh tentang perjalanan kami di hari Senin (14/5) lalu seputaran kuala lumpur dan sekitarnya.. :p
Pagi itu kami menuju Terminal Bus/Stasiun Titi Wangsa untuk menuju Genting Highland (semacam kwasan puncak-nya KL) yang bisa ditempuh dengan bus +/-1 jam. Terminal Titi Wangsa hanya berjarak +/-500 meter dari kondominium-nya Mas Ollie temennya Muai. Jadilah kami berjalan kaki sepanjang pinngir kali..
Kami pun membeli tiket bus seharga 5,9 ringgit per orang (tapi dibulatkan jadi 12 ringgit untuk dua tiket).. Lalu kami naik bus berwarna kuning bertulisakan "Genting". Ini beberapa foto jelang kami berangkat..
Di Resort World Genting Highland (kayaknya satu grup sama Resort World Sentosa di Singapore) yang menarik perhatian saya&muai adalah Cable Car (kereta gantung) terpanjang di Asean.. Katanya di atas sana bisa sampai 15 menit lebih melihat pemandangan pegunungan dan resort.. Selain cable car, di genting highland juga ada amusment park indoor dan outdoor.. Permainannnya mirip2 dufan, andalannya pun roaler coaster.. Tapi secara saya dan muai udah ke USS, jadi ga terlalu pengen juga main2 lagi, haha..
Di genting highland juga ada casino.. Jadi banyak deh tuh orang tua-tua yang keluar masuk Genting Highland.. Saya sih mikirnya mereka ga mungkin main2 roaler coaster dong ya? Jadilah mereka kemungkinan ke genting untuk berjudi.. X)
Ini suasana waktu kami tiba di terminal bus genting highland.. Udah kaya pelangi gitu ya warnanya.. :P
Trus ini contohnya ibu/nenek yang baru dateng ke genting untuk berjudi.. Doi ujug2 nengok ke kamera yang dibidik muai ini.. :))
Namun demikian sodara-sodara.. Pas kami ke sana pas si Cabble Car-nya lagi diservice sampe tanggal 17 Mei.. Nyebelin banget deeeeh.. Padahal saya kan ke sana cuma mau naik cabble car... Kembalikan uang kamiiii.. *halah..*
Akhirnya saya cuma foto2 senep aja di depan cabble car.. Cuma emang cuaca saat itu berkabut banget sih.. Ga kebayang kalau kami naik cabble car membelah kabut.. Berasa film horor.. hiiii...
Akhirnya setelah puas foto-foto kami meluncur balik ke terminal bus.. Yah dari awal kan emang niatnya pengen naik cabble car.. Jadi karena ga jadi naik, yoweis lah ga usah lama2, hahaha..
Dari sana kami kembali ke terminal bus Titi Wangsa dan lanjut naik LRT menuju masjid jamek.. Tujuan kami adalah KL central market untuk berbelanja oleh-oleh.. Saya ga tau apa kami berbelanja di pasar yang benar atau salah.. Tapi kemarin kami sih lebih banyak menemukan toko kain/baju yang penjualnya orang India.. (macam di Mayestik atau di Pasar baru gitu, hahaha..)
Selasai dari sana, kami udah bawa segembolan belanjaan.. Kaki rasanya udah mulai panas&saya ngeliat mukanya Muai udah cape banget..
Tapi masih ada satu tujuan lagi yaitu Jalan Bukit Bintang yang menjadi pusat keramaian kota KL.. Ke Bukit Bintang itu harus naik KL Monorail yang tiketnya lebih mahal.. Tapi setelah sampai sih saya suka suasana di sana.. Jalan bukit bintang dikelilingi hotel-hotel bintang 5, mal, dan kafe-kafe di punggir jalan.. (Mirip-mirip orchard road Singapore, tapi juga banyak kafe atau tempat makan di pinggir jalan kaya jalan jaksa.. hehe..)
Setelah puter-puter sekitaran Bukit Bintang, kami memutuskan nyari Maggi Soup di warung makan pinggir jalan.. Maggi Soup itu sejenis Indomie lah.. Enak kan makan anget-anget setelah jalan seharian.. :D
Akhirnya si Muai beneran makan maggi soup, kalau saya nyobain kwetiau rebus dengan kaldu daging.. Enaknya maknyuss tapi jebakan cabe rawitnya buanyak banget.. hahahaha..
Selesai dari Bukit Bintang, kami naik KL Monorail ke Stasiun Titi Wangsa, trus ganti ke LRT ke stasiun PWTC.. Sampai kondominium kami bisa naik ke lantai 31, tapi ternyata Mas Ollie sekeluarga lagi keluar, jadilah kami ngemper di depan rumahnya Mas Ollie.. -_-"
Malam terakhir di KL kami beberes tas agar besok bisa langsung berangkat untuk kembali ke Singapore, dan pulang ke Jakarta..
Sampai ketemu di lanjutan ceritanya.. *masih ada looh.. sigh..*
PS: semua foto dibidik sama Muai, kecuali foto tiket bus, haha..
Tapi sebelum basi beneran, saya mau laporan secara garis besar aja deh tentang perjalanan kami di hari Senin (14/5) lalu seputaran kuala lumpur dan sekitarnya.. :p
Pagi itu kami menuju Terminal Bus/Stasiun Titi Wangsa untuk menuju Genting Highland (semacam kwasan puncak-nya KL) yang bisa ditempuh dengan bus +/-1 jam. Terminal Titi Wangsa hanya berjarak +/-500 meter dari kondominium-nya Mas Ollie temennya Muai. Jadilah kami berjalan kaki sepanjang pinngir kali..
Kami pun membeli tiket bus seharga 5,9 ringgit per orang (tapi dibulatkan jadi 12 ringgit untuk dua tiket).. Lalu kami naik bus berwarna kuning bertulisakan "Genting". Ini beberapa foto jelang kami berangkat..
Di Resort World Genting Highland (kayaknya satu grup sama Resort World Sentosa di Singapore) yang menarik perhatian saya&muai adalah Cable Car (kereta gantung) terpanjang di Asean.. Katanya di atas sana bisa sampai 15 menit lebih melihat pemandangan pegunungan dan resort.. Selain cable car, di genting highland juga ada amusment park indoor dan outdoor.. Permainannnya mirip2 dufan, andalannya pun roaler coaster.. Tapi secara saya dan muai udah ke USS, jadi ga terlalu pengen juga main2 lagi, haha..
Di genting highland juga ada casino.. Jadi banyak deh tuh orang tua-tua yang keluar masuk Genting Highland.. Saya sih mikirnya mereka ga mungkin main2 roaler coaster dong ya? Jadilah mereka kemungkinan ke genting untuk berjudi.. X)
Ini suasana waktu kami tiba di terminal bus genting highland.. Udah kaya pelangi gitu ya warnanya.. :P
Trus ini contohnya ibu/nenek yang baru dateng ke genting untuk berjudi.. Doi ujug2 nengok ke kamera yang dibidik muai ini.. :))
Namun demikian sodara-sodara.. Pas kami ke sana pas si Cabble Car-nya lagi diservice sampe tanggal 17 Mei.. Nyebelin banget deeeeh.. Padahal saya kan ke sana cuma mau naik cabble car... Kembalikan uang kamiiii.. *halah..*
Akhirnya saya cuma foto2 senep aja di depan cabble car.. Cuma emang cuaca saat itu berkabut banget sih.. Ga kebayang kalau kami naik cabble car membelah kabut.. Berasa film horor.. hiiii...
Akhirnya setelah puas foto-foto kami meluncur balik ke terminal bus.. Yah dari awal kan emang niatnya pengen naik cabble car.. Jadi karena ga jadi naik, yoweis lah ga usah lama2, hahaha..
Dari sana kami kembali ke terminal bus Titi Wangsa dan lanjut naik LRT menuju masjid jamek.. Tujuan kami adalah KL central market untuk berbelanja oleh-oleh.. Saya ga tau apa kami berbelanja di pasar yang benar atau salah.. Tapi kemarin kami sih lebih banyak menemukan toko kain/baju yang penjualnya orang India.. (macam di Mayestik atau di Pasar baru gitu, hahaha..)
Selasai dari sana, kami udah bawa segembolan belanjaan.. Kaki rasanya udah mulai panas&saya ngeliat mukanya Muai udah cape banget..
Tapi masih ada satu tujuan lagi yaitu Jalan Bukit Bintang yang menjadi pusat keramaian kota KL.. Ke Bukit Bintang itu harus naik KL Monorail yang tiketnya lebih mahal.. Tapi setelah sampai sih saya suka suasana di sana.. Jalan bukit bintang dikelilingi hotel-hotel bintang 5, mal, dan kafe-kafe di punggir jalan.. (Mirip-mirip orchard road Singapore, tapi juga banyak kafe atau tempat makan di pinggir jalan kaya jalan jaksa.. hehe..)
Setelah puter-puter sekitaran Bukit Bintang, kami memutuskan nyari Maggi Soup di warung makan pinggir jalan.. Maggi Soup itu sejenis Indomie lah.. Enak kan makan anget-anget setelah jalan seharian.. :D
Akhirnya si Muai beneran makan maggi soup, kalau saya nyobain kwetiau rebus dengan kaldu daging.. Enaknya maknyuss tapi jebakan cabe rawitnya buanyak banget.. hahahaha..
Selesai dari Bukit Bintang, kami naik KL Monorail ke Stasiun Titi Wangsa, trus ganti ke LRT ke stasiun PWTC.. Sampai kondominium kami bisa naik ke lantai 31, tapi ternyata Mas Ollie sekeluarga lagi keluar, jadilah kami ngemper di depan rumahnya Mas Ollie.. -_-"
Malam terakhir di KL kami beberes tas agar besok bisa langsung berangkat untuk kembali ke Singapore, dan pulang ke Jakarta..
Sampai ketemu di lanjutan ceritanya.. *masih ada looh.. sigh..*
PS: semua foto dibidik sama Muai, kecuali foto tiket bus, haha..
Subscribe to:
Posts (Atom)