sungguh seperti mimpi saya bisa berangkat dan menginjakkan kaki di negeri sakura 14-17 November kemarin.. yup, tentu saja karena ada 'limpahan' acara APEC dari Pak Beye, yang lagi galau bin risau sama Gunung Merapi yang batuk2 mulu, ke Pak Boed yang harus selalu 'siap' menggantikan Bos nya.. :P
eniwei sebelum 'akhirnya' berangkat ke jepang, tetep dong harus ada drama oh drama.. saya kutip dulu drama yang saya buat tulisannya tanggal (11/11/2010) kemarin..
'Tarik Ulur' Presiden yang merepotkan Banyak Orang
"Wapres Kemungkinan menggantikan Presiden berangkat ke Seoul nanti malam," demikian dikatakan staf Wapres kepada Media Indonesia usai Ziarah Nasional di Taman Makam Pahlawan Utama Kalibata Jakarta, Rabu (10/11) pagi.
"Memang bisa Pak, persiapan kurang dari satu hari," tanya Media Indonesia.
"Biar bagaimana ya harus siap," kata staf tersebut.
Pagi itu, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono yang dijadwalkan bertolak ke Korea Selatan untuk menghadiri KTT G-20 Seoul dan berlanjut ke Yokohama, Jepang, untuk menghadiri pertemuan APEC disebutkan melimpahkan tugasnya ke Wapres Boediono. Alasannya, Presiden khawatir dengan perkembangan Gunung Merapi yang masih mengeluarkan awan panas.
Protokol Wapres ngebut mempersiapkan kebutuhan logistik kunjungan Wapres untuk kegiatan G20 dan APEC itu. Pengurusan visa ke Jepang pun dibuat ekspres dan akan diurus dari Korea. Tidak ketinggalan para wartawan yang biasa meliput kegiatan Wapres Boediono pun diminta untuk mempersiapkan diri untuk berangkat ke Seol dan berkumpul di terminal 2 Bandara Internasional Soekarno Hatta pada pukul 21.00 WIB.
Namun, nampaknya keputusan itu belum final. Presiden Yudhoyono secara mendadak mengadakan rapat terbatas pada pukul 17.00 WIB di Kantor Presiden untuk membahas situasi Merapi terkini sebelum memutuskan mengikuti KTT G20 dan KTT Asean yang merupakan agenda penting itu. Peserta rapat antara lain Menko Perekonomian Hatta Rajasa, Menko Polhukam Djoko Suyanto, Menko Kesra Agung Laksono, Kapolri Timur Pradopo, Panglima TNI Agus Suhartono dan Mensesneg Sudi Silalahi.
Sampai pukul 19.00, wartawan tetap diingatkan untuk bersiap-siap berangkat ke Korsel. Bahkan wartawan diminta bersiap-siap menunggu di Terminal 2 Bandara Soekarno-Hatta. Akan tetapi, kepastian keberangkatan belum diterima Juru Bicara Wapres Boediono Yopie Hidayat, mengingat Presiden tengah membahas perkembangan kondisi penanganan bencana.
Pukul 21.00 lebih, akhirnya 14 wartawan yang menunggu di bandara Soekarno Hatta mendapat informasi bahwa rapat yang dipimpin Presiden di Istana malam itu belum memutuskan kepastian siapa yang berangkat. Presiden baru memutuskan besok setelah melihat perkembangan Merapi malam hingga pagi.
"Yang jelas malam ini Wapres batal berangkat. Presiden telah mendengarkan hasil assessment final mengenai perkembangan Gunung Merapi. Presiden sudah banyak mendengar pertimbangan, termasuk teleconference dengan pakar vulkanologi mengenai situasi Merapi terkini. Kita lihat dulu kondisinya seperti apa besok," papar Yoppie.
Akhirnya, wartawan yang sudah siap untuk berangkat melalui Bandara Soekarno-Hatta terpaksa kembali lagi ke rumah masing-masing setelah mendapat penjelasan dari Yoppie Hidayat melalui telepon mengenai pembatalan keberangkatan Wapres Boediono. (Dwi Tupani)
pahit ya?? lumayan deh, hehehe.. rasanya tuh capeee banget.. karena pemberitahuan keberangkatan ke korea-jepang itu kurang dari 12 jam, dan akhirnya batal dengan suasana yang ga enak.. hadeeh..
tapi akhirnya saya bisa ke jepang juga sih.. detil soal jepang di postingan mendatang yaah.. :*
No comments:
Post a Comment