Tuesday, December 31, 2013

Alhamdulillah..

Tahun yang luar biasa ditutup dengan hal yang luar biasa.. Alhamdulillah.. :)

Friday, December 13, 2013

Baru sekali-kalinya..

Saya berani nyoba ikutan summer course di Taipei bulan Juni tahun depan..

Baru sekali-kalinya saya berani memutuskan suatu hal yang belum pernah saya lakukan sebelumnya tanpa konsultasi ke siapapun, termasuk Muai..

Baru sekali-kalinya juga saya menulis motivation letter berbahasa english untuk memperoleh rekomendasi dari seorang profesor hingga akhirnya surat rekomendasi itu benar-benar dikirimkan ke panitianya..

Tapi ternyata bukan sekali ini aja saya justru memicu masalah.. Masalah karena dia justru merasa di fait accompli.. :(

Sendu..




Sent from my iPhone

Wednesday, December 11, 2013

(hampir) finish..

hari ini kuliah terakhir pemetaan cultural studies yang diisi dengan presentasi topik (calon) tesis yang akan dijadikan makalah akhir untuk nilai mata kuliah tersebut..

Yang terjadi, presentasi saya sepertinya kurang sukses. Bu Melani melihat belum ada konteks yang jelas di topik soal nama dan identitas ke-Indonesia-an yang saya usung. Dia menginginkan saya membuat kategorisasi, periodesasi, dan skema lainnya yang menjadi jalan kerangka berpikir mengenai topik yang saya pilih itu..

Lalu perasaan saya?
seperti ban gembos.. ssshhhhhhh.. kempes di tengah jalan.. Padahal tujuan yang ingin saya capai sudah dekat, tapi trus kendaraan saya bannya kempes cing..

untungnya <-- filosofis orang jawa banget ini udah gembos masih berasa ada untungnya.. :D
hari ini si Andrei Jame main ke kampus untuk ngelegalisasi ijazah&transkrip, jadilah saya, dia, dan memmy makan siang cantik di cafe bloc fisip.

bertemu dengan kawan lama selalu menyenangkan.. membahas info kekinian yang dihadapi. cerita tentang kawan-kawan seangkatan lainnya, dan juga ngegosipin orang, hohoho..

Hal itu membuat saya bisa sedikit beranjak dari kebuntuan otak akibat gembosnya semangat *halah*

Selain itu, ada hal-hal yang cukup remeh-temeh tapi ternyata membuat saya 'terhibur'..
1. karena ada andrei, saya punya teman ngobrol ketika pulang naik cummuter line..
2. melihat ironi seorang bapak tua memberikan tempat duduknya kepada ibu-ibu rempong yang kelelahan, sementara mas2 muda yang bergaya necis justru sok sibuk main bb ga mau ngasih tempat duduk.
3. memilih naik mikrolet M09 karena M11 penuh untuk bisa lanjut naik kopaja P16 dari pasar tanah abang/depan museum tekstil. End up ga ada P16 yang lewat sepanjang jalan akhirnya tetep lanjut naik M09 sampai RS medika permata hijau (jalan panjang). Dari situ berencana naik taksi aja karena cape, taunya taksi ga ada yang kosong. Akhirnya naik angkot B17 trus nyambung B14. *banyak banget gonta-ganti angkotnya*
4. Tapi meski gonta-ganti angkot ternyata waktu tempuhnya cuma beda 15 menit sama naik kopaja. Plus meski gonta-ganti angkot ternyata saya keringetannya ga sepliket kalau naik kopaja. -____-
5. Pas di B17 ada mbak-mbak cantik di depan saya tapi suka ngeludah dan bayarnya pake uang Rp50 ribu yang bikin sopirnya sebel. Akhirnya dia ngasih Rp3000 (kurang ongkos) dan sopirnya bersungut-sungut nyangka si mbaknya sengaja ga nyiapin ongkos.
6. Menu makan malam di kafe media kali ini judulnya puyunghai, padahal kenyataannya telor dadar tebel. -___-
7. Trus pas sekalian makan ke kafe, saya mau mampir ke atm beli pulsa XL untuk ipad. Saya udah nyatet no ipad segala karena hp saya lagi pada di cas. Trus taunya udah jalan menuju ATM lupa kalo kartu atmnya di dompet, dan dompetnya ga dibawa.. -______-

gitu deh.. otak gembos berpengaruh terhadap kejadian-kejadian yang 'menghibur' hari ini..

menjelang malam kala editan saya sudah beres *duile ni bahasa*, akhirnya saya menelpon penasehat spiritual/dukun saya si muai.. dia pasti BT banget ni kalau saya nulis dia dukun.. :)))))) Tapi ya gitu deh, akhirnya setelah doi lowong dengan kerjaan ngorlipnya, saya cerita tentang presentasi yang kurang sukses di kelas pemetaan.

Seperti biasa dia membuat saya cukup terisi (semangatnya).. Membuat saya (sedikit) termotivasi untuk mencari jalan/kerangka berpikir untuk bisa membuat paper/proposal tesis saya untuk tugas UAS pemetaan.

Selesai ngobrol sama mulai, saya tergerak untuk mencari studi pustaka untuk pemetaan CS dan juga untuk bahan teori kritis tentang contoh public sphere-nya Jurgen Habermas di Indonesia. Lalu yang terjadi, bahan yang didapat emang cukup banyak ya, tapi trus kepala saya pening, plus ngantuk banget ya cuy.. secara eike memulai hari dari jam 05.30 hari ini.. Jadi ya dilanjut besok aja kali ya, untuk mulai menulis hari Jumat..

In conclusion, epertinya memang kuliah pasca itu benar-benar berbeda dengan S1. Meski topik yang saya pilih (kiranya) sudah sangat sederhana, tapi untuk membuat sebuah tulisan mengenai konteks tulisan rasanya susah banget. Kaya gak nyampe aja gitu otaknya.

Tapi harusnya kalau saya berusaha, Insya Allah bisa ya.. *menghibur diri sendiri* Udah tinggal ngumpulin tugas akhir aja gitu perkuliahan semester ini.. Memang ada empat tugas yang harus dibuat, tapi ya dikerjain aja, ya gak sih?

Akhirnya, saya sudahi dulu lah curhits saya kali ini.. Doakan semester ini menjadi happy ending.. Doakan saya bisa membuat semangat saya terisi lagi, dan otak saya bisa bekerja lebih baik dari sebelumnya..

ciayoooooo

Friday, December 06, 2013

thank you for the advice..

but please do not pity on me..
You do not know what we've been through so far..
You just do not know..

Tuesday, November 26, 2013

untuk seorang kawan

dia bukan yang terbaik untuk lo.. kalau memang dia yang terbaik, tentu lo adalah prioritas dalam hidupnya..

waktu ga bisa mundur, dan kita ga bisa kembali ke masa lalu.. hidup jalan terus, jangan pernah menyesal dengan apa yang sudah terjadi.. life goes on.. buka peluang di depan sana..

jangan pernah menyesal tidak bisa lagi jadi 'teman' nya lagi.. suatu saat nanti, lo akan menemukan teman yang akan menemani seumur hidup..

memang sepertinya mudah untuk bicara, apalagi tidak mengalami apa yang lo alami.. tapi percaya deh, "You deserve better.."



Thursday, November 21, 2013

Tentang Kemarin

Kali ini saya menulis blog dalam rangka mendisplinkan diri menulis. *uhuk* Sebab masih ada dua paper yang harus dikerjakan untuk hari senin dan paper-paper lainnya yang entah akan seperti apa. *lah tapi ini malah nulis blog? hehehe*

Kamis pekan lalu saat kelas filsafat ilmu pengetahuan (FIP), dosen yang mengajar ialah Romo Haryatmoko (biasa dipanggil Romo Moko). Dia menerangkan tetang teori dekonstruksi Derrida dan juga pentingnya teks bagi pemikir tersebut karena setiap teks yang dibuat harus bisa dipertanggungjawabkan oleh penulisnya.

Tapi yang menohok saya ketika kuliah itu bukan lah materi kuliah soal Derrida. Namun ucapan Romo Moko yang mengatakan, "Kadang kalau kita mau membuat tulisan atau buku, di kepala kita sudah ada apa yang ingin kita tulis. Namun setelah beneran kita tulis, baru berapa halaman saja kita lihat kok tulisan kita jelek sekali, tidak bagus seperti ketika masih di 'kepala'."

Dari situ Romo Moko melanjutkan kuliahnya dengan bilang, "Makanya nanti kalau membuat tesis, seberapa banyak pun bacaan yang kamu baca, kalau kamu belum mulai menulis sama saja dengan kamu belum membaca." *ouch*

Gila ya si Romo ini, pas banget omongannya pas saya waktu itu belum mengerjakan syntesis essay untuk pemetaan cultural studies (CS) yang Alhamdulillah udah dikumpulin senin kemarin dan UTS FIP yang rencananya saya kumpulkan hari ini.

Berawal dari situ saya mulai punya keyakinan bahwa saya bisa mengerjakan tugas-tugas saya dengan baik. Bukan sok PD, tapi dengan mulai menulis apa yang ada di pikiran kita, ide-ide yang ada di kepala kita (daripada sekadar melayang-layang), tugas-tugas sejauh ini bisa dikerjakan dengan baik (Insya Allah).

Lalu, sesuai dengan judul blog ini, saya ingin bercerita tentang kemarin, Rabu (20/11). Kemarin di kantor ada undangan (wajib) bagi karyawan untuk menghadiri pidato Chairman Media Group Surya Paloh pukul 10.30 WIB. Meski ada label wajib, saya memilih untuk tetap masuk kuliah multikulturalisme bersama Bu Lila. Sebab topik yang akan kami bahas ialah membahas film Good Bye, Lenin!

Entah pilihan saya kuliah tepat atau tidak. Namun yang jelas dari jadwal kuliah jam 09.00 (yang disebut-sebut dimulai pukul 09.30), Bu Lila sendiri datang jam 11. *wakwaw..* Tapi meski begitu, ada lagi hal-hal di luar materi kuliah yang menjadi motivasi saya untuk melanjutkan perkulahan ini dengan baik. Yaitu cerita tentang Seno Gumira Ajidarma.

Dulu ketika masih kuliah S1 dan setelah lulus, buku-buku cerpen Seno selalu menarik perhatian saya. Mungkin buku yang saya baca bukan seri 'yang cukup penting' dari buku-buku yang dikeluarkannya. Sebab saya belum membaca 'kitab omong kosong' (yang direkomendasikan Bu Lila) ataupun Jakarta 2038 yang beberapa kali muncul di materi perkuliahan.

Bu Lila menyebut Seno akan mengajar mahasiswa S2 CS di semester depan di mata kuliah kajian film dan budaya populer. Menurutnya kelas Seno akan menjadi kelas yang menyenangkan. Dua pekan lalu ada kelas kuliah komik Pak Seno, tapi saya tidak hadir karena sakit. *RUGI*

Nah, yang perlu terus diingat oleh saya bukan bagaimana nanti perkuliahannya Pak Seno. Namun soal sosok Seno Gumira Ajidarma yang disebut Bu Lila selalu mendisiplinkan dirinya untuk meluangkan waktu menulis setiap hari. "Pak Seno itu kan sangat sibuk ya. Dia masih mengajar di IKJ, lalu juga kesibukannya di Kompas Gramedia, juga menulis esai-esai lepas untuk majalah-majalah. Tapi dia mendisiplinkan dirinya untuk menulis setiap hari. Padahal kalau seniman biasanya kan semuanya saja," kata Bu Lila.
*Another jleb moment for me*

Tapi dari kelas multi kemarin, setidaknya ada satu hal yang bisa saya ambil sebagai modal saya menjalani kuliah ke depan. Bagaimana kita sendiri mendisiplinkan diri untuk mengerjakan sesuatu. Bukan hanya karena mood, tertekan tenggat, ataupun sekadar mendapat nilai. *Insya Allah bisa dijalanin ya..*

Cerita tentang kemarin tidak selesai sampai di situ. Kemarin saya dari kampus menuju kantor dengan menggunakan commuter line ke Tanah Abang. Dari situ saya lanjut naik mikrolet M11 sampai seberang museum tekstil untuk nyambung naik kopaja P16. Kalau dari sini terlihat perjalanan saya hanyalah rutinitas biasa. Tapi kemarin saya kembali bertemu dengan sopir M11 yang sempet saya sebelin banget karena doi doyan banget ngetem, dan suka neriakin penumpang kalau ongkosnya kurang. Bagi dia ongkos jarak dekat (mau sedekat apapun) tetap Rp3.000, ga kurang.

Karena saya udah gak hobi sama sopir mikrolet itu, akhirnya saya memilih untuk segera turun dan nyambung naik P16 saja. Sebab jalur dia emang nyampe kantor, jadi ga perlu jalan jauh. Namun tumben-tumbenan kemarin saya naik kopaja dari situ sudah penuh empet-empetan. Ya mungkin nasibnya kurang bagus ya terancam berdiri dari Tanah Abang-Kedoya.

Tapi yang membuat saya mau ketawa pas naik kopaja kemarin adalah ada seorang bapak yang membawa delapan ayam kampung dengan posisi kaki-kaki ayamnya diikat terbalik dan dibawa bak bawa kantong kresek. Begitu dia naik. tiga mbak-mbak langsung begidik dan teriak histeris. Kayaknya mereka beneran takut banget sama ayam-ayam itu. Lalu yang terjadi adalah mbak-mbak itu mendusel-dusel ke bagian tengah bus yang udah sempit banget itu untuk menghindari si bapak yang berdiri di belakang.

Ditambah lagi dengan adanya dua orang pengemis/pemalak/pengangguran yang minta uang ke penumpang dengan cara mengancam. "Apa salahnya menyumbang Rp1000-Rp2000 ga akan dibawa mati Pak Bu."

Dari sini saya melihat bahwa angkutan umum ini memang benar-benar milik semua orang. Siapa saja boleh naik (asal bayar), atau kalau ga mau bayar biasanya bermodus menjadi pengamen atau pemalak. Tapi selanjutnya sih perjalanan ga ada masalah, saya dapat duduk di kemanggisan dan sampai di kantor gak kesorean.

Di kantor, tentu topik yang paling mengemuka adalah pidato Surya Paloh di depan karyawan Media Group. Banyak karyawan Media Indonesia yang kecewa karena baik MC maupun Pak Surya hanya menyebut-nyebut Metro TV. Ya mungkin karena Metro TV akan segera berulang tahun 25 November mendatang. Jadi mereka lupa bahwa yang hadir kemarin itu bukan cuma karyawan Metro TV.

Cerita tentang pidato Pak Surya ternyata bukan hanya itu saja. Secara eksplisit doi (katanya) berorasi tentang NasDem. *uhuk* Menjelang 2014 rasanya memang perlu pimpinan partai itu untuk merapatkan barisan. Mengutip dari Mas Donny Redaktur Bahasa, "Pak Surya bilang, sudah tidak memilih NasDem, memilih Partai lain lagi. Seharusnya keluarga mendukung keluarganya." Yap, menurut Mas Donny, Surya Paloh menyebut Media Group sebagai keluarganya, jadi sebagai keluarga seyogyanya mendukung dia di pemilu mendatang, uhuy.

Yaudah deh kalau begitu, jadi ngalor-ngidul ni tulisan. Saya harus berangkat kuliah dulu. Semoga tulisan ini kalau dibaca bisa berguna ya.. Yuk.. Salam restorasi.. *halah*


Saturday, November 09, 2013

seperti lupa caranya menulis

september.. lewat kaya angin..
oktober.. dilewatin juga padahal cukup banyak hal yang bisa dibagi di sini..

kayaknya saya jadi seperti lupa caranya menulis, caranya bercerita di blog seperti kawan-kawan saya di link sebelah kanan blog ini..

kenapa ya?
sebenernya sih saya udah tau jawabannya. saya akhir-akhir ini (sok) sibuk. ga punya waktu untuk ngisi blog karena sibuk kuliah dan kerja. *halah* alesan banget deh ini..

ya apapun alasannya keliatannya saya harus mulai banyak menulis lagi. supaya kalau ngerjain tugas kuliah ga sering nge-blank. kaya wartawan baru susah banget nyari lead.. *curhits cuuuy...*


***

oiya, apa kabar pani? semenjak kuliah jadi jarang nulis di blog ni. cerita dong kuliah kaya apa? *mulai monolog*

hi juga blog, saya emang jadi jarang nulis di mari, soale banyak tugas-tugas kuliah yang ga kepegang. *halah*

Hehe, enggak sih.. sebenernya saya selama dua bulan ini lagi (agak) meratapi nasib.. *duile* mulai memikirkan apa yang sebenarnya saya inginkan dari kuliah S2 ini.
Apa nilai bagus?
Pembuktian diri ke kawan-kawan lain yang udah duluan S2?
Cari ilmu?
Aktualisasi diri?
Atau sebenarnya apa?

soalnya jujur aja ketika saya kuliah cultural studies, saya ga nyangka kuliahnya akan seperti itu.. seperti itu maksudnya saya jadi belajar juga soal filsafat, marxisme, teori-teori kritis, sejarah, antropologi, sosiologi, dan lain-lainnya..

kalau kata mateship saya, "Pan, you take it too seriously.."

Beberapa kali saya emang ngontak mateship saya yang udah master itu, bertanya serius ke dia.. "kok kuliahnya susah banget? kok lo kayaknya enteng banget ngejalaninnya?"

Mungkin sebenernya kuliahnya itu ga gitu2 banget ya.. bener kata si mateship saya itu.. kuliah cultural studies itu membuka wawasan banget.. banyak hal-hal di sekitar kita yang bisa jadi bahan diskusi, kajian, bahkan paper..

cuma kadang saya merasa abal-abal aja.. kok rasanya pengetahuan saya dangkal banget sih.. soalnya setiap saya diskusi perkuliahan ke muai yah, dia seperti sudah ngerti di luar kepala teori-teori itu. si muai nyuruh saya baca banyak buku teori-teori dan tokoh-tokoh untuk mengejar ketertinggalan..

tapi sayanya sendiri kadang susah mencari waktu lain di luar rutinitas joglo - depok - kedoya- joglo yang kadang 'menghabiskan' stamina saya..

***

rutinitas saya akhirnya dipaksa mereda pekan lalu setelah saya jatuh sakit.. yoi cuy ternyata saya akhirnya tepar setelah biduran 3 hari berturut-turut, dan diikuti dengan gondongan.. dari jaman kecil dulu, saya belum pernah kena gondongan.. jadi pas akhirnya kena itu rasanya tuing-tuing tak tergambarkan..

dokter bilang saya kecapean jadi kena virus.. saya sendiri malah ngerasa sudah melewati batas cape jadi ngerasa lemes banget aja.. trus gatel-gatel.. trus bengkak gondongan disertai demam..

saat sakit itulah saya jadi berpikir lagi, "Do I really want this college thingy?"

yang diikuti pertanyaan lainnya soal harus ganti rugi beasiswa, nama baik kantor, soal pembuktian diri, dan lain-lainnya.

GALAU MODE ON

***

Akhirnya kamis kemarin saya kembali masuk kuliah sih.. setelah seminggu lebih ga ke kampus.. hari itu saya ngembaliin buku perpus yang terlambat.. udah ga enak banget sama si perpus, taunya semua orang yang antri di depan&belakang saya untuk ngembaliin buku taunya pada didenda semua.. lebih mahal dari saya lagi, huhu..

trus ternyata juga di kampus lagi ada acara UI Bookfest.. dan hari itu lagi ada diskusi buku/film Tenggelamnya Kapal Van Der Wick karya Buya Hamka, dan ada HERJUNOT ALI cuuuuy... :D :D :D

langsung bahagia seketika gitu saya.. hahahahaha...seneng banget ngeliat si junot aka zafran di 5cm yang kocak banget..

kemarin sih saya cuma ngeliat dia dari jauh (tanpa kepikiran wawancara untuk rubrik selebritas MI, dasar OON MAKSIMAL)

***

Tapi ternyata kemarin itu lumayan membuat saya ga galau sih.. membuat saya setidaknya kembali punya semangat untuk melanjutkan perkuliahan yang masih panjang ini..

Meski tugas-tugas yang berdatangan udah bikin begidik.. ditambah 'utang-utang' tugas yang menumpuk untuk akhir semester ini..

Insya Allah bisa lah ya.. kalau kita mau ngerjain tugas, ya bakal kelar juga tu tugasnya..

Mengutip lirik lagu "Avenues & Alleyways"-nya Rancid yang ada di skripsi-nya Muai, "Actions could erase all the fear that we suffer.."

Amiiiiin...


Saturday, August 31, 2013

Just Tonight - Endah n Rhesa

Do you remember all the things I’ve said?
Walking down the street go staight ahead
Cause you… you know I’ll be there
Time will pass we’ll miss the good old day
Nothing’s left but future, that’s okay
Cause you… you know I’ll be there

Just tonight, just tonight
Wish for the star
Just tonight, just tonight
Sleep in your arm
Just tonight, just tonight
We are in our dreams awake

Freeze the moment save the memories
Store the pictures find the melodies
Cause you… you know I’ll be there

From the space I see your face
Through the cloud I write your name
Wait me in a promise land

*) lagi suka lagu ini karena warnanya beda sama lagu-lagu endah n rhesa lainnya.. love the percussion sound.. :)

Sunday, August 04, 2013

dan ketika kita bertemu..

pertemuan itu pun menjadi pertemuan yang menyenangkan, melegakan, menginspirasi, bahkan me-refresh pikiran yang sedang butek..

thank you for our 14 years of friendship (and counting..)
I love us..

Friday, August 02, 2013

Payung Teduh - Puan Bermain Hujan

lagi-lagi lagu payung teduh yang bikin saya ngelangut di bulan Juli tahun ini yang masih hujan terus.. meski belum pernah ngeliat langsung mereka bawain lagu ini, tapi saya udah suka banget.. :D enjoy the song, enjoy the video.. :)

Payung Teduh - Puan Bermain Hujan

uu uuuuu uuuuuuuuuuuuu..
uuuu.. uuuu..

menjelma bayang-bayang
dalam hening, dalam kerinduan..
kudapati puan menangisi hujan..
meratapi hujan ooo..
bukan bersedih..
tapi kerinduan yang manis..
sedari tadi kuingin memeluk
kuingin mendekap erat ooo..

puan asik dengan hujan
puan sedang mengenang-ngenang
puan sedih juga riang di setiap hujan datang
di setiap hujan datang
puan selalu seru bermain dengan hujan..

hai hujan lagi puan..
hai hujan lagi puan..

Check out this video on YouTube:

http://www.youtube.com/watch?v=zL8KnVtqn_g&feature=youtube_gdata_player


Sent from my iPad

Tuesday, July 30, 2013

kembali ke kampus..

yup, sesuai judulnya.. saya kembali jadi mahasiswa ciiiing.. 
seru ya? (ah biasa aja kaleee pan..) 

eniho, terinspirasi tulisan runi soal kenapa dia cabcus ke bali tahun lalu, saya membuat tulisan ini dalam bentu FAQ plus jawabannya. (duile, berasa ada yang nanya aja..)

1. Kok bisa jadi mahasiswa lagi pan?
ho oh, kebetulan saya dapet beasiswa dari BRI, jadi bisa nerusin kuliah S2 deh.

2. Kok bisa dapet beasiswa BRI?
ini bermula waktu saya lagi liburan ke bali akhir maret-awal april lalu. Pas lagi di bandara ngurah rai mau pulang, saya dapet BM dari redaktur mbak ndy yg bilang BRI buka pendaftaran beasiswa S2 untuk jurnalis dengan jurusan terserah peserta. Syaratnya adalah kampusnya harus negeri dan di kota sesuai domisili media peserta. 
Saat itu saya langsung respons, "Beneran mbak jurusannya terserah? syaratnya apa aja?" dibaleslah sama mbak ndy, "CV dan motivation letter dulu. ditunggu paling lambat 5 april." 
saya pun langsung mengiyakan tertarik mendaftar untuk jurusan Cultural Studies (hihihihi..) Meskipun sempet norak, nyari CV yang udah ga pernah di update sejak 6 tahun lalu, plus nyari tau motivation letter itu kaya gimana sih bentuknya.. -_-"

3. Proses selanjutnya gimana?
saya agak lupa tanggal berapa, tapi kemudian BRI ngasih undangan jadwal wawancara awal seleksi beasiswa, plus presentasi calon peserta soal program studi yang akan dipilih. Berdasarkan jadwal yang saya terima, setiap media maksimal mengirim 3 kandidat. dari MI yg ikutan adalah saya, bang hnr, dan wes. jadwal wawancara itu dua hari, saya dan bang hnr dapet di hari pertama, sedangkan wes di hari kedua.
persiapan untuk menuju hari itu juga norak. saya bikin presentasi pake power point yang cupu banget, modal numpang ngeprint di ruang artistik, and just hope for the best, prepare for the worst.. *finger crossed*
saat hari wawancara itu saya sebenarnya agak beruntung, karena dapet jadwal jam 11, jadi bisa nanya bocoran dulu dari bang hnr yg dapet jadwal jam 9.. namun yang terjadi adalah DI LUAR DUGAAN.. saya (dan bang hnr apalagi krn dia wawancara pertama) kaget karena yang mewawancarai kami bukanlah orang BRI, tapi justru para pemred media. :O :O :O
Di situ ada pemred MI segala bang Uks, tapi bukan dia sih yang wawancara saya. Saya ketemu redpel bisnis indonesia, pemred harian jogja, dan redpel sindo.

jujur ya, wawancara ini jadi lebih mirip wawancara ngelamar kerja jaman masih carep dulu.. -_- pertanyaan2 yang diajukan mereka pun tidak terduga. cuma yang paling tajam adalah alasan kenapa saya memilih jurusan cultural studies padahal saya sekarang ada di desk ekonomi, dan bagaimana cara saya membagi waktu kerja.
kala itu saya berani 'nyepik', "menurut saya cultural studies adalah ilmu yang relevan dengan profesi saya sebagai agen budaya (haish..). saya juga memilih program ini ketimbang ekonomi karena saya insya allah yakin bisa. bukan berarti saya ga berani daftar ekonomi karena ga mampu, tapi dengan pertimbangan tingkat kesulitan, jangka waktu kuliah, dan pembagian waktu, saya ga yakin bisa menyelesaikan kuliah ekonomi tepat waktu." <-- gaya banget deh cing..

4. Lalu selanjutnya apa yang terjadi?
Beberapa hari kemudian saya mendapatkan hasil nilai-nilai peserta beasiswa yang ikutan. dari 50 peserta ternyata diseleksi menjadi 26 saja. dari 26 peserta itu nilai saya ketiga terendah.. :)))) tapi alhamdulillah ya lulus.. 
tapi agak sedih juga sih karena dari media yang mengirimkan 3 peserta, hanya dua yang dipilih dan satu tidak :( jadi dari MI yang lulus hanya saya dan bang Hnr. 

saya sempat memposting hasil beasiswa itu ke instagram.. *norak dikit*


I'm so glad that day.. :)

bahkan saking semangatnya saya sampai beli buku TPA loh.. *kepalkan tangan, singsingkan lengan baju*



5. trus prosesnya apalagi?
selanjutnya prosesnya daftar ke universitas dong ya. Di UI pendaftaran S2 gelombang kedua baru dimulai awal Juni, jadi kira-kira saya punya waktu sebulan untuk melengkapi persyaratan administrasi seperti legalisasi ijasah dan transkrip nilai. 
Proses ini juga lumayan ribet, ga bisa sehari jadi. awalnya kita musti daftar online di yandok.ui.ac.id untuk memesan di sana. Setelah memesan, kita datang ke bagian pendidikan di rektorat, verifikasi segala macem, dan proses legalisasi membutuhkan waktu 7 hari kerja. -_-zzzz (gatau apa ya UI depok kampusnya itu jauuuuh dari joglo..) jadi perlu lah saya 2x bolak-balik UI untuk ngurusin administrasi.

ini foto2 waktu saya (ditemenin muai) ke kampus sesi 1.. (tetep gaya..)




pas ke kampus sesi 2 ga ada fotonya.. karena itu hari sabtu produktif, jadi abis ngambil transkripan plus ijasah langsung cabcus..

6. setelah administrasi, lalu apalagi?
ketika pendaftaran dibuka, kita harus daftar secara online. semua dokumen harus diunggah, termasuk fotocopy ijasah dan transkrip yang sudah dilegalisasi pun harus di-scan dan diunggah dalam bentuk PDF dan ukuran MPi (ukuran dari planet mana coba MPi itu? *lebay*). 
akhirnya setelah membayar biaya pendaftaran yang bikin duit jajan melayang *hiks*, saya pun tinggal menunggu ujian seleksi masuk pada 19 Juli.

7. Seleksinya gimana pan?
Maknyuuuus deh, hohoho.. Apalagi waktu pas ujian itu eike lagi demam tinggi.. berasa kaya jaman SD dulu, setiap mau ujian trus sakit.. semacam nervous kayaknya.. -_-
oiya, saya ujiannya ditemenin muai loh.. kami naksi di pagi hari, lalu pulang naik commuter line ke tengah kota, baru lanjut naksi lagi.. (eh ini kok mulai oot..)

mengenai ujiannya sendiri.. yang paling ga sip adalah jam tangan ga boleh dipake.. jadi kita tau waktu berjalan itu dari arsiran waktu di papan tulis. 
trus untuk materi ujiannya.. soal sinonim, antonim, logika dll sih saya masih mudeng ya.. tapi masa soal matematikanya ga ada angkanya sama sekali :((.. ketambahan pas sesi 2 toefl-nya eike udah blee grammar-nya.. jadilah saya berusaha ngerjain reading-nya yang ampun2an itu..

8. Tapi kan terus lulus?
iyaaaa alhamdulillah yaaaa.. lulus.. :) 




tapi biar lulus sempet drama juga.. mekanisme pembayaran beasiswanya kan masih geje ya.. jadilah sampai menjelang hari terakhir jadwal pembayaran uang kuliah tu duit belum ditransfer.. Jadilah sempet ilfil masa sudah sejauh ini berjalan trus batal kuliah.. :(((( meski akhirnya all iz well :)

9. Trus mulai kuliahnya kapan dong?
 jumat (26/7) kemarin baru daftar ulang.. ada sih kalender akademiknya, tanggal 16-24 agustus ngisi FRS, trus mulai kuliah 2 september.. 

kira-kira demikian cerita saya bisa kembali ke kampus.. sungguh deg2an tapi sungguh antusias juga.. 
Doain lancar yaaaa.. :*

Wednesday, June 12, 2013

Mari Bercerita - Payung Teduh feat Icha

Saya lagi suka banget lagu ini.. Meski belum pernah nonton live-nya.. :)

Payung Teduh - Mari Bercerita

Seperti yang biasa kau lakukan
di tengah perbincangan kita
Tiba-tiba kau terdiam
sementara ku sibuk menerka
apa yang ada di pikiranmu.. uuu..

Sesungguhnya berbicara denganmu
tentang segala hal yang bukan tentang kita
Mungkin tentang ikan paus di laut
atau mungkin tentang bunga padi di sawah

Sungguh bicara denganmu
tentang segala hal yang bukan tentang kita
Selalu bisa membuat semua lebih bersahaja.. Ooo..

Malam jangan berlalu
Jangan datang dulu terang
Telah lama kutunggu
Ku ingin berdua denganmu
Biar pagi datang
Setelah aku memanggil terang

Mari bercerita
kau terang..


Check out this video on YouTube:

http://www.youtube.com/watch?v=SV2myatYA5c&feature=youtube_gdata_player


Sent from my iPad

Tuesday, June 11, 2013

Kala di Bali

Mumpung lagi semangat, saya ingin berbagi cerita tentang jalan-jalan muaipani ke Bali akhir maret lalu..

Kami ke Bali tanggal 30 Maret, tepat di hari ulang tahun ke-29 saya.. Perjalanan impulsif itu ternyata menyenangkan dan penuh makna..

Meski ga semua hal sesuai rencana, tapi saya sangat berterima kasih sama Muai yang membuat liburan ini terwujud.. Makasih ya sayang.. :)

Enjoy the pictures..

My birthday dinner at Siam Sally Thai Restaurant.. Great food, great ambiance.. :)

Our room with paddy field view at Biyukungkung..

Enjoying breakfast at Biyukungkung.. :)

Seeing paddy field terace at Tegallalang, Gianyar..

While heading to Kintamani, we trapped by rain at Desa Sekaan..

Our night live at ubud, watching legong dance.. :)

Our 'hip' lunch at Bebek Tepi Sawah.. It's obviously overrated.. -____-"

The last but not least.. I meet my best friend runi at Kuta.. :)

Semoga bisa ke Bali lagi.. Amiiiin..


Don't Kill Time..

Don't kill time. Because time is already killing you. - Manuscript Found in Accra, by Paulo Coelho -

Sumpah abis baca twit-nya Paulo Coelho itu berasa langsung ada kilat&petir menyambar *cetar* (meski ga pake membahana) <-- garing.

Yah intinya sih langung 'deg' aja. Soalnya jadi berasa, ternyata banyak waktu yang sudah disia2kan selama mantengin ipad sambil main game.. *oh tidak*

Tapi kali ini saya bukan akan cerita bahwa saya sudah berhenti main game sih, hehe.. Saya mencoba untuk ngurangin itu dengan berusaha memanfatkan waktu lebih banyak untuk kegiatan produktif. Misalnya aja ni, nulis blog (kayak sekarang.. Semangat!!!), memasak (walaupun udah lama banget enggak), baca buku (meski bacanya tetep aja chicklit&komik), ataupun belajar untuk ujian TPA+TOEFL untuk S2 (meski baru belajar 1/2 jam rasanya sudah muak.. Help..)

Tapi selain daftar kegiatan2 di atas, ada satu rutinitas lain yang juga saya anggap produktif.. Yaitu, saya sekarang berkomitmen bangun pagi di hari sabtu untuk latihan yoga.. Ihiy..

Mungkin latihan jam 9.30 ga sepagi itu juga kali yah.. Tapi bagi saya, yang biasanya tiap weekend bangun paling pagi jam 11, itu udah pagi buanget.. :))
Apalagi saya juga membuat Muai ikut berkomitmen bangun pagi karena doi yang nganterin saya latihan.. *dudududu..*

Lalu kenapa akhirnya jadi ikutan yoga? Hmm.. Ini semua karena 'racun' dari kawan saya iras sih, hehehe.. Sebenernya sih ga racun juga, cuma saya termotivasi aja liat si Iras yang makin hari makin singset (mudah2an orangnya ga baca biar doi ga GR, hahaha) Trus saya juga tertarik yoga karena alat-alat-nya ga ribet. Ga harus beli sepatu baru yang harganya udah lebih dari uang transport sebulan.. :))

Selain karena iras, saya juga termotivasi ikut yoga setelah balik dari liburan ke Ubud akhir maret lalu. Untuk ngilangin rasa penasaran, saya nyoba ikut sekali kelas 'morning flow'-nya yoga barn. Ga tanggung2, kelas mulai jam 7 pagi aja gitu.. Tapi karena sudah niat ya akhirnya bisa juga dateng jam 7 kurang 5.. :D

Pertama kali latihan yang saya rasakan adalah suka, meski berasa pegel banget otot pahanya.. Tapi yang saya suka dari yoga mungkin karena ga perlu lari2, lompat2, dan aktivitas lain yang menyakitkan *halah dasar pemalas*.. Tapi di sisi lain keringetannya juga buanyak banget.. :))

Jadilah pulang dari ubud saya berniat untuk yoga..

Tapi ternyata yoga di jakarta itu mahal ya bok.. Perbandingannya adalah kalau sekali dateng di yoga barn itu Rp60 ribu.. Padahal itungannya yoga barn udah mahal karena di ubud ada juga tempat latihan yoga yang bayarannya by charity (seikhlasnya..)

Sementara kalau di jakarta, studio yoga yang paling 'ekonomis' itu latihan di sebuah studio di kemang timur yg sekali dateng Rp80 ribu. Sementara kalau studio2 keren yang lagi hip sekarang2 ini kalau ikut kelas sekali dateng Rp155 ribu aja.. Sementara kalau mau itungannya lebih murah, kita harus ngambil paket minimal 5x latihan, atau 10x latihan.. Makin mahal ya bok untuk saya yang masih nyoba2 dan komitmennya belum sampe bela2in ke daerah kemang untuk yoga.. -_____-"

Akhirnya saya browsing&menemukan tulisan tentang studio2 yoga di jakarta yang ditulis di sini. Di akhir tulisan itu, penulisnya bilang kalau dia juga ngajar yoga..

Lalu saya nyoba email si mbak tari pemilik blog ini.. Dia ada kelas setiap sabtu pagi, tapi sabtu itu kebetulan saya kerja jadi ditunda sabtu berikutnya.. Eh taunya sabtu berikutnya dia ga bisa ngajar karena ada acara.. Barulah setelah gagal dua kali akhirnya saya beneran latihan yoga bersama mbak Tari ini..

Tapi kemudian dua pekan berturut2 ga ada kelas karena guru saya itu umroh, lalu ada workshop dari guru yoga bule.. *sibuk ya cuuuy gurunya.. :))*

Selanjutnya udah tiga pekan berturut2 sih saya latihan, meski sabtu kemarin enggak karena saya nya yang ga bisa.. Meski begitu saya berharap kegiatan ini bisa terus jadi rutinitas yang produktif ya.. Amiiin..


Sunday, June 02, 2013

Efek cermin tarsah..

Bagi penggemar Harry Potter (versi terjemahan, ehem) mungkin inget sama benda yang namanya Cermin Tarsah di Buku Harry Potter and the Sorcerer's Stone. 

Cermin Tarsah kebalikan dari hasraT, menurut saya sebuah terjemahan yang brilian.. :) Sebab menurut Harry Potter wiki, penjelasannya adalah sebagai berikut;

The Mirror of Erised is a mirror, which, according to Albus Dumbledore, shows the "deepest and most desperate desire of one's heart." The name "Erised" is "desire" spelled backwards, as if reflected in a mirror. The happiest person in the world would look in the mirror and see a reflection of exactly the way he or she is. Inscribed across the top of the frame is the following text: Erised stra ehru oyt ube cafru oyt on wohsi. Reversing the inscription and rearranging the spaces produces: I show not your face but your heart's desire.

Nah, keren kan artinya plus terjemahannya.. :')

Eniwei.. Tulisan saya kali ini sebenernya bukan soal Harry Potter (siapa yang nanya juga pan?) tapi soal banyak sedikitnya minat menulis dan suasana hati.. *duile*

Sejak awal tahun ini, saya Alhamdulillah banyak banget dapet kemudahan.. Mulai dari dapet doorprize pas HUTke-43 MI, lalu dapet giliran tugas liputan luar negeri ke Sydney :), plus bisa liburan bedua sama Muai ke Ubud.. :)

Padahal dari situ banyak banget cerita yang bisa ditulis, tapi buktinya.. *melihat nanar ke jumlah tulisan*

Tapi efek cermin tarsah itu kemungkinan benar adanya. Kala kita bahagia, jadinya plong aja gitu kali ya hidupnya, ga usah dibagi-bagi lagi di sini.. *hihi, justifikasi banget..*

Tapi kali ini, saya akan bercerita soal liputan "joy flight" pesawat anyarnya citilink airbus 320-200 pada 27-28 mei kemarin. Kenapa saya akhirnya tergerak untuk menulis? ya karena liputannya kurang membuat bahagia, yang ada badan encok pegel linu.. *dasar jompo*

Liputan keluar kota bagi saya memang selalu membawa cerita tersendiri. Kali ini saya mendapat 'limpahan' liputan citilink krn ada beberapa reporter yg cuti/tugas luar kota juga. Awalnya saya meng-iya-kan karena berharap ketemu runi lagi di bali. Tapi ternyata doi lagi liburan waisak-an ke borobudur&sekitarnya.. Akhirnya sih saya memutuskan berangkat, lumayan lah refreshing nyicip2 bali..

Hari Senin (27/5) itu kami diminta kumpul di Blue Sky Lounge terminal 1C Bandara Soekarno-Hatta jam 9 pagi. Saya sebenernya agak curiga kenapa diminta kumpul jam 9 pagi padahal boardingnya masih jam 11. Tapi ya daripada telat&ga nyaman akhirnya saya datang tepat waktu.

Ketika datang, absen, saya langsung ditanya ukuran kaosnya apa? Ternyata seluruh peserta 'joy flight' kudu pake poloshirt ijonya citilink. Duile.. Untung eike suka warna ijo ya cyyyn.. Daaaan ternyata udah rame aja orang-orang di dalam Lounge, lebihd ari 50 orang.. Dari daftar medianya aja emang buanyak banget sih..

Pagi itu (karena ga kenal siapa2) berbasa-basi lah saya dengan mbak dari majalah jalan-jalan biar bisa duduk di sofa sebelahnya. Lalu saya kenalan dengan beberapa wartawan rubrik travel yang keliatannya wartawan baru, tapi sok ya minta ampun.. Tapi selain itu juga ada kawan-kawan jaman liputan di istana dulu.. plus mantan editor MI yang sekarang kerja di koran tetangga..  

Akhirnya trus kami naik pesawat yang ternyata kinclong.. Ini sedikit penampakannya.. 



Trus untuk memperkaya tulisan saya juga moto spesifikasi pesawat ya citilink di inflight magazine nya yg mini.. 


Abis itu kami semua mendarat dan masuk ke ruang VIP Bandara Ngurah Rai. Abis itu lanjut naik bus ke Aerowisata Sanur Beach Hotel untuk workshop soal proyeksi citilink ke depan. 

Setelah liputan yg kurang menarik, plus ngirim berita buru2 karena ada edsus SNMPTN, saya pun beranjak ke kamar.. Kali ini saya sekamar dengan kawan wartawan harian umum yg kantormya deket penvil.. :p

Saat itu saya belum liat dia sih, saya masuk kamar dan menemukan kejutan oleh2 dan souvenir dari citilnk.. Lumayan lah, daripada lumanyun.. 


Lalu saya juga menikmati sore jelang malam di kamar berpemandangan pohon kelapa.. :))


Malam itu acara cuma makan malem aja.. Karena ga ada hiburan dan besoknya check-out pagi, saya memutuskan blanja ke krisna bersama empat wartawan lain untuk share taksi..

*krik banget kan ya liputannya.. :))

Tapi saya akhirnya tidak mau melewatkan liputan tanpa 'membawa apa-apa' sebagai oleh-oleh.. Jadilah saya Selasa (28/5) subuh memaksakan diri bangun untuk mengejar sunrise.. *duile*

Saking semangatnya pas saya keluar ternyata langit masih gelap banget cyn.. Bintang-bintang masih bertebaran dan bulan purnama seperti tersenyum.. *halah*

Akhirnya gw terdampar di lobby krn ga bawa kunci kamar *bodoh* 

Namun akhirnya setelah sekitar 10 menitan ada seorang mas yg bawa kamera DSLR menuju ke luar.. Saya tanya aja, "Mas mau ke pantai ya? Barengan dong.. Saya keluar tadi masih gelap banget.." <--- sok ikrib mode on cing.. 

Yaudah deh, akhirnya saya hunting sunrise bareng si masnya yg ternyata Air Crew-nya Garuda Indonesia, abis terbang dari hongkong, dan rumahnya di cinere.. 

Pagi itu saya seriusan moto pake lumix LX5 saya.. Tapi siapa sangka kamera iphone juga kece menangkap suasana pagi itu..

Berikut foto2 yang saya ambil dengan iphone.. Enjoy..





 

Sent from my iPhone

Monday, April 22, 2013

Saat Menulis tidak Lagi Manis.. *halah*

Tahun lalu saya memiliki resolusi untuk sebanyak mungkin menulis di blog ini.. Kala itu tujuannya ingin menangkap moment-moment istimewa (dan mungkin juga ga terlalu istimewa) agar tercatat sebagai memori yang bisa dikenang ataupun dibagi ke anak cucu kelak..

Manis juga ya resolusi tahun lalu itu..

Resolusi tahun lalu itu rasanya cukup berjalan dengan baik.. Ada 70 tulisan tercatat di blog ini, jauh lebih banyak dari 2011 yang mencapai 53.. Jauuuuh lebih banyak lagi dibandingkan tahun-tahun sebelumnya..

Tapi akhirnya kesukaan saya menulis mulai terkikis di akhir tahun.. Entahlah.. Rasanya begitu malas untuk menulis di sini.. Bercerita di sini.. Membangun keceriaan di sini..

Atau mungkin saya tidak lagi peduli akan waktu yang berlari itu?

Entahlah..

Semoga tidak ya..


Saturday, March 09, 2013

mencicip Indonesia di Syney..

hai.. masih lanjutan cerita tentang sydney..

setelah kami berbasah-basah di Bondi Beach, rombongan kami diarahkan langsung ke Hotel Park Royal Darling Harbour tempat kami menetap selama dua malam di Sydney.. Hotelnya bagus, tempat tidurnya besar, empuk, nyaman.. Ditambah ada ipod deck yang bikin bisa dengerin lagu sambil ngecas.. *halah*

Tapi kali ini saya belum akan cerita tentang hotel.. Kali ini saya akan cerita tentang makan siang yang mengesankan hari itu, haha.. Mengesankan jelas karena saya LAPER BANGET BOOOK.. *perlu banget di-capslock* Dari pagi kan makanannya cuma sarapan di pesawat yang udah ilang dari kapan tau kali, hahaha..

Eniwei, setelah menyempatkan diri mandi dulu, rombongan kami diajak makan siang sama staf KJRI Sydney di sebuah restoran Indonesia di sana. Saya menebak resto itu adalah Delima, resto yang didatangi suami saya muai ketika dia berkunjung ke sydney.. Tapi ternyata kami tidak ke sana.
"Delima memang yang paling enak, tetapi dia hari ini tutup, jadi kita makan di Padi. Di sana juga enak," kata Novi, staf KJRI.

Restoran padi terletak di 76 Devonshire St., Surry, Hills, Sydney.. Saya ga tau pasti sih letaknya, yang jelas berada di deretan kafe2 dan restoran juga, lalu jalannya tanjakan, dan ga jauh dari Central Train Station, Sydney.. Ini penampakannya dari luar




Begitu masuk, restoran dengan ornamen bambu, hiasan dinding topeng bali, dan kursi kayu nampak kecil (mungkin hanya muat 15-20 orang). Tapi ternyata di bagian dalam restoran ada meja tambahan bisa untuk 10 orang lagi.. Awalnua kami disediakan tempat di dalam restoran itu.. Tapi karena restoran ga terlalu ramai, kami minta pindah ke dapan.. Biar bisa liat pemandangan juga..

Lalu kami dilayani oleh seorang mahasiswi Indonesia yang kerja di situ. Pelayannya cuma dia satu-satunya, dan satu orang ibu tukang masak yang punya restoran itu. Pesanan kami cukup banyak, 3 porsi rendang, 3 porsi ayam bakar, 3 porsi ikan bumbu manado, 3 porsi gado2.. plus juga 3 porsi tahu kipas, 3 porsi martabak3, dan 3 porsi pisang goreng sebagai appetizer.. hehehe, kelaparan kayaknya..

Kami menunggu sekitar 10 menit untuk hidangan appetizer-nya dan kira2 30 menit untuk hidangan2 lainnya.. Tapi bagi saya, dengan pelayan 1 orang, dan chef 1 orang, restoran itu sangat taktis bekerja.. Apalagi selain rombongan kami juga ada beberapa rombongan lain yang terdiri dari 4 orang dan 2 orang.. Memang sih makanan rombongan lain lebih cepat tersaji karena mereka memesan menu porsi, sedangkan kami memesan menu tengah..

Tapi ternyata kesabaran berbuah manis.. Masakan Indonesia di Padi membuat saya bahagia.. Memang sih rendangnya lebih manis, khas rendang jawa, bukan rendang padang.. lalu rasa gado2nya lebih mirip salad, tapi makanan lainnya enak.. Martabaknya, tahu kipasnya, dan pisang gorengnya.. :')

saya cuma sempat memoto tahu kipas yang enak itu.. :D



Kadang saya suka sebel jika ada yang ngomong, "Masa udah jauh-jauh ke luar negeri nyarinya masakan Indonesia." Sebab bagi saya masakan Indonesia itu masakan terenak di seluruh dunia.. Yah subjektif sih penilaiannya.. Tapi beneran deh, siapa bisa ngalahin masakan dengan berbagai bumbu rempahnya, kekayaan rasanya, berbagai macam jenisnya..

Selain menikmati maksakan indonesia di Padi Restaurant, saya juga sempat mampir ke Restoran Indonesia, Shalom di dekat hotel, dan juga sempat menyicipi makanan melayu di Chinta Ria, darling harbour yang ternyata milik orang malaysia..

Intinya sih rombongan kami memilih makanan yang sesuai lidah, (Insya Allah) tidak mengandung babi, dan ENAK.. :D

Okelah sampai di sini dulu.. nanti saya sambung ceritanya tentang jalan-jalan keliling kota yang cantik ini.. :*

Monday, March 04, 2013

Menikmati Bondi Beach.. :)

Haloooo..
udah masuk bulan maret aja ya.. Agak sedih juga melihat tulisan bulan februari yang cuma dua itu.. Tapi yaudah sih ya, waktu kan ga mungkin berjalan mundur dan diulang.. Jadi marilah kita menatap masa depan yang gilang-gemilang.. *hihihi.. opo sih iki?*

Kali ini saya ingin menulis lanjutan cerita tentang Australia ketika saya tiba di sana.. :)

Hari itu, Senin, 4 Februari 2013, kami mendarat di Sydney Airport sekitar pukul 07.00 pagi waktu setempat di langit yang cerah.. Sempet keki pagi itu melihat pesawat Garuda Indonesia parkir di sebelah pesawat yang kami naiki.
"Kenapa kita ga naik garuda aja ya?" tanya saya dalam hati.

Ternyata bukan hanya saya yang berpikir soal itu. Kawan wartawan dari Kompas, dan Kapuspom Kemenhub juga berpikir hal yang sama. Sebab tentu kita lebih suka menggunakan uang negara untuk kembali ke negara bukan.. *sok serius*

Tapi ternyata alasanya kami terbang dengan Qantas karena Garuda penuh sih.. Plus jadwal Qantas yang tentunya lebih banyak..

Lanjut tentang suasana sydney airport.. pagi itu di imigrasi penuh sekali, bak pasar.. ada ratusan penumpang pesawat pagi yang mendarat di jam yang hampir bersamaan nampaknya.. Tapi petugas bandara di sangat sangat sigap, sangat membantu penumpang yang butuh kursi roda, juga seorang ibu muda dengan 3 anak yang umurnya mungkin 5th, 4th, 2 th.. *krik*

Keluar dari imigrasi, kami bertemu dengan orang KJRI Sydney& orang kemenhub lainnya yang menggunakan pesawat berbeda.. Ditraktir ngopi di sebuah kafe.. Saat itu mata&mulut sepe banget ciiig.. Akhirnya saya memilih cokelat panas.. Tapi sebelumnya saya mampir dulu untuk gosok gigi&cuci muka agar ga HANG seperti sebelumnya, hahaha..

Saat di cafe, perbincangan pagi itu adalah seputar mahalnya biaya hidup di australia.. soal dilemma beli atau tidak beli no australia untuk komunikasi 5 hari ke depan.. soale musti deposit minimal AU$50 atau sekitar Rp500 ribu untuk bisa BB-an/internetan.. Yah kita kan wartawan kere yang ogah rugi (ogi), jadi eike yakin aja masih bisa jadi fakir wifi untuk ngirim berita, haha.. Di cafe itu juga dapet wifi, lumayan deh bisa ngetwit2 cantik pagi2.. *halah*

Lalu hal yang penting untuk diingat bagi anda2 semua yang ingin bepergian ke australia.. baiknya anda menukar uang anda ke satuan AU$ di Indonesia aja cuuy.. Soale kalo nuker di Aussie, berapa pun anda menukar akan ada biaya administrasi AU$20 (Rp200 ribu). Nuker duit AU$100 dipotong US$20, nuker duit AU$10 ribu pun dipotongnya US$20.. ilfil ga lo??? :))

Eniho.. Kami pun keluar bandara dan mendapati udara sejuk seperti di puncak.. Suhu udara pagi itu sekitar 19 derajat celcius..
"Ibu beruntung sekali sampai di sydney dengan cuaca sejuk seperti ini. Sebab dua pekan lalu cuacanya sampai 35 derajat," kata Mas Fajar, salah satu staf KJRI yang menjemput kami.

Yeah, nampaknya saya beruntung.. sampai di kota yang belum pernah kunjungi, dengan cuaca yang nyaman.. :)

Karena jam baru menunjukkan pukul 09.00 pagi, jadi kami ga diarahkan check in ke hotel.. kami diajak ke daerah suburb sydney.. Saya kala itu ga tau kami mau dibawa kemana.. Yang saya inget sih kalau naik mobil di australia tu musti pake sabuk pengaman.. Sabuk pengaman bukan buat sopir dan yang duduk di depan ya.. Tapi juga penumpang di kursi belakang.. semua penumpang, tanpa terkecuali..

***

Setelah menempuh perjalanan kurang lebih 30 menit sampailah kami di Bondi Beach.. :) Saya awalnya gatau apa sih menariknya pantai ini? *heloooo pani?*

Banyak yang bisa dilakukan di bondi beach.. mulai dari oleh raga, berenang, berjemur, ataupun jalan2 bersama hewan peliharaan.. Bahkan selama musim panas di sana ada open theater lho.. :D

ini dia penampakan bond beach yang bisa saya tangkap dan nikmati pagi itu..











Saya sungguh beruntung dan bersyukur bisa menginjakkan kaki di sana.. :)

Samjum di tulisan selanjutnya yah..

Tuesday, February 26, 2013

On board QF 42 to Sydney

From Evernote:

On board QF 42 to Sydney

catatan: karena saya sungguh bingung foto2 yang diposting melalui blogger bleber2 keluar panel, akhirnya saya posting beberapa foto via evernote deh ya...


ketika masuk ke pesawat, saya dapat tempat duduk 23B yang notabene baris pertama kelas ekonomi.. trus saya menjadi sangat NORAK.. Saya bingung kok penerbangan yang rada lama ini ga ada tv nya ya boi.. norak deh ya, kalau baris terdepan itu kan tv nya dilipet ya cuy.. jadilah sepanjang 2/3 perjalanan saya agak mati gaya mulai dari baca buku, denger musik, sampe tidur tapi ga bisa tidur.. *sigh*

sebagai bagian dari ke-norak-an lainnya, saya baru tau loh ternyata di Qantas ada semacam baby crib di deretan terdepan kelas ekonomi.. Jadi bentuk baris nya kan 2-4-2, nah yang 4 di tengah sebelah saya ini ada papa-mama muda bersama bayi mereka.. ni penampakan baby crib nya.. *sori klo ga jelas..*


Setelah amazed dengan pemandangan itu, akhirnya saya menemukan cara bagaimana membuka layar tv&bisa nonton film abg yang katanya mengharukan, Perks of Being Wallflower.. Tapi mungkin karena ngantuk&ga ada subtitle-nya tuh film, jadi menurut eike ya gitu ja sih ceritanya.. :))

Eniho, pernah ga sih saya cerita saya ga suka perjalanan malam ke pagi? Seperti waktu ke Jepang saya naik pesawat paling malam jam 23.30 lalu sampainya jam 09.00 pagi waktu setempat.. Sepanjang perjalanan saya ga bisa tidur karena gatel-gatel gitu, entah alergi atau gimana.. Jadi akhirnya pas nyampe Jepang kan langsung menuju venue acara penutupan Leader's Meating APEC, saya sempet HANG.. Ga bisa mikir, ga tau harus ngapain.. -___-" 

Nah perjalanan kali ini kurang lebih juga demikian sodara-sodara.. Kita berangkat pukul 20.00 WIB sih, cuma karena Sydney empat jam lebih awal, ketika tiba di sana jam 07.00 pagi waktu setempat atau jam 03.00 pagi WIB.. -_-" Tapi alhamdulillah saya ga ngalamin gatel2 sih pada perjalanan kali ini.. Meski ngantuk+sepetnya mata ini tetep.. 

Tapi meski begitu selalu ada hal yang membuat tersenyum di perjalanan malam menuju pagi.. Yaitu menikmati matahari terbit.. Kali ini saya menikmati matahari pagi di langit Sydney.. :)



uhuuuy..
Samjum di lanjutan ceritanya yah.. :D

Penantian dua tahun: Australia

haloooooo.. pas baca judulnya tau kan saya mau nulis apa? yup, soal liputan (plus jalan-jalan) saya ke Australia 3-8 Februari lalu.. Rasanya harus segera ditulis karena bulan februari udah mau abis&belum ada sama sekali postingan di bulan ini.. *krik..*

Liputan luar negeri (LN) emang selalu dinanti.. Sebab bagi seorang wartawan (di kantor saya, dan mungkin juga di semua media lainnya), liputan LN adalah sebuah reward, penghargaan, untuk si wartawan. Jadi biasanya kalau kamu sudah diangkat menjadi karyawan tetap di kantor, reward-nya biasanya dikasih liputan LN. liputan LN pertama biasanya ga jauh-jauh sih, misalnya singapura atau malaysia. Tapi ada beberapa kawan yang beruntung bisa langsung dapat liputan LN ke tempat yang lebih jauh seperti jepang, qatar, atau arab saudi.

Eniwei, liputan LN ke Australia kali ini bagi saya juga sangat istimewa. Soalnya udah dua tahun lebih ni ga berangkat2 ke LN ditugasin kantor.. *suram ya* Terakhir ke LN itu liputan wapres ke Jepang, November 2010. Pas 2011 dan ga dapet tugas LN saya sih pasrah saja, sebab memang pas tahun 2010 bisa ke luar negeri 2x dan di akhir tahun juga..

Tapi kemudian pas di 2012, di bulan februari juga, ada undangan dari sebuah maskapai BUMN yang akan menjemput pesawat untuk mbak bos dilimpahin ke saya.. Ga tanggung2 undangannya ke Prancis cuuy.. Tapi namanya juga belum rejeki, karena cuaca ekstrim eropa kala itu, batal aja loh keberangkatannya.. *uasem..*

Trus ga sampai di situ.. Pas bulan mei ada juga liputan ke Jepang dari maskapai yang sama, cuma karena Redaktur 1 sedang cuti, dan Redaktur 2 sedang liputan LN ke Shang Hai, jadi ga mungkin ada 3 editor ekonomi yang kosong.. *uasem lagi..*

Jadilah sepanjang 2012 saya kembali pasrah.. Yah mungkin memang belum rejekinya dapat liputan LN.. Sebab memang setiap undangan LN yang berangkat bergantian.. *puk puk sabar ya pan..*

Eniho.. masuklah kita ke tahun 2013 yang penuh kejutan ini, hohoho.. Kenapa penuh kejutan? karena syukur alhamdulillah saya dapat rejeki yang ga diduga2.. Seperti halnya dapat doorprize pas ulang tahun ke-43 MI di akhir januari kemarin..

Lalu di hari yang sama, ada undangan liputan kunker Menteri Perhubungan ke Australia&saya yang ditugaskan... *yeaaay.. confetti.. confetti..* Alhamdulillah ya dapat liputan ke Australia, tempat yang belum pernah saya kunjungi sebelumnya.. :D

Beberapa hari kemudian pun saya ke Kemenhub ngurus2 visa dll untuk perjalanan itu.. Ternyata wartawan yang diundang pun cuma dua, Kompas, dan MI. Wuih, belum pernah saya liputan LN dengan 'tim sekecil itu'.. Bisa beradaptasi ga ya? *mulai norak*

Saya sempet deg2an sih selama masa pengurusan visa dll itu.. Soalnya ampe H-4 belum ada kabar apa2 dari kemenhub.. Mereka bilangnya sih memang masih dalam proses.. Jadilah saya berdoa agar Insya Allah pengurusan dokumennya lancar biar jadi berangkat.. Maklum, bukan kabar baru bagi saya udah hepi2 mau liputan LN tapi trus GAGAL BERANGKAT cuuuy... *Ngomongin Iran+umroh, trus Korea-jepang (tapi akhirnya jadi berangkat ke jepang), lalu Prancis batal karena force major, dan juga Jepang+Malaysia karena ga jadi ditugasin..*

Akhirnya hari baik itu datang juga.. Kamis (31/1) saya dapet kabar dari Kemenhub kalau semua dokumen perjalanan dan surat izin jalan dari seskab sudah keluar.. Rombongan akan berangkat Minggu (3/2) dari terminal 2D Soekarno Hatta dengan pesawat Qantas..

Off we go to Aussie, baby.. :D :D :D

Wednesday, January 23, 2013

membidik objek..

percaya atau tidak, foto ini tidak disetting sedemikian rupa..
tapi ternyata kami sama-sama tau objek apa yang menarik untuk dibidik..
inilah moment saat muai membidik pani, dan pada waktu yang sama, pani pun membidik muai.. :D

Wednesday, January 16, 2013

Merangkum yang tertinggal di desember

From Evernote:

Merangkum yang tertinggal di desember

udah januari 2013 aja ya boi.. jadi malu deh sama diri sendiri, ngeliat postingan bulan desember yang cuma satu-satunya itu.. *nyengir kuda*

tapi sebelum kita melangkah ke depan menuju masa depan gemilang *krik*, marilah kita tengok bulan desember yang ternyata tidak kelabu itu, hehe..

yang terekam di bulan desember 2012..
- tanggal 2: resepsi pernikahan imel dan achel yang meriah itu.. hari itu cukup menyenangkan karena bertemu dengan banyak kawan2 uk2k2.. :)


- tanggal 14-16: liputan UMKM bersama BI di solo.. tidak ada yang terlalu 'menonjol' dari liputan ke solo kali ini.. karena selain di solo hujan terus, saya cuma sekejap saja bertemu dengan keluarga di sana.. :| tapi biar begitu, saya suka banget foto gunung lawu di kejauhan ini.. :)


- tanggal 29: pernikahan anak sepupu saya mbak iwon dan mas yudhi, rani dan aris.. pernikahan sederhana yang penuh haru.. :')





yah, demikian dulu kiranya postingan pertama saya di 2013.. semoga tahun ini kita bisa menjadi orang yang lebih baik lagi dam berguna bagi orang banyak.. amiin.. :)