akhir2 ini saya merasa cape, jengah, dan merasa kurang berguna... apa pasal? saya baru saja di rolling ke (katanya) RI 1&sedang dalam proses membuat id card di sana.. seharusnya saya mulai efektif di sana per id jadi ataupun sk dari kantor keluar.. tapi ini tidak, status saya katanya wartawan "istana" bukan lagi wartawan "makro".. trus rasanya bete juga, krn id card saya blm jadi, dan wartawan yang nge-pos di RI 2 masih cuti post merried, jadilah saya liputan di kantor wakil presiden..
komentar awal beberapa teman wartawan adalah,"wah bener lo di taro di wapres, kan boediono orang ekonomi, jadi beritanya berita ekonomi," ujar beberapa teman saya.
tapi.. omongan itu tidaqk pernah terbukti hingga kini.. boediono tidak bisa di doorstop seperti layaknya pak jk.. boediono pun tidak pernah buka suara.. ditambah lagi saat acara2 resmi diapun terpaku sama teks.. *sigh*
para wartawan senior di wapres nampaknya sangat jengah dan marah karena situasi sangat berbanding terbalik dari masa pak jk.. saya sendiri ikut2an jengah.. bukan berarti saya marah karena bukan pak jk lagi yang jadi wapres (saya maunya pak jk jadi presiden, haha) tapi saya benar2 tidak nyaman dengan situasi tidak mengerjakan berita apa2 seharian (magabut) ataupun bikin 1-2 berita ga penting (karena pak boed tidak pernah bicara, ingat!) sebab bukannya sombong.. tapi jika anda nge-pos di depkeu&menko perekonomian, berita sehari bisa menjadi SANGAT banyak dan juga PENTING.. meskipu ada juga hari2 sepi berita...
banyak yang bilang saya tidak bersyukur karena tugas saya lebih sedikit.. "enak dong sepi.. kerjanya santai.." tapi bukannya ga bersyukur, kadang saya merasa mati gaya aja gatau mau ngapain.. kalo geser ke depkeu rasanya itu bukan pos saya lagi dan ada temen saya yang menjadi 'penguasa' di sana.. tapi kalau misalnya saya 'bandel' bepergian di jam kerja rasanya juga takut ada 'apa2' karena saya hanyalah orang baru yang seringkali terlambat dapat info...
saya cape... :(
No comments:
Post a Comment